Potensi Desa Besar: Jangan Tinggalkan Desa, BRI Hadir di Pelosok Pedesaan


BRI Hadir di Pelosok pedesaan
Foto: Desa BRILian (Dok BRI)


Desaku yang kucinta 
Pujaan hatiku 
Tempat ayah dan bunda 
Tak mudah kulupakan 
Tak mudah bercerai 
Selalu kurindukan
Desaku yang permai



Jika kita mencintai desaku yang permai, kenapa setiap kali kita pulang kampung, tetap ingin kembali ke kota. Bukankah itu suatu paradok? Mencintai desa, tetapi meninggalkan desa? 

Fakta di lapangan memang berbeda dengan angan-angan atau impian lagu di atas. Di desa yang pernah jadi bagian yang indah dari hidup karena desa itu pernah menguning, menghasilkan tanaman yang ditanam, sekarang desa itu kering, hancur, bahkan lahannya pun makin terbatas. 

Petani muda, tidak lagi ingin membangun desanya sendiri, mereka lebih senang bekerja di kota ketimbang di desa. Kehilangan dan kekurangan sumber daya manusia jadi kendala utama, terlebih lagi jika potensi yang ada di desa itu tak dikelola oleh mereka yang punya kemampuan untuk mengelolanya. 

Kabar gembiranya, berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) dari Kementrian Desa, Pembangunan Desa tertinggal, jumlah desa yang ber “maju” dan “mandiri bertambah angkanya dalam kurun lima tahun ini. 

Paradoks, kabar yang tidak menyenangkan adalah masih tersisa desa status tertinggal dan sangat tertinggal yang perlu diperhatikan pengembangannya. 

BRI Hadir di Pelosok Pedesaan
Indeks Desa Membangun. Sumber: Kementerian Desa

Sesuai Laporan Indeks Desa Membangun (IDM) yang dirilis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigran pada tahun 2022, dari total 73954 desa berikut ini rinciannya: 

• Desa berstatus maju                  : 20.249 desa 
• Desa berstatus mandiri              :   6.238 desa 
• Desa berstatus berkembang       : 33.881 desa
• Desa berstatus tertinggal            :  9.221 desa 
• Desa berstatus sangat tertinggal :  4.365 desa 

Kesenjangan antara desa mandiri, maju dengan desa berkembang, tertinggal menjadi salah satu tujuan misi dari Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal . Pemerataan adalah salah satu solusi untuk mempercepat eliminasi kesenjangan desa di seluruh Indonesia . Diharapkan desa berkembang atau tertinggal menjadi desa yang maju atau mandiri. 

Pemerataan perekonomian desa yang berbeda statusnya

BRI Hadir di Pelosok Pedesaan
Desa Maju & Mandiri:   Sumber: Dokpri-Canva


Perbedaan status desa ada yang maju, ada yang tertinggal karena ada beberapa faktor. Salah satunya adalah sumber daya manusia dan sumber daya potensi lokal . Di desa maju, warga sangat memanfaatkan potensi lokal, misalnya pertanian, kerajinan, atau pariwisata untuk meningkatkan desa. Ada banyak usaha kecil dan mandiri. 

Di desa tertinggal, ekonomi bergantung pada sektor tradisional, seperti pertanian saja. Sumber daya manusia tak bisa mengelola alam yang sangat kering dan tidak punya potensi ekonomi. Jika dikelola dengan baik, potensi setiap desa pasti ada yang bisa dikembangkan, demikian juga potensi manusianya. 

Untuk mengurangi kesenjangan status desa , perlu pembenahan dimulai dari desa, apalagi penduduk desa yang sekarang ini jumlahnya semakin sedikit harus diberdayakan. Pemberdayaan orang desa bukan dengan pola lama, tetapi harus dengan cara dan adopsi teknologi. Apabila tetap ingin jadi petani, pilihlah jadi petani modern.

Kesulitan-kesulitan dari usaha kecil/mikro, terhadap akses pendidikan, manajemen, keuangan, teknologi, juga dibutuhkan bantuan pendampingan. Kebijakan pemerintah untuk atasi pertumbuhan ekonomi yang merata terutama di desa, dibutuhkan komitmen untuk membangun dan mentransformasikan potensi desa sehingga peluang untuk mendapatkan pendapatan yang lebih luas dapat diwujudkan. 
Perekonomian desa harus fokus kepada sumber daya manusia, alam dan potensi lokal dari desa sendiri. 

