Tampilkan postingan dengan label travel. Tampilkan semua postingan

Surga Desa Sayur Sukamakmur dan Nepal van Java

Sukamakmur

Sukamakmur

Sukamakmur


Tahun 2023 adalah tahun anugerah bagi saya . Mengapa disebut tahun anugerah? Anugerah karena saya diberikan kesempatan oleh Tuhan yang Maha Kuasa untuk bisa menikmati keindahan alam di salah satu spot wisata di tempat yang nan tinggi.

Bayangkan, dari kerja hingga pensiun, saya berpikir saya tak punya nyali baik dari segi jaraknya maupun jarak tempuhnya untuk bisa dapat menginjak tempat-tempat yang saya pikir sangat menarik, terindah dan punya nilai istimewa bagi saya. 

Tempat itu adalah Vienna dan Desa Sukamakmur Magelang. Viena adalah sebuah kota di Eropa yang saya kagumi karena historis music, terutama saya sangat fans dengan film “Sould of Music”. 

Ternyata Tuhan memberikan waktu dan kesempatan saya bisar berkunjung ke Vienna, Salzburg dan Hallstatd di bulan Juli 2023 selama 7 hari dengan perjuangan pegulatan batin dan usaha untuk visa yang sulitnya luar biasa. Desa Sukamakmur Magelang, entah mengapa hati saya begitu jatuh cinta pandangan pertama untuk bisa melihat kondisi lapangan Desa Sukamakmur yang hanya saya lihat lewat foto saja. 

Berbagai cara untuk mengajak teman baik teman dekat maupun teman yang senang berkunjung, tapi usaha gagal. Alasan teman mengatakan sudah ada acara masing-masing . Akhirnya saya merasa gagal rencana untuk ke Desa Sukamakmur. 

Tapi tanpa disangka di pertengahan bulan, saya mengajak kepada suami dan anak, apakah mau ke sana? Mereka menjawab dengan positif. Walaupun pada hari H, perut saya ternyata tidak sehat , saya merasakan kegembiraan yang meluap. 

Di tengah perjalanan dari Jakarta ke kota Semrarang dengan kereta api Agro Muria, berangkat tepat waktu sekitar jam 7 . Di tengah perjalanan yang kami lewati, saya melihat sawah-sawah mongering kerontang. Sedih rasanya ketika melihat hasil jernih payah petani untuk mendapatkan beras, gagal total. Kering tanpa air, tanaman padi itu membuat tak bisa hasilkan gabah. 

Kekeringan itu tak bisa dibantu karena tak ada embung atau tempat air yang bisa mengaliri sawah berkhektar-hektar. Rasanya saya tak nyaman melihat kekeringan yang menimpa sawah-sawah . Kegagalan petani hanya karena masalah air itu seharusnya bisa diantisipasi jauh hari. Begitu tiba di Semarang, panasnya luar biasa 39 C. 

 Kami mencari mobil yang menjemput. AKhirnya supir bisa ditemukan. Jarak tempuh Semarang -Magelang 2 l/2 jam. Dengan panas Terik mobil yang kurang terasa AC, akhirnya kami tiba di Magelang. 

ke Grand Arthos, kami langsung mandi karena peluh keringat sudah bagaikan mandiri. Akhirnya kami mengontak travel yang jemput kami besok untuk ke Sukamakmur. Malam yang seharusnya untuk istirahat, tidak dapat saya lakukan. 

Dua orang yang terkasih justru sakit, yang satu menderita sakit astma yang satu tidak bisa tidur. Akhirnya saya memaksakan diri untuk tidur beberapa jam. Esoknya pukul 6.00 saya dan anak saya sudah dijemput mobil yang siap berangkat.

 PErjalanan dari Magelang ke Desa Sukamakmur ternyata dimulai dengan mobil yang menanjak terus. BUkan sekedar menanjak, tapi terus berkelok-kelok bahkan menyempit. Pada satu titik, pernah kami harus berhenti hampir 30 menit karena menunggu sebuah truk yang mengangkut pupuk ayam. Seolah truk itu kehilangan energinya, lalu siapa yang bisa mendorong. Sulit menunggu kemampuan truk itu dapat dilalui. Ketika sampai di tempat parkir untuk mobil, kami harus bernegosiasi dengan tukang ojek. 

