Jagalah Relasi Keluarga dengan Baik, Harta Kekayaan dapat Punah Sekejab

harta vs keluarga
Sumber:  Suara.com


Kita sudah sering mendengar kata-kata bijak yang mengatakan “Dunia ini seperti permainan monopoli, kamu sibuk mengejar uang, tapi saat permainan berakhir, tidak ada nilainya”. 

 Adalah seorang bapak muda dengan 5 orang anak, hidupnya pas-pasan. Tidak memiliki modal untuk usaha, dia hanya mengais rejeki dari usaha kecil-kecilan. Namun, dia tak pernah menyerah dalam hidup. Ketika satu usaha gagal, dia bangun, bangkit untuk usaha yang lain. 

Selalu ada cara untuk belajar usaha baru. Meskipun tak terlatih dengan pendidikan tinggi, tapi kemauan, semangat untuk berjuang tak pernah menyerah kepada keadaan sesulit apa pun. Dia memutar otaknya , punya sense of business yang sangat tajam. 

 Saat itu permintaan mobil semakin meningkat, dia bekerja sebagai tenaga marketing di suatu “dealer” penjualan mobil. Dia belajar banyak bagaimana sebuah dealer mobil itu dapat memperoleh keuntungan dan bagaimana mengelolanya dengan baik. 

Di suatu titik, ketika dia sudah mulai dipercaya untuk dipromosikan untuk mengelola suatu agen tunggal suatu merek mobil, dia sudah mempelajari dan mendapatkan ilmunya . Dia bisa mengatur dan mengendalikan penjualan hingga target pasar dapat dicapai. 

Akhirnya promosi itu dapat dipercepat dengan membeli suatu perusahaan untuk mengelola agen tunggal dari sebuah merek mobil. Berkembang pesat bisnisnya sehingga dia buka cabang di beberapa tempat di Jakarta. 

Memiliki showroom dan beberapa ratus karyawan. Keberhasilannya ini sangat berdampak besar kepada keluarganya, dia sangat mengajarkan kepada anak-anaknya untuk bekerja keras dan disiplin seperti dirinya. 

Meskipun anak-anaknya tak sepenuhnya setuju dengan prinsip ayahnya, tapi mereka tetap tuntuk kepada keinginan ayah untuk menyenangkan hati sang ayah. Gaya hidup sang ayah tetap sederhana, makan seadanya, mobil hanya satu dan tidak pernah berganti , juga rumah besar tapi nuansa kesederhanaan tampil di dalam rumah , tak ada barang-merwah di rumah.

Sekali lagi ayahnya selalu minta kepada anak-anaknya untuk mengumpulkan uang dengan bijak, dan tidak menggunakannya berhamburan atau terlalu berfoya-foya, ayahnya telah berpengalaman dalm jalan bisnis mengetahui kondisi pasar tidak selalu baik-baik saja.

 Sayangnya, kondisi Kesehatan bapak menurun drastis, beberapa penyakit kronis menghinggapi dirinya, jantung , akhirnya dia meninggal dunia. Saat meninggal dunia, ternyata surat waris dari ayah dibuka oleh kelima anak-anaknya. 

 Beberapa anak yang sudah bekerja bersama ayahnya, tentu mengingkan lebih besar dari yang lainnya. Dalam surat waris tidak dijelaskan tentang pembagian harta secara jelas, hanya untuk rumah dan aset berupa uang dan tanah saja yang telah diatas namakan kepada anak-anaknya. Tapi tidak dengan bisnis yang sedang digeluti oleh almarhum ayahnya.

 Begitu keempat saudara lain mendengar bahwa anak pertama yang sudah lama bekerja dengan yahnya ingin terus mengelolal “showroom” peninggalan ayah, yang lain pun tidak mau kalah. Mereka merasa punya hak yang sama , kenapa harus anak pertama, tidak dibagi saja secara rata kepada lima orang. Terjadilah pertengkaran demi pertengkaran. Apalagi kebutuhan dana karena gaya hidup anak-anak itu sudah sangat berbeda dengan ayahnya.  Mereka senang hidup seperti layaknya seorang anak konglomerat.

 Mereka sudah mencoba untuk mencari penengah untuk masalah yang diharapi, tetapi semuanya tetap bersiteguh denga napa yang diinginkannya. Antara hukum dan keinginan serta kemarahan Bersatu padu untuk mencari keadilan demi harta yang diperebutkan.