Peran BRI dalam Pembangunan Desa 


BRI Hadir di Pelosok Pedesaan
BRILian:   sumber:  bri.go.id

Pemerintah Daerah dengan legalitas status hukum membentuk Lembaga BUMDes. Tugas utamanya adalah mengelola atas aset desa dan Pendapatan Asli Daerah. 

BUMDes menginventaris apa saja potensi desa, pelaku usaha dan beberapa hal yang terkait untuk memaksimalkan potensi ekonomi desa. 

Tentunya BUMDes tidak bekerja sendiri dalam mempersiapkan akselerasi ekonomi potensi desa. BUM Desa sebagai milik masyarakat desa menggandeng mitra-mitranya seperti Pelaku Usaha Desa (Umi, UMK, UMKM, Pokdarwis), Perguruan Tinggi/Akademisi (UGM, UNM, UNS), pelaku usaha (private sektor) BRI, BCA, serta dukungan Pemerintah Daerah sendiri.

BRI sebagai mitra BUMDes di sektor privat, telah mendukung pertumbuhan dan peningkatan kapasitas desa melalui program “DESA BRILiaN” sejak tahun 2020. Sebagai komitmen BRI telah menyelenggarakan program “DESA BRIliaN” selama hampir empat tahun. Tahun ini sudah dimulai bulan April 2024, dibagi dalam 3 batch dan ditargetkan 100 peserta. 

Program “Desa BRILiaN”: merupakan suatu program inkubasi desa yang tujuannya untuk mengembangkan potensi desa menghasilkan role model. Ada empat aspek dalam pelaksanaannya : 

1. BUM Desa: Sebagai BUM Desa yang aktif sebagai penggerak ekonomi desa 
2. Digital : Digitalisasi yang sesuai dengan bidang keuangan digital dan pemanfaatan produk-produk digital BRI 
3.Innovation : Desa yang kreatif dalam memecahkan kemasyarakatan dan sosial desa 
4.Sustainability: Desa tangguh mampu meningkatkan kesejahteraan desa, melalui sektor unggulan 

Siapa yang dapat mengikuti program ini? 

Bagi mereka yang punya fungsi sebagai Kepala Desa, Direktur BUMDes, Perwakilan Badan Permusyawaratan DESA atau Tokoh Masyarakat, Perwakilan kelompok Usaha (Klaster) dan Pelaku Usaha . 


Dalam rangka membantu para Usaha mikro di desa, BRI pun telah menginisiasi aplikasi Pasar.id. Fungsi dari aplikasi ini untuk membantu mempertemukan pedagang pasar dan pembeli secara online sehingga target market makin menjangkau secara luas.

BRI memfasilitasi pengembangan platform untuk pemberdayaan bernama linkumkm.id . Fungsinya agar UKM dapat naik kelas melalui pelatihan-pelatihan dari mentor yang kompeten dalam bidangnya. 

Manfaat Program Desa

BRILian Secara individu , peserta yang mengikuti program ini akan mendapatkan pelatihan secara online tema untuk memajukan desa. Selesai mengikuti pelatihan, diharapkan peserta punya kapabilitas untuk manajemen desa . Disamping itu ,ada pendamping secara langsung apabila desanya terpilih . 

 Tentu saja yang tak kalah menarik bagi pemenang , peserta akan mendapatkan hadiah jutaan rupiah. Tak kalah serunya, peserta bisa berkesempatan jadi pemenang Acara Nugraha Karya. Acara yang merupakan puncak acara Program Desa BRILiaN diadakan oleh BRI . Dalam acara itu ada pemberian penghargaan Desa yang memiliki kepimpinan unggul, kolaboratif, inovatif dan jadi role model bagi pengembangan desa lain.