Untuk biaya ke dua tempat yaitu Sukamakmur dan Nepal van Java, masing masing ojek mengenakan tarif sebesar Rp.85.000 Hal ini belum termasuk parkir di tiap tempat yaitu Rp.10.000 Akhirnya, saya yang ngeri berboncengan dengan ojek dengan kecepatan lumayan tapi naik tanjakan yang tajam, kelok-kelok dan sangat sempit, rasanya kengerian terus menghampir.

 Beruntung cuaca pagi itu sangat cerah dan terang. Saya merasa bersyukur ditengah ketakutan saat naik gojek, saya minta kepada tukang gojek untuk bisa mengendarai secara aman . 


Tujuan pertama , Desa Sayur Sukamakmur. Saya tidak menemukan petani , entah dimana mereka. Tapi hanya satu atau dua ibu-ibu yang membersihkan sayur kentang yang kering. 

 “Bagaimana dengan panen kali ini, bu?” sapa saya. “Kurang baik, bahkan kualitasnya tidak sesuai harapan”, jawabnya. Wah ikut sedih saya. Saya menikmati keindahan alam di kaki Gunugn Sindoro, tanaman dan sayuran yang saya lihat tidak begitu segar. Hanya sekeliling keindahan alam itu memukau diri saya . 

Tersihir bersihnya udara. Membidik keindahan alam yang sungguh merupakan lukisan dari sebuah gunung dan sawah terhampar di atasnya. Lanjutkan perjalanan ke Nepal van Java tidak begitu lama sekitar 20 menit, jalannya menurun terus. Saya juga harus kencangkan pegangan saya. Di suatu tempat , kami berhenti, kami harus bayar uang Rp.10.000 per orang untuk naik tangga yang dibuat permanen. Tinggi sekali. Sesampai di atasnya, pandangan kami sungguh indah, hamparan rumah-rumah warna warni bagaikan kembaran Nepal van Java.

 Di sini kami bisa melihat banyak kehidupan orang desa baik yang berjualan, anak-anak ke sekolah, bahkan ada yang bekerja di suatu rumah. Tiap rumah menghadap kea rah yang sama tapi lokasinya sangat tinggi dari daratan. Selesai sudah pengalaman yang sangat memukau yang saya impikan.


Sukamakmur

Sukamakmur

Nepal van Java

Vienna Kota Budaya , Historis dan Konser Musik

Setelah sulitnya mendapat visa Austria (hampir empat bulan menunggu appointment dan dua bulan menunggu prosesnya), akhirnya impian untuk menginjak Wina pun tercapailah. 

Ketika mendarat di Wina pada hari Minggu pukul 7 pagi, hanya sedikit petugas imigrasi , 2 orang dan terlihat hanya ruangan kecil untuk pemeriksaan imigrasi. 

Perjalanan singkat di Wina ini akan dihabiskan untuk menapak tilas tempat-tempat orang yang saya kagumi seperti composer musik klasik terkenal , Beethoven, Mozart, dan kota tempat shooting film “The Sound of Music”, Salzburg dan  Hallstaatt, desa l di danau Hallstatt yang diakui sebagai warisan oleh UNESCO. 

Kami (saya dan anak) berpikir hanya ikut satu lokal tour saja untuk ke Hallstatt mengingat letak dan lokasnya yang jauh dari Wina. Sisanya kami akan mengexplore dan menjelajah Wina dan Salzburg dengan transportasi umum. 

Transportasi di Vienna

Viena
Mesin untuk beli tiket-dokpri


Kami belum membayangkan bagaimana bertransportasi di Wina saat itu. Hanya gambaran umum bahwa semua transportasi public pasti nyaman dan mudah teritegrasi satu dengan yang lainnya. Di hari pertama mulailah kami menjelajahi Wina dengan tujuan Hofburg /Sisi Museum dan Schloss Schonburnn 

Dari hotel tempat menginap, kami harus berjalan kaki menyeberang untuk ke stasiun . Stasiun yang cukup besar. Dari stasiun itu begitu turun hingga ground floor terlihatlah beberapa toko-toko mulai yang berjualan roti, makanan hingga toko buku. 
Vienna
dokpri


Ternyata di ground floor ini, semua kereta dalam kota seperti di Jakarta namanya KRL . Kita harus mengetahui nama peron dan gate untuk tujuan kita. Selanjutnya kami ke lantai kedua , untuk pembelian tiket disediakan beberapa mesin tiket penjualan. Bahasa yang digunakan dapat dipilih  dalam beberapa bahasa seperti Inggris, German, Perancis, Belanda. Hal ini memudahkan karena pembelian juga user friendly.