Kakak tertua juga tidak mau mengalah, demikian kakak kedua hingga yang terkecil saling memperbutkan harta . Akhirnya karena tidak ada kata sepakat atau titik temu diantara kakak beradik, mereka datang ke pengadilan untuk mempermasalah perdata ini.

 Dengan masuknya masalah perdata ke pengadilan, hubungan atau relasi kekeluargaan pun jadi pudar. Mereka tak lagi anggap sebagai saudara tetapi sebagai saling memusuhi. 

Jejak ayah atau orangtua mereka yang sudah menorehkan keberhasilan bisnis itu ternyata tidak bisa dipertahankan di generasi kedua . Generasi kedua tak punya kemampun dan spirit yang sama seperti ayah mereka. Hart aitu akan hilang ketika persetlihan itu timbul, demikian juga relasi akan hilang karena sengketa harta yang tak berkesudahan.

Keterampilan yang Paling Dibutuhkan di Tahun 2024

Keterampilan 2024
GuruInovatif.id



Bagi pekerja atau calon pekerja baik generasi milenial atau generasi X, tentunya Anda sudah memiliki bekal pengetahuan lsetelah lulus dari sebuah perguruan tinggi . Ternyata ijazah dari perguruan tinggi bukan satu-satunya jalan untuk dapat pekerjaan di era 2024. 

Perusahaan-perusahaan bergerak bidang teknologi, manufaktur atau industry membutuhkan komptensi untuk rekrut tenaga kerja yang sesuai dengan era masa kini .

Menurut buku “Future Skills: The 20 skill and competencies everyone needs to succeed in a digital world”, dijelaskan bahwa setiap orang harus memperhatikan kebutuhan keterampilan dalam jangka waktu 5-10 tahun mendatang. 

 So, segera sebelum terlambat, Anda  harus mengembangkan skill yang dikembangkan untuk membuka potensi teknologi baru secara transformasif. 

Timbullah pertanyaan kritis dari pencari kerja, skill apa yang perlu dikembangkan agar bisa sukses atau berhasil mencari pekerjaan di tahun 2024?

 Anda pasti berpikir bahwa tahun ini adalah era dari Artificial Intellgience. Tetapi teknologi bukanlah satu-satunya yang penting dalam dunia kerja yang penuh dengan AI. Agar kita tidak bekerja secara bertabrakan satu dengan yang lainnya, kita membutuhkan dua kategori skill yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi. Mengoptimalkan nilai dari kualitas manusia dan kemampuannya dimana sebuah mesin tidak dapat melakukan keduanya. 

 Artificial Intelligence Generatif


AI  Generatif seperti ChatGPT seperti dijelaskan seperti momen dari iPhone untuk AI. Dalam waktu yang singkat semalam saja, seseorang dapat menggunakan untuk menciptakan, membuat otomatis dan mennyingkat waktu sebagai professional dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi kualitas dan kemapuan diperlukan untuk mengambil kesempatan, mengembangkan solusi yang efisien dan berhasil untuk perubahan dan implikasi etik juga diperhatikan. Inilah skill yang sangat berharga dan dibutuhkan selama tahun 2024.

 Keterampilan yang berkelanjutan 


Bisnis selalu ingin berjalan dengan berkelanjutana dan mengurangi dampak seminimum mungkin terhadap lingkungan. Targetnya adalah net zero merupakan prioritas dari busins dan komitmen kepada hal yang berkelanjutan sebagai prioritas bisnis dan komitmen terhadap berkekelanjutan sangat dibutuhkan oleh pengusaha kecil yang mencari mitra kerja atau Perusahaan and Lembaga . Hal ini berarti keterampilan yang dapat mengindetifikasi dan mengimplemtasi solusi “green” merupakan hal yang dihargai. 

Manajemen projek


 Apakah anda seorang manusia atau mesin, ada kebutuhan yang bertambah untuk indivdidu untuk keterampilan untuk menarik semua orang, baik dalam bidang teknologi maupun keterampilan “problem-solving”. Memiliki tujuan strategi yang tinggi dan memprioritaskan pekerjaan dan sumber daya di luar kemampuan AI. 

 Pekerjaan itu memiliki peluang yang sebelumnya belum pernah dilakukan dan pergunakan AI dalam segala hal mulai dari pembuatan prototipe hingga penelitian, penjadwalan, pengujian dan kepatuhan. 

