dokpri-conva.com |
Transformasi dan digitalisasi perbankan telah membawa perubahan besar dalam industri keuangan, termasuk di BRI. Sejak internet mulai mendominasi kehidupan masyarakat, pola perbankan pun bergeser dan berubah drastis. Dulunya konvesional serba manual, sekarang menjadi digital.
BRI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, menyadari dan siap beradaptasi dengan perubahan untuk meningkatkan aksesibilitas dan daya saing di pasar.
Perubahan pola perbankan di era digital
Dengan kemajuan teknologi, perbankan tidak lagi terbatas pada layanan fisik di kantor cabang. Kemudahan transaksi melalui perangkat digital seperti smartphone telah meningkatkan pengalaman nasabah.
Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah transaksi digital di Indonesia telah meningkat pesat sejak 2017 hingga 2021, tumbuh hingga 118% dari nilai USD 3,09 triliun pada tahun 2017 menjadi USD 6,75 triliun di tahun 2021.
Hal ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi digital yang semakin kuat dengan masyarakat lebih memilih layanan yang praktis dan efisien, cepat dan mudah.
Perkembangan ini mendorong bank-bank konvensional termasuk BRI, untuk mengubah strategi mereka. Mereka menyadari bahwa hanya dengan digitalisasi, daya saing akan lebih kuat. BRI pun mulai mengadopsi layanan perbankan digital untuk memastikan semua layanan, baik di daerah urban, maupun pedesaan, bisa menikmati kemudahan layanan yang ditawarkan.
Faktor utama Nasabah beralih ke Bank Digital
Data dari databoks menunjukkan beberapa alasan utama nasabah beralih ke bank digital: kemudahan, kecepatan, dan keterjangkauan biaya. Dengan fitur-fitur seperti transfer online, pembayaran tagihan, pembukaan rekening, investasi dan menabung pun dapat dilakukan dari rumah, bank digital memberikan solusi yang lebih sederhana dibandingkan bank konvensional.
BRI dengan platform digitalnya, turut serta dalam menyediakan layanan ini melalui BRImo, aplikasi mobile banking semakin popular.
Tujuan transformasi digital BRI
Transaksi dan digitalisasi BRI memiliki tujuan utama yaitu akselerasi pelayanan yang bersifat inklusif bagi semua nasabah dan mitranya. Inisiatif ini sejalan dengan tujuan transformasi digital BRI, efisiensi, digitalisasi serta pengembangan bisnis dan nilai baru.
Bagi nasabah mikro yang masih belum ingin bertransaksi secara digital, BRI pun memberikan opsi untuk bertransaksi secara hybrid, dimana nasabah dapat mengakses layanan perbankan secara fisik dan digital sekaligus.
Langkah ini diambil untuk mengakomodasi beragam kebutuhan nasabah, mulai dari yang menginginkan interaksi tatap muka hingga mereka yang lebih nyaman dengan layanan digital.
Dengan strategi ini, BRI tidak hanya meningkatkan daya saing di industri perbankan, tetapi memastikan bahwa semua lapisan masyarakat di kota besar hingga pelosok desa, dapat merasakan manfaat dari layanan perbankan modern. Digitalisasi BRI mendukung akselerasi dalam menyediakan solusi perbankan secara terintegrasi dan efisien, menciptakan pengalaman yang nyaman bagi nasabah.
Perjalanan Digitalisasi BRIdokpri-canva.com
Konsep digitalisasi BRI fokus tiga aspek yaitu resiliensi, open banking, dan artificial intelligence (AI).
Open Banking yang diciptakan dengan fungsi untuk mengintegrasikan produk BRI kepada 475 ekosistem digital perusahaan Mitra BRI yang disebut dengan BRIAPI.
BRI telah melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung digitalisasi perbankan. Dimulai tahun 2019, pertama kali mengeksplorasi penggunaan Artificial Intelligence (AI) yang dinamakan BRIBRAIN.
BRIBRAIN merupakan pusat otak digital BRI mengkonsolidasikan kapabilitas AI dan analitik, meningkatkan customer engagement, anti fraud dan risk analytics, credit underwriting hingga automasi untuk smart services dan operations.
Untuk mengoptimalkan kerja dari penggunaan AI, dibentuklah “Centre of Excellence on AI”. Di tempat ini para ahli AI bekerja untuk memastikan dan menangani semua aspek yang terkait dengan advokasi etika AI yang bersifat negatif, memastikan AI digunakan sesuai kode etik dan mengawasi penggunaan AI.
Dilanjutkan dengan pengembangan aplikasi seperti ChatBot SABRINA . Fungsi dan tugas utama adalah untuk memudahkan nasabah dalam mencari informasi dan transaksi. Dirancang oleh AI agar berinteraksi dengan nasabah termasuk bicara, menyapa dan berbincang dengan menggunakan bahasa lokal.
Dikembangkan platform BRISPOT. Tugas dan fungsi aplikasi ini adalah untuk para tenaga pemasar mikro BRI atau mantri BRI untuk memproses pinjaman mikro. Mulai dari proses pengajuan hingga pencairan..
Dikembangkan platform QLola. Tugas dan fungsi platform ini adalah platform solusi keuangan terintegrasi dari PT. BRI. Bagi pelaku bisnis di era digital, dapat gunakan fitur platform ini dalam mengelola keuangan perusahaan secara efektif dan efisien.
Aplikasi mobile banking BRImo untuk kustomer atau nasabah individual dalam bertransaksi , berinvestasi maupun pembayaran mulai dari listrik, top-up e-wallet hingga pembelian kereta api tanpa keluar rumah.
Dalam menjaga keamanan informasi, BRI juga telah menetapkan kebijakan Cyber Security agar semua data informasi tetap terjaga dengan sangat aman.
Pengalaman BRImo
dokpri-canva.com |
Seorang keponakan saya berbisnis kuliner, pemilik sebuah resto, menceritakan tentang kebutuhan aplikasi perbankan yang handal dan mudah.
Sebut saja nama keponakan saya, Wati (bukan nama sebenarnya).
Dulu saat belum adanya BRImo, Wati harus mempersiapkan diri dengan manual semua data-data pembayaran gaji pegawainya satu minggu sebelum gajian. Pada saat gajian, Wati harus datang sendiri ke BRI untuk transfer gaji. Jelas waktu yang terbuang untuk persiapan gaji hingga waktu transfer gaji.
Namun, setelah Wati menggunakan BRImo sejak tahun 2020, kesulitan di atas tidak lagi terjadi. Wati bekerja jauh lebih efisien untuk keuangan terutama transfer gaji maupun transfer dana ke mitra usahanya.
Fitur-fitur di BRImo yang digunakan secara aktif oleh Wati adalah fitur menu transfer. Wati harus membayar gaji karyawan setiap bulan. Semua karyawan restonya memiliki rekening di BRI . Dengan demikian BRImo mempermudah untuk mentransfer gaji karyawan dengan fitur transfer antar akun tanpa harus mengeluarkan biaya transfer.
Bahkan, transfer diproses dan dilakukan dengan cepat dan mudahnya karena nama penerima sudah tersimpan dalam daftar penerima transfer.
Selain itu fitur-fitur yang sangat bermanfaat bagi Wati adalah pengisian kartu BRIZZI, pembelanjaan lewat QRIS pembayaran lewat BPJS, PDAM, dan pembelian token listrik. Bayangkan, betapa efektifnya BRImo membantu pekerjaan Wati untuk membereskan keuangan kantor maupun rumah tangga.
Penggunaan transaksi BRImo sebanyak 4 hingga 5 kali dalam seminggu.
Dengan adanya BRImo, Wati sangat terbantu sekali. Dia tidak perlu menggunakan ATM untuk bertransaksi . Jika gunakan ATM harus datang ke kantor Cabang , perlu waktu dan biaya untuk datang ke kantor BRI.
Wati sangat merasakan manfaatnya BRImo yaitu tidak membuang waktu, biaya dan tenaga harus ke kantor BRI. Setiap waktu kapan saja dan dimana saja, Wati dapat melakukan transaksi hanya membawa gadget. Dia tak terkendala koneksi.
Harapan Wati sebagai nasabah setia dan pengguna aktif BRImo adanya fitur-fitur baru yang terus dikembangkan untuk semua transaksi bisnisnya yang semakin bertumbuh.
Kesimpulan
Transaksi dan digitalisasi di BRI merupakan langkah penting dalam menghadapi perubahan zaman. Dengan memanfaatkan teknologi, BRI berhasil memperluas aksesibilitas layanan, meningkatkan daya saing dan memberikan kemudahan bagi nasabahnya.
Dari peningkatan transaksi digital hingga penggunaan aplikasi BRImo, perjalanan digitalisasi BRI terus berkembang untuk menjawab kebutuhan nasabah di era modern.
Digitalisasi tidak hanya memudahkan, tetapi juga menguatkan posisi BRI yang inovatif dan adaptif, siap mendukung ekonomi digital di Indonesia
Artikel ini adalah bagian dari Latihan komunitas LFI supported by BRI.
Sumber referensi:
- Ory – CNN – 99% Transaksi Secara Digital, BRI Fokus Open Banking Hingga AI .
- BRIapi – Memahami Percepatan Transformasi Digital Melalui Open Banking BRIAPI. BRI News – Terus Perkuat Transformasi,
- BRI Kembangkan Talenta Digital yang Kompeten dan Berkualitas .