Namun, sebagai orang asing kami masih ingin bertanya tentang tiket terusan selama satu minggu. Lalu kami datang ke counter “informasi” . Setelah mengambil nomer antrian, kami duduk. Lalu datang ke counter saat nomer tertera di papan, kami langsung menanyakan bagaimana untuk pembelian tiket train/tram/bus untuk jangka waktu 1 minggu.
Jaringan kereta api lintas luar kota-dokpri

tiket untuk luar kota


 Petugas langsung memberitahukan harga tiket dan menyerahkan tiket. Kami langsung menerima tiket berupa kertas. 

Hal yang pertama harus dipelajari untuk underground kereta di Wina adalah , peron underground nomer misalnya U1, U2, U3. Lalu pelajari nama platform apakah sesuai tujuan atau untuk transit sesuai dengan Dengan tiket itu ternyata tidak ada tap in atau tap out saat kami naik tram di luar stasiun, disambung dengan underground U1 station dan ke luar lagi dari underground.

Untuk ke luar kota seperti ke kota Salzburg , setelah beli tiket di mesin kami datang lagi ke tempat point centre. Di situ kami harus reserve tempat duduk dengan tambahan biaya. Setelah mendapatkan tempat duduk dengan barcode tiket, kami mencari dimana platform kereta ke luar kota. Semua platform kereta yang ke luar kota lokasinya di lantai dua. 

Jadi setelah naik escalator, kami harus mencari platform dengan nomer misalnya E atau G. Sebelum sampai ke platform ada signboard yang menentukan jadwal kereta api ke kota dan jam berapa berangkat. 

Salzburg adalah kota ketiga yang kami kunjungi dengan kereta api. Setelah menemukan keretanya, langsung masuk dan cari nomer kursinya. Perjalanan yang cukup panjang 2 l/2 jam itu ternyata sangat tidak terasa karena kereta sangat nyaman dan berhenti sama sekali, hanya di kota besarnya. Sesampai di Salzburg, kami membeli tiket bus yang dibutuhkan untuk sehari. 

Tiket bus itu dapat kami gunakan untuk pergi Mirabella Garden dan Schloss Hellbrunn . Kami tinggal mencari halte untuk tujuan Mirabell Garden dan Schloss Hllburnn, lalu naik busnya.  Jika sudah tiba, kita harus segera turun karena bus itu melaju sampai tujuan akhir.

Untuk tujuan ke aiport, kami bisa naik bus. Caranya juga sangat mudah sekali loh. Ketika kita ke luar dari area stasiun untuk luar kota, di situlah terdapat pangkalan taxi di jalur pertama, dan pangkalan bus ke airport di jalur ke dua. Kemudahan itu juga saat beli tiket ke aiport bisa langsung bayar kepada driver dengan diberikan tiket resmi.

Jalan-jalan di Vienna


 Itinerary kami selama di Vienna adalah sebagai berikut: 

Hari Pertama :

 

1.Naturhistorisches Museum danMuseum Quartier 





2.Schloss Schonburnn 




Sebuah istana dengan luasnya taman yang sangat indah. Dari istana ini kita dapat mempelajari beberapa aspek kehidupan raja dan ratu . Taman yang luas ini menjadi salah satu icon dari keindahan istana. 

Hari Kedua : 

  • Hallstatt




 Perjalanan dari Wina menuju Hallstatt adalah 2 l/2 jam dengan bus. Perjalanan nyaman dan indah pemandangannya, apalagi di musim panas, melihat kehijauan rumput dan padang. Sempat berhenti sebentar di suatu restorant yang costy , makanan diatur sangat estetik mulai dari makanan ringan (snack) , salad, minuman atau makanan besar seperti omelet


 Hari ketiga: 


  • Schloss Belvedere







 Sebuah tempat istana dengan taman yang sangat luas sekali. Ruangan istana ini dijadikan tempat ekshibis lukisan – lukisan dari pelbagai pelukis Austria yang sangat beragam dengan gaya klasik hingga kontemporer. 

 Hari keempat: 


  •  Stephansdom Cathedral





 















Merupakan bangunan gereja katolik yang sangat megah. Kami bisa melihat secara langsung kemegahan interior di dalamnya . Lukisan yang terletak di ceiling sangat indah sekali. Keheningan dan kemegahan sangat menyelinap di hati setiap pengunjungnya 

  •  Staatsoper (Vienna Opera Hall) 


Merupakan gedung Opera yang menjadi momen penting untuk mementaskan konser music dari Mozart. Sayangnya kami tidak masuk ke dalam karena kami tidka membeli tiketnya. Dari luar gedung ini memang bergaya arsitektur eropa yang sangat unik. 

Hari Keenam 


Perjalanan Wina ke Salzburg ditempuh dalam waktu 2 l/2 jam dengan kereta api. Tiket kereta api harus dibeli sebelum keberangkatan (kami beli 2 hari sebelumnya). Selama perjalanan sangat nyaman dan tidak terasa kami sudah sampai ke Salzburg. Mencari makanan di supermarket untuk makan siang. Lalu kami beli tiket bus untuk dua perjalanan yaitu : 

  • 1. Mirabella Palace 


















Suatu istana dengan luasnya taman yang penuh dengan bunga-bunga. Taman bergaya Perancis ini dulu digunakan untuk tempat shooting film “The Sound of Music” 



  •  2. Schloss Helbrunn 






















Dengan membayar tiket sebesar Euro 13.50 , kami melihat di bagian depan di atas ada tempat pameran lukisan dan benda-benda dari istana. Lalu, kami berjalan kaki mengelilingi taman yang sangat luas yang dibangun dengan fountain (air mancur ) di tengah-tengahnya. 

Hari ketujuh 

Hofburg/Sisi Museum 




Dengan bangunan yang sangat artistic bergaya eropa, kami masuk ke museum . Di sini ada 6 ruangan yang menggambarkan kehidupan Raja Franz Joseph dan Ratu Elizabeth , pakaian, tempat tidur, tempat untuk bercengkerama, dan tempat untung menjamu.

Daya Tarik Keindahan Hutan Pinus Limpakuwus

Hutan Pinus Limpakuwus


Tempat wisata di Purwokerto yang sangat menarik dikunjungi adalah New Small World, Kebun Raya BaturadenThe Village Purwokerto, Curug Gede, Baturaden Adventure Forest, Telaga Sunyi, Bukit Agaran,Curug Kembar Ketenger, dan Hutan Pinus Limpakuwus. J

ika Anda menyukai habitat flora dan fauna, pohon yang langka , tumbuhan liar, pilihan yang menarik adalah wisata Hutan Pinus Limpakuwus .

Dari arah Baturaden , anda harus mengambill jalah kea rah timur. Setelah melewati Telaga Sunyi, Anda terus mengikuti jalan yang makin menanjak tinggi, bahkan tikungan tajam dan beberapa kali harus ber-putar-putar . 
Hutan Pinus Limpakuwus


 Dari kejauhan, Anda akan menemukan pepohonan yang tinggi-tingi menjulang ke langit. Pohon yang tua itu telah berusia hampir 30 tahun. Di samping Hutan Pinus Limpakuwus terdapat pada rumpuh hijau dan luas. Padang rumput itu milik Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijau Pakan Ternak Kementrian Pertanian.

 Tepatnya lokasi Hutan Pinus Limpakusus berada di Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Jalannya sudah beraspal haulus tapi tanjakan yang tinggi sekali dan tikungan tajam , Anda harus memiliki kemampuan menyetir yang mumpuni karena jika berpapasan jalannya sangat sempit. 

Hutan Pinus Limpakuwus


Indahnya hutan Pinus Limpakusus ini adalah tanaman dan pepohonan yang dirawat menghijau. Udara segar sangat menyegarkan. Setelah membeli tiket masuk seharga Rp.15.000-Rp.20.000 per orang dan Rp.5.000 untuk kendaraan beroda empat, Anda disambut dengan jembatan dan siap untuk berjalan kaki. 


Di sepanjang jalan kaki, di kiri dan kanan, terlihat pemandangan pepohonan yang tinggi-tinggi, bahkan di sebelah kiri terlihatlah Gunung Selamat. Ada beberapa permainan yang dapat dinimakati baik untuk perorangan atau keluarga seperti mountain slide, playground, flying fox, paint ball, ATV. 
Hutan Pinus Limpakuwus


Bahkan ada sewa cottage dan camping ground untuk bermalam. Harga untuk cottage mulai dari RP.350.000 ribu dan camping ground sekitar Rp.40.000 

Untuk menikmati kenyamanan suasana hutan, sebaiknya disarankan datang pagi hari sekitar jam 9.00 sebelum penuh orang. Jika hari Sabtu-Minggu, setelah jam 10.00 pengunjung membludak. 

Tempat ini sangat diminati bagi wisatawan lokal untuk piknik keluarga. Mereka membawa bekal dari rumah, sambil menggelar tikar , mereka menikmati pemandangan yang sejuk . Untuk mendapatkan swafoto , Anda dapat melakukan dengan latar jajaran pepohonan atau lintasan mountain slide yang sangat berwarna warni. 

Hutan Pinus Limpakuwus


Fasilitasnya cukup memadai karena jika Anda tidak membawa makanan, sebelum masuk ke Kawasan, tersedia warung yang menyediakan aneka makanan khas Purpowerkto atau minuman hangat. 

Hutan Pinus Limpakuwus



 Lebih nyaman apabila Anda selalu memperhatikan pengumuman dari pengelola tentang lokasi yang penuh dan tak tersedia l;ahan parkir dan antrean panjang. Pengumuman itu dapat Anda lihat di Instagram @hutanpinuslimpakuwus. Selamat menikamati keindahan alam Hutan Pinus Limpakuwus

Visa Schengen, Aduh Lamanya Proses Pembuatannya


Visa Schengen prosesnya
visa schengen:  pexel-Nataliya-vaitkevich


Bagi kamu yang akan bepergian ke Eropa, tahun ini 2022, kondisi urusan visa schengen sangat jauh berbeda dengan tahun sebelum Covid. 

Urusan visa Schengen tidak semudah mendapatkan seperti sebelumnya. Jika sebelumnya untuk mengadakan janji “fingerprint” dan interview, cukup satu atau dua minggu saja. 

Tetapi sekarang, kamu harus tunggu hampir 2-3 bulan baru dapat janji untuk fingerprint dan interview. Itu pun antrian untuk masuk gate situs VFS luar biasa sulitnya. 

Hampir tiap hari kamu harus coba untuk bisa akses, seperti mendapatkan nomor undian . Artinya sekarang kamu tidak bisa bepergian ke Eropa dengan mendadak. Misalnya bulan Juli Anda berpikir akan pergi ke Eropa bulan Agustus. Hal ini sangat tidak mungkin.

Pengalamanku membuktikan bagaimana luar biasa sulitnya mendapat nomer antrian untuk fingerprint. Sejak bulan Maret saya sudah stand by untuk bisa dapat masuk ke situs VHS untuk dapat nomer antrian. 

Namun, pintu belum juga dibuka. Nyaris hampir 3 bulan saya harus menunggu. Sekitar bulan Juni saya baru dapat antrian untuk akhir Juni. 

Nach setelah fingerprint dilakukan pada tanggal 30 Juni 2022, saya tetap harus menunggu 2 minggu kerja untuk prose mendapatkan visa. 

Saat menunggu, rasanya cukup tegang apakah visa disetujui atau tidak.  Apalagi jarak waktu keberangkatan dengan keluarganya visa hanya beda beberapa minggu saja.

Jika visa didapatkan lewat dari tanggal keberangkatan, saya terpaksa harus extend tiket pesawat. Extend tiket berarti penambahan biaya yang cukup besar sekali. Ada penalty untuk perubahan tiket. 

Beberapa agen travel mengeluhkan adanya keterlambatan pembuatan visa. Kadang-kadang pembuatan visa schengen melebihi batas waktu yang diberitahukan (14 hari kerja). Dulu keluarnya selalu on time, sekarang belum ada kepastian. 

Apabila Anda bepergian dalam jangka pendek (kurang dari 90 hari), semua urusan dipusakan di VFS. Semua informasi dapat dibaca di laman resmi di kedutaaan masing-masing. 

Mengapa visa Schengen begitu lama?


Apabila Anda tak percaya bagaimana lamanya untuk mendapatkan visa Schengen, tentu penasaran alasan apa hal ini bisa terjadi.

Ternyata setelah hampir 2 tahun, selama tahun 2020-2022, para pelancong tidak bisa bepergian selama covid karena negara-negara Eropa itu tertutup. 

Saat Covid-19 melandai, dan satu persatu negara Eropa mulai membuka pintunya untuk wisatawan asing, terutama Indonesia, membludaklah permintaan visa Schengen. 

Sebenarnya sudah ada pengumuman tentang berapa lama panjangnya pembuatan visa Schengen . Namun, banyak orang tidak membaca dengan cermat. 


Dokumen Visa Schengen yang diperlukan:


Berikut ini adalah dokumen visa Schengen yang harus dipenuhi:

1.Formulir Application Visa 
2.Passport Asli dan aktif minimal 6 bulan sejak tanggal tiba di negara tujuan 
3.Passport lama 
4. Pass foto 2 lembar, ukuran 3.5 x 4.5 latar belakang putih. Minimal 6 bulan terakhir 
5.Fotocopy KTP dan kartu izin tinggal KITAS/KIMS/KITAP 
6.Fotocopy Kartu Keluarga 
7.Fotocopy Akter Lahir 
8.Fotocpy Akte nikah dan ganti nama 
9.Travel Insurance 
10.Rekening koran 3 bulan terakhir 
11.Surat Sponsor Kerja 
12.Untuk tinggal lebih dari 3 bulan, maka ada surat Undangan dari negara tujuan 
13.Bukti Bookign TIket Pesawat pulagn pergi 
14.Booking Akomodasi 
15. Itinerary Jadwal Perjalanan selama di negara Schengen

Garut Bukan Sekedar Kota Dodol

Apa yang ada di benak Anda ketika orang mengajak Anda untuk berwisata ke Garut? Pastinya ada yang mengatakan, "Wah itu kota dodol", tempat wisata Sampiren. Oh, hanya itu saja. Rupanya Anda hanya mengetahui sekelumit Garut, belum explorasi segudang tempat wisata yang ada di Garut. 
 
Kali ini saya bercerita tentang Garut setelah saya ikut tour virtual Garut. Walaupun belum ada experience langsung masuk kota Garut dengan berbagai wisata, tapi paling tidak saya punya gambaran Garut itu punya potensi wisata komplit banget. 
 
Apa komplitnya? Ya ada wisata histori, alam, wisata kuliner, wisata potensi lokal. 
 
Masuk pintu gerbang kota Garut bisa melalui berbagai macam cara salah satunya jika Anda datang dari Jawa maka lewat Pasar Limbangan, jika Anda datang dari Bandung, maka bisa lewat Ngagrek, Tarogong. 
 
Mesjid Agung Garut. Sumber: Liswati

Wisata histori dengan mengunjungi Mesjid Agung Garut. Mengapa penting ke sini? Kemegahan Mesjid yang dibangun pada tahun 1809 itu terlihat dari kubah dan plat beton menjulang tinggi. Renovasi terakhir yang dilakukan pada tahun 1998 itu dengan bantuan dari ahli geodesi ITB.
 
Sejarah perkembangannya untuk mengumpulkan seluruh kegiatan dalam satu titik lokasi. Lokasinya berhadapan dengan Gedung Lembaga pemasyarakatan membuat orang berasumsi, jika tidak bertobat bisa bersolat di MEsjid. 
 
Situ Bagendit. Sumber:  Liswanti

Ada satu situ yang disebut dengan Situ Bagendit, merupakan wisata air yang disukai oleh warga di luar Garut. Bagi orang Garut sendiri yang mengetahui adanya mitos yang kuat tentang tidak baik bagi mereka yang sedang pacaran atau akan menikah mendatangi situ Bagendit . Alasannya begitu mereka datang ke situ, tidak lama kemudian hubungan mereka akan putus. 
 
Candi Cangkuang juga satu-satunya candi di Jawa Barat, candi peninggalan sejarah agama Hindu terletak di situ Cangkuang., Keuninkannya warga pemeluk agama Islam tetapi masih melakukan tradisi Hindunya. 
 
Kekayaan dan potensi alam yang indah dapat Anda temukan dengan curug-curug. Ada 15 curug yang sangat menawan hati misalnya Curug Arjuna, Curug Sanghyang Taraje, Curug Jagapati. Curug yang saya sebutkan terakhir ini, 
 
Curug Jagapati

Jagapati, sangat unik sekali. Memiliki tiga tingkat air terjun yang memukau. Jalan menuju ke sana memang tidak mudah sekali karena letaknya sangat jauh dari Garut yaitu 3 jam, di desa Neglasari-Kec. Cisompet. 
 
TIdak ada di peta google, mengandalkan bertanya kepada orang untuk mencapai perkebunan dan perkampungan SMPN 3 Cisompet. Jalannya pun masih tanah dan terjal. Lebih baik menggunkan pemandu lokal. Namun, segala kelelahan fisik akan terbayarkan dengan keindahan curug yang seperti berteras 4 tingkat, memancarkan air dengan kejernihannya. 
 
 
Bukan hanya curug saja, tapi Garut Selatan memiliki pantai yang tak kalah fantastis seperti Cijayana, CIcalobak, Cijeruk, Gunung Geder, Pantai Karang Paranje, Pantai Puncak Guha, Pantai Santolo. 
 
Pantai terfavorit bagi para pelancong adalah pantai Santolo karena pasirnya putih dan sudah ada fasilitas lengkap untuk renang, permainan air seperti banana boat dan lainnya. 
 



Ingin mendaki gunung? Garut punya tiga gunung yang kokoh siap untuk didaki. Bagi pemula Anda dapat mendaki gunung Papandayan, bagi menengah dalam mendaki gunung, bisa mencoba Gunung Guntur, dan satu lagi yang sudah mahir mendaki, dapat mencapai puncak Gunung Cikurai. Gunung Cikurai itu sangat mempesona pemandangannya, terlihat awan putih menebal ketika kita berada di puncaknya, seolah seperti permadani awan. 
 
Cagar Leuweung Sancang menjadi destinasi wisata alam ,flora, fauna dan hutan mangrove yang tak boleh dilupakan. 
 
 
 Last but not least, ketika akan belanja, ada produk lokal yang terkenal yaitu jaket kulit. Di sepanjang Pasar Sukaregang, surga tempat penjualan jaket kulit, tas, dompet, ikat pinggang dan sepatu yang asli dari kulit domba. 
 

Selain itu buat oleh-oleh pulang, pastikan Anda mampir dulu di toko Dodol . Varian dodol dengan berbagai macam rasa seperti coklat , maka disebut dengan chocodot (berasal dari kata coklat dan dodol). Di pasar Ceplak, Anda dapat menikmati makanan atau jajanan lokal asli Garut seperti es Gotobod, siomay, bakso. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 

Jalan-jalan Virtual ke Sumba Bersama Atourin



Selama Covid-19,  kita semua pasti jenuh dan bosan di rumah terus. Terbayang kerinduan/keinginan untuk jalan-jalan ke luar kota untuk menghilangkan kejenuhan di dalam rumah terus . 

Jalan-jalan memang salah satu solusi untuk mendapatkan mental health. Namun, ternyata dalam kondisi Covid-19, semua wisata di Indonesia sedang lumpuh. Tidak ada pesawat, penginapan dan tempat-tempat wisata yang dibuka.

 Lalu bagaimana solusinya? 

Pegiat wisata Atourin berinovasi dallm kondisi sulit untuk mengajak kita yang rindu jalan-jalan secara virtual  ke Pulau Belitong, Pulau Sumba,Banjarmasin, Yogyakarta, Poso, Pulau Natuna, Labuan Bajo, Tanjung Puting, Gunung Rinjani, Danau Toba, Desa Adat Baduy sampai Raja Ampat . 

Dengan tema Festival Libur Lebaran secara virtual Tour berlangsung dari 26 Mei hingga 7 Juni 2020. 

Nach, saya pun ikut mendaftar sebagai salah satu peserta Festival Libur Lebaran Virtual menuju ke Pulau Sumba .

Ingin menikmati panorama ,budaya indah meskipun dengan cara virtual. 

 Caranya sangat gampang sekali:

 Langsung mendaftar di https://atorin.com/festival

 Harga paket Festival Libur Lebaran: 
  •   À la carte 1 destinasi: Rp  50.000  
  •  Terusan 3 destinasi    : Rp 135.000  
  •  Terusan 6 destinasi    : Rp  260.000 
  •  Lengkap 12 destinasi  : Rp 500.00

Tepat pukul 19:10 saya mulai siap di ruang zoom yang ditentukan. Screen dengan panorama 360 terlihat besar dan lebar.  Perkenalan dari fasilitator Atourin pun. Autorin adalah perusahan wisata online dan offline di Indonesia.

 Lalu, pihak Atourin pun memperkenalkan pemandu wisat, Marthen Bira. Beliau sebagai kepala desa Tebara yang telah memiliki segudang pengalaman dan pemenang dari Desa Percontohan Nasional tahun 2018 dalam pengeloaan dana desa.

Day 1:
 
Laguna Weekuri :  Sumber: InfoSitusBudaya.com
Tour Virtual dimulai dari Tambaloka Airport menuju Laguna Weekuri, tempat danau dikelilingi oleh bebatuan kars. 

Danau dengan warna air hijau itu sangat indah. Sudah terdapat fasilitas penunjang. Waktu yang tepat berkunjung adalah pagi dan sore hari.
 
Kampung Adat Ratenggoro;  sumber:Radiodms.com
 Setelah itu kita menuju ke Kampung Adat Ratenggoro. Tempat 10 kampung dengan rumah adat yang sangat unik sekali. Dipercayai arsitek rumah adat Ratenggoro ini sangat kuat terhadap gempa. Yang unik adalah atapnya yang tinggi dan terbuat dari daun-daun bamboo.

Di bagian bawah adalah tempat untuk makanan dan di atasnya tempat penyucian dan paling atas untuk tempat tinggal. Walaupun oleh WHO dikatakan tempat itu kurang sehat tapi tetap penduduk lokal tetap mempertahankan.

Tempat selanjutnya Pantai Bawana, airnya sangat biru, dan putihnya pasir sangat menyenangkan untuk berselfie dan menyatu dengan alam yang sangat indah. 


Wisata Air Bendungan Waikelo Sawah, panorama pemandangan sawah dengan tempat bendungan yang menyatu . Dikelilingi dengan adat yang sering kita temukan.

Kampung Tarung, terletak di perbukitan dekat dengan kota. Kampung tua yang tetap dipertahankan ditengah modernism kota. Sangat menarik untuk mempelejari budaya Sumba dari penduduk setempat.

Pantai Bodo Indigeous Village Ende Tempat menarik pantai dengan Karena hari sudah malam kita beristirahat 

Day 2:

REsort Nihiwatu.  Sumber: World wonderlust.com

Mengunjungi Resort Nihiwatu , Sumba Selatan. Pantai dan tempat resort yang sangat artisistik dan sangat private. Harganya sangat mahal sekitar Rp.12 juta /per malam. 
 
Pasola Lamboya. Sumber:nativeIndonesia.com

Lapangan Pasola Lamboya, tempat budaya dari penduduk setempat untuk bertanding dengan menunggang kuda dan lembingnya. Mereka yang menang dalam pertandingan dianggap hero atau dapat menyunting perempuan yang dipilihnya.

 Festival Pasola itu hanya ada di bulan Februari dan Maret. 


Air Terjun Matayangu -  Octa Ana Mila


Air Terjun Matayangu, terletak di Sumba Tengah, kita harus menuruni perjalanan yang terjal sekitar 1 jam. Cape dan sangat lelah ketika harus menapaki perjalanan, tetapi terbayar dengan keindahan warna air terjun dengan airnya yang sangat biru .
Padang Savana, Bukit Wairinding. Sumber  scarfmedia.id


Padang Savana, Bukit Wairinding, sebuah pemandangan savanna yang sangat indah bak di suatu sahara. Menyerupai bukit-bukit di tengah pada pasir. 

Kampung Raja Prailiu, terkenal dengan kampung penenun khas Sumba.  Para penenum perempuan dengan cara menenun yang masih gunakan mesin manual menghasilkan indahnya sarung tenun Sumba


Akhirnya kita beristirahat di Vila Morinda .

Day 3:


Pantai Walakiri-Sumber Autorin
Pantai Walakiri.  Sumber: atourin

 Pantai Walakiri, sebuah pantai dengan hutan bakau. Bagaikan berada di Afrika , tempat yang sungguh bagus untuk berselfie karena unik. 


Air Terjun Wai Marang-Sumber Atourin


Air Terjun Wai Marang, suatu air terjun yang lokasinya juga harus dieksplorasi dengan berjalan kaki sepanjang 1 jam. Begitu kita sampai di tempat itu, mata kita langsung tertuju kepada air terjun dan air yang dibawahnya yang hijau segar sekali. TErbayarlah cape itu dengan keindahan air terjun biru dengan bebatuan di sekelilingnya.

Pantai Watuparunu, terkenal dengan pantai dengan bebatuan dari karst yang terbentuk karena abrasi air laut.  Bentuk bebatuan itu sangat unik dan indah untuk tempat selfie.


Tidak terasa perjalanan 3 hari secara fisik dapat kita nikmati dengan cara virtual dalam waktu 2 jam.

Total Tayangan Halaman