Manfaat pelatihan bagi desa untuk memperkuat kapasitas masyarakat desa 

1. Dalam bidang manajemen usaha : Memberikan pemahaman bagaimana mengelola usaha secara efektif. 
2. Pemasaran produk: Mengajarkan teknik pemasaran yang tepat agar produk lokal dapat bersaing dengan di pasar. 
3. Pengelolaan keuangan: Melatih peserta untuk mengelola keuangan usaha dengan baik, pencatatan dan laporan keuangan. 
4. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia: Mengasah keterampilan dan kemampuan sumber daya manusia di desa agar mereka punya potensi mandiri dan akhirnya berkontribusi kepada ekonomi lokal. 

 Desa Bansari

Desa Bansari.  Sumber: Merdeka.com
Pemenang Desa BRILiaN 2023 Semburat matahari pagi muncul perlahan-lahan, memancarkan kehangatannya , menyelimuti dinginnya dan sejuknya Desa Bansari. Dari ketinggian sekitar 1000 – 1500 mdpl dari permukaan laut, sejauh mata memandang terlihatlah birunya langit dan hijaunya sawah yang menghampar mengelilingi Desa Bansari. 

Bak sebuah lukisan pelangi yang indah,warna hijau bentangan sawah , biru langit dan gunung Sindoro, putih awan-awan yang bergerak berbaris, udara segar, bersih dan dingin udaranya, di sepanjang desa Bansari. Desa Bansari penuh dengan keindahan alam yang memukau, dan budaya lokal yang menawan..

BRI Hadir di Pelosok Pedesaan
Bapak Herlan, Kepala Desa Bansari. Sumber; Merdeka.com


Saya berbicara melalui chat dengan Bapak Herlan, sebagai Kepala Desa Bansari. Desa yang telah berhasil memenangkan Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023. Dijelaskan oleh Bapak Herlan bahwa potensi keunggulan desa Bansari dalam bidang pertanian, pariwisata dan kebudayaan.

BRI Hadir di Pelosok Pedesaan
Bapak Hendi Nurseto- Sumber:  bansari-bansaritemanggung.go.id


Selanjutnya, Pak Hendi Nurseto, Innovator Smart Melon di Desa Bansari menjelaskan bahwa di bidang pertanian, primadona produk adalah holtikura bawang merah, bawang putih, kol, tomat. Sementara untuk petani milinelian, telah mengembangkan pertanian dikenal dengan nama “Smart Farming”. 

 Produk utamanya ada dua jenis melon yaitu Korean Chamoe dan Japanese Chamoe. Keduanya masuk sebagai produk pertanian kategori premium. Pertanian yang dibudidayakan dalam 21 green house dengan sistem tetes untuk menyiram tanaman secara terukur jumlah, juga suhu dan kelembabannya. Suhu udara dapat dikontrol melalui “smartphone”. 


BRI Hadir di Pelosok Pedesaan
Green house. Sumber:  Kolomdesa.com


 Dalam green house, digunakan juga system IOT artinya internet of things, suhu dan kelembaban selalu dimonitor melalui sistem ini. Jadi kebutuhan suhu untuk tanaman disesuaikan dengan penerapan teknologi ini. 

Di greenhouse tempat pengembangan tanaman hidroponik, kebutuhan air dan energinya telah menggunakan energi terbarukan, panel surya atau “Solar Cell”. Dengan adanya energi terbarukan ini diharapkan keamanan lingkungan dan produk terjamin. 

Dukungan dan support dari BRI untuk energi terbarukan, juga untuk pendampingan sumber daya manusia atas sarana dan prasarana sangat menopang keberhasilan Pembangunan Desa Bansari. 

Bahkan, untuk pemasaran dari produk-produk di atas, menurut Bapak Hendi Nurseto, mereka sudah menggunakan aplikasi pasar.id atau loka-loka, produk BRI. Dengan penggunaan aplikasi pemasaran ini, penjualan produk dapat menjangkau lebih luas ke Jawa Barat, Jawa Tengah, bukan hanya pelanggan sekitar situ saja. .