 Keterampilan Komunikasi


 Komunikasi yang efektif merupakan elemen yang krusial dalam keterampilan bisnis. Sekarang atau nanti, ada kebutuhan bagi mereka yang dapat mengindetifikasi kesempatan untuk menyampikan pesan dan menjembatani komunikasi yang tidak berjalan dengan baik dalam sebuah organisasi. Lebih banyak orang yang punya fungsi untuk menerjemakan “insight” dari data analitikal dan mengkomunikasikan data tersebun dalam bahasa yang sederhana kepada siapa pun yang membutuhkan.

 Komunikasi dengan mesin memang suatu normal yang umum, tetapi organisasi butuh manusia dengan kemampuan untuk bicara dengan cara yang dipahami dan dapat hasilnya. 

 Keterampilan Kesehatan klinis


Dunia akan menghadapi kekurangan tenaga professional dalam bidang perawatan Kesehatan dan banyak tugas di bagian “frontiline” yang sudah dapat diotomisasi, tetapi untuk tenaga Kesehatan di dalam tidak bisa digantikan. Dokter, perawat adalah para professional yang dibutukan dengan keterampilan AI. Namun,c Kualitas manusia dengan kecerdasan emosional dan empati akan selalu penting dalam peran mereka. 

Di negara maju, pekerjaan di bidang Kesehatan juga umumnya dibayar dengan baik ditambah dengan pengalaman yang dibutuhkan. 

 Keterampilan Data Revolusi 


AI dibangun berdasarkan data, dan memahami cara untuk mengubahknya menjadi nilai yang semakin penting bagi kesuksesan bisnis. Agar tetap menjaga etika dan dapat dipercaya dalam tugas-tugas penting seperti meningkatkan layanay Kesehatan dan memajukan penelitian ilmiah, AI juga harus stsransparan dan dapat dijelaskan. 

Keterampilan ilmu data sangat penting untuk membantu kita memastikan mesin menggunakan data yang dapat kita percayai untuk mengambil keputusan yang dapat kita pahami. 

 Komputasi Awan 


Antara tahun 2022 dan 2030, pasar global untuk komputasi awan diperkirakan akan tumbuh dari $570 miliar menjadi mendekati $2.5 trilin. Ini berarti aka nada pengingkatan permintaan terhadapm mereka yang memiliki keterampilan teknis untuk membantu bisnis besar dan kecil dalam migrasi mereka ke cloud. Para professional yang ahli dalam alat dan platform komputasi awan akan tetap relevan dan kompetitif sepanjang tahun 2024 dan seterusnya 

 Keterampilan Keamanan Siber 


Pelanggaran data, serangan dunia maya dan Upaya peretasan semakin meningkat frekuesni dan tingkat keparahannya. Begitu pula dengna hukuman bagi bisnis yang gagal melindungi data planggannya secara memadai. Keamanan siber adalah perlombaan senjata, dimana individu, kelompok dan bahkan aktor yang disponsori negara bersaing dengan pakar keamanan untuk menggunkan teknologi yang lebih cepat, kuat dan lebih cerdas untuk melawan lawannya. Semua faktor ini berarti bahwa keterampilan dalam membangun keamanan dan ketahan akan menjadi paling dibutuhan pada tahun 2024

Tapera antara Harapan dan Polemik



Tapera
Shutterstosck
Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan membantu Masyarakat memiliki rumah layak dengan system tabungan wajib.

 Pada tahun 2021, pemerintah Indonesia mengeluarakn peraturan yang mengharuskan pemotongan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai swasta untuk Tapera. Program ini menimbulkan berbagai prospek dan polemik di kalangan masyarakat. 

Tujuan Tapera 

Pemerintah melihat adanya backlog perumahan antara jumlah kepemilikan rumah dan ketersediaan rumah (kepemilikan jauh lebih kecil dibandingkan dengan ketersediaan). Tujuan muliah adalah memudahkan akses masyarakat terutama golongan berpenghasilan rendah, untuk memiliki rumah layak. 

 Dengan menabung secara berkala, diharapkan Masyarakat dapat menghumpulkan dana yang cukup untuk uang muka atau pembelian rumah Pengelolaan tapera Pengelolaan dana Tapera dilakukan oleh Badan PEngelola Tabungan Perumahan Rakayat (BP Tapera). BP Tapera Bertanggung jawab mengumpulkan, mengelola dan menyalaurkan dana kepada peserta yang memenuhi syarat untuk pembiayaan perumahan.

Dana yang terkumpul diinvestasikan dalam berbagai instrument keuangan yang aman dan menguntungkan guna memastikan pertumbuhan dana yang optimal. 

 Pembiayaan rumah itu meliputi: 

 1.Pemilikan rumah 
2.Perbaikan Rumah 
3.Pembangunan rumah 

Syarat Tapera 


1.Mempunya masa kepesertaan paling singkat 12 bulan 
2.Termasuk golongan Masyarakat berpenghasilan rendah 
3.Belum memiliki rumah 
4.Menggunakan untuk pembiayaan pemilikan rumah pertama,
 Pembangunan rumah pertama, perbaikan rumah pertama 

 Polemik Tapera 

1.Pemotongan Gaji pegawai kecil


Kebijakan pemotongan gaji kepada seluruh pegawai PNS /Swasta mulai dari yang bergaji tinggi hingga kecil. 

 Bagi mereka yang bergaji kecil, pasti akan merasa terbebani . Setiaip bulan sudah dipotong dengan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagkerjaan, masih dipotong dengan Tapera. Belum lagi jika sebentar lagi ada kenaikan Listrik. Mereka anggap tidak adil karena tidak mempertimbangkan kemampuan finansial individu. Sulitnya bagi mereka untuk mencari tambahan gaji di luar gaji resmi, menjadikan tujuan Tapera yang begitu bagus menjadi persepsi negatif di mata mereka.

 2.Gaji vs pembiayaan dari Tapera


 Dari pasal 37, pembiayaan rumah yang dapat dilakukan 12 bulan setelah menjadi anggota dan diberikan dengan mekanisme sewa beli yang langsung diatur oleh BP Tapera. 

Dalam hal pemberikan kredit oleh Tapera, saya mengasumsikan diri sebagai peserta Tapera, dengan gaji rendah karena saya PNS dengan golongan paling rendah, misalnya gaji Rp.5.000.000 per bulan 
Iuran total: 3% dari Rp.5.000.000                    = Rp. 150.000
Dibayar pekerja : 2.5% dari Rp.5.000.000       =  Rp. 125.00 
Dibayar pemberi kerja : 0.5% dari Rp.5.000.000  = Rp25.000

 Jika PNS itu sudah menabung 12 bulan artinya dana yang bisa ditarik untuk pembelian Rumah hanya Rp. 1.800.0Pertanyaannya, apakah ada rumah seharga Rp.1.800.000 Jika akan menarik dana untuk pembiayaan rumah (terkecil) sesuai dengan harga pasar, Rp.500juta, maka pegawai itu harus menunggu 277 tahun? Apakah ini masuk akal. 

Jika harus menunggu hingga 5 tahun, salah satu syarat dari pengambilan /pencairan Tapera (5 tahun, pensiun, atau hal lain), maka dana yang dapat diambil untuk pembiayaan hanya sekitar Rp.9 juta, apakah uang sejumlah ini dapat digunakan untuk pembiayaan beli rumah? 

 3.Skeptis terhadap tata Kelola Tapera 


Masyarakat yang sudah melek finansial pasti paham adanya pengalaman buruk dari pengelolaan dana sosial lain baik di asuransi seperti Asuransi Bumiputera, Asuransi Jiwasraya yang gagal bayar terhadap premi yang telah mereka miliki. Kecurangan, korupis dan tidak transparansnya pengelolaan menjadi Pelajaran dan skeptis bagi para calon peserta Tapera terhadap keberhasilan Tapera. 

 4.Kurangnya sosialisasi dan edukasi kepada Masyarakat 


Kritik yang paling tajam adalah UU dan PP sudah ditanda-tangani oleh PResiden Jokowi. Tetapi kurangnya sosialisasi dan edukasi kepada Masyarakat terkait manfaat dan mekanisme Tapera. Banyak Masyarakat merasa tidak mendapatkan informasi yang cukup mengenai program ini sehingga menimbulkan ketidakpercayaan dan resistensi. 

 Prospek Tapera 


Meskipun hadapi tantangan dan polemic, Tapera memiliki prospek positif jika dikelola dengan baik. Program ini berpotensi besar untuk membantu masyrakat memiliki rumah sendiri yang merupakah kebutuhan dasar. Dengan investasi yang tepat, dana Tapera bisa tumbuh dan memberikan manfaat bagi pesertanya. Pemerintah harus memastikan transparansi, akuntabilitas dalam pengelolaan dana Tapera. Sosialisasi yang jelas dan efektif agar tujuan Tapera menyediakan perumahan layak bagi masyrakat Indonesia dapat tercapai.

Total Tayangan Halaman