Potensi Unggulan Desa Bansari

Dalam menjalankan potensi unggulan itu , Bapak Herlan bekerja sama dengan Bapak Suardi sebagai Direktur BUMDes Bansari. Bapak Suardi menjelaskan dengan gamblang tentang unggulan potensi pertanian, wisata, perekonomian yang menjadi ikon desa Bansari 

Berikut ini rangkuman unggulan desa Bansari 

1.Pertanian Organik: 
BRI
Korean Chamoe. Sumber:  bansari-bansaritemanggung.co.id

Terkenal dengan produk pertanian hidroponik seperti sayuran dan buah-buahan berkualitas tinggi. Produk premium seperti Korean Chamoe dan Japanese Chamoe. pertanian yang ramah lingkungan tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga berpotensi untuk pasar yang lebih luas. Perkebunan tembakau dan Kopi juga jadi andalan hasil pertanian. 

2. Wisata Alam :

BRI Hadir di Pelosok Pedesaan
Embung Bansari.  Sumber  bansari.bansari-temanggung.co.id

Dengan pemandangan alam yang menawan dan tradisi budaya yang kaya, Bansari memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata. Dua sektor yang jadi andalannya adalah pengelolaan Embung Bansari dan pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum disebut SPAMDes . 

 Untuk wisatawan yang mengunjungi Embung Bansari dapat melihat waduk kecil yang berada di tengah-tengah persawahan . Fungsi Embung Bansari selain untuk mengairi sawah, sekaligus untuk wisata yang dapat melihat keasrian lingkungan Sedangkan pengelolaan SPAMDes, pengunjung atau wisatawan dapat melihat manfaat penggunaan dan pengelolaan air untuk kebutuhan 860 KK berbasiskan dengan teknologi yang disiapkan oleh BRI. 

QRIS.  Sumber: youtube inspirasi Desa BRI

Fasilitas pelengkap seperti toilet yang bersih dan mushola yang nyaman dan ticketing yang mudah. Untuk penjualan tiket masuk wisata, penggunaan QRIS BRI juga telah dimanfaatkan. 

 3.Budaya: 

BRI Hadir di Pelosok Pedesaan
Jaran Kepang. Sumber youtube: Cerita Inspire Desa BRI

Kearifan budaya lokal di Desa Bansari yang sangat otentik adalah pertunjukkan Kuda Lumping. Sejarah dari Kuda Lumping adalah kesenian yang menggambarkan prajurit kerajaaan yang harus berperang di medan pertempuran. Kuda lumping itu mempresentasikan kuda saat berperang.

 4. Mikro dan Kecill (UMKM): 

BRI
Kerjaninan Kulit. Sumber: bansari-bansari.temanggung.co.id


Desa ini mendukung pengembangan UMKM berfokus kepada produk lokal. Kerajinan kulit asli , sablon kaos dan kerajinan miniatur dan kuda lumping jadi produk-produk yang yang dihasilkan oleh pengrajin. 

Program-program pelatihan yang dilakukan oleh BUMDes membantu pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas dan pemasaran produk mereka. Para UMKM juga sudah memanfaatkan dan menggunakan produk-produk BRI seperti BRImo, BRILink, QRIS.

Kesimpulan 

Desa BRIliaN yang digagas oleh BRI menunjukkan komitmen nyata dalam mendorong kemajuan di pelosok desa. Melalui berbagai pelatihan, akses pembiayaan, dan pendampingan usaha program ini membawa peluang baru bagi masyarakat untuk berkembang dan berdaya secara mandiri. Keberhasilan BRI dalam menyentuh kehidupan masyarakat pedesaan membuktikan bahwa kemajuan ekonomi dapat diraih oleh semua lapisan tanpa terkecuali. 

 Penutup 

Dengan Desa BRILiaN, BRI telah menciptakan harapan dan optimisme di pelosok negeri. Upaya ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga mempererat ikatan sosial dalam komunitas yang saling mendung. Seiring waktu, dampak positif diharapkan akan terus meluas, menjadikan desa-desa di Indonesia semakin maju dan mandiri dan berdaya saing. Mari kita dukung program ini agar semakin banyak masyarakat desa yang dapat menikmati manfaatnya! 


 Sumber Referensi:

  •  BRI Kembali Gelar Program Desa BRILiaN 2024 Bekerja Sama dengan UNS
  •  Mengenal Desa Bansari, Pemenang Desa BRILian 2023
  •  Desa BRILiaN 2024:  
  •  Buku Kajian Kebijakan-Penguatan kapasitas Kelembagaan BUM Desa










Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman