https://www.freepik.com/free-photo/medium-shot-woman-drinking-coffee_1 |
Saat ini, budaya minum kopi menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat. Kedai-kedai kopi menjamur di tengah kota hingga ke daerah urban. Banyak orang menjadikan kopi sebagai teman setia di setiap aktivitas harian. Namun, apakah kebiasaan minum kopi tiga kali sehari menyehatkan atau justru membahayakan kesehatan?
Kopi sejak lama menjadi minuman yang sangat populer, sebab minuman yang berasal dari biji kopi yang disangrai dan dipanggang ini mampu menghasilkan aroma yang sedap. Sayangnya, kopi ini mengandung caffeine dan clorogenic acid zat yang dikonsumsi secara berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan..
Banyak orang menyukai kopi karena minuman ini bisa mengatasi rasa kantuk. Selain itu, banyak orang menganggap bahwa kopi dapat digunakan sebagai pengobatan untuk diabetis, kanker, jantung, penyakit darah tinggi, demensia.
Argumentasi di atas ini membuat saya perlu mengadakan riset kecil-kecilan apakah benar minum kopi itu dapat mencegah penyakit kronis yang disebutkan di atas atau justru membahayakan?
Alasan Orang Doyan Kopi
Banyak orang mengonsumsi kopi karena rasanya yang khas dan efek stimulan kafeinnya. Kopi dipercaya meningkatkan konsentrasi, semangat kerja, dan mengurangi rasa kantuk. Selain itu, nongkrong di kedai kopi telah menjadi gaya hidup, terutama di kalangan kaum urban. Kopi juga dianggap sebagai simbol status dan bagian dari interaksi sosial yang mempererat hubungan dengan teman maupun rekan kerja.
Gaya Hidup Minum Kopi
Minum kopi tidak lagi sekadar kebutuhan, tetapi telah menjadi bagian dari tren lifestyle. Banyak orang merasa minum kopi adalah ritual penting dalam menjalani hari. Gaya hidup ini juga didorong oleh kemunculan berbagai varian kopi dan inovasi penyajiannya.
Dari espresso hingga cappuccino, kopi tidak hanya diminum untuk kebutuhan energi, tetapi juga sebagai gaya hidup kekinian.
Di Belanda , tradisi minum kopi setelah makan besar . Mereka menganggap bahwa minum kopi itu menyehatkan.
Bahkan, seorang dokter Indonesia yang sedang studi di Belanda dalam tiktoknya mengatakan bahwa dengan minum kopi 3 x , jumlah penderita jantung dan diabet di Belanda berkurang dan hampir tidak ada.
Manfaat Kopi untuk Kesehatan
Di Belanda, tradisi minum kopi setelah makan besar masih terus dijaga oleh penikmat kopi. Studi menunjukkan bahwa kebiasaan ini dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan diabetes. Kafein dalam kopi disebut-sebut memiliki manfaat dalam meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi risiko penyakit kronis. Namun, apakah minum kopi tiga atau empat kali sehari benar-benar menjamin kesehatan yang lebih baik?
Data-data Penunjang
Dikutip dari webMD (website Medical Doctors di Amerika Serikat), dinyatakan bahwa kopi dapat digunakan secara efektif, kurang efektif bahkan tidak efektif sama sekali.
Berikut ini dua kategori yang saya dapatkan yaitu efektif dan tidak semua efektif:
- Efektif:
Jika kopi digunakan untuk mengurangi rasa kantuk.
Jika kopi digunakan dalam takaran tidak melebih 4 cangkir sehari, maka orang yang minum kopi dapat mengurangi risiko menderita diabetis 2, serangan jantung, Parkinson, dapat langsung ke belakang setelah operasi.
- Tidak Semua Efektif
Premis bahwa minum kopi tiga hingga empat kali sehari dapat mencegah penyakit kronis seperti jantung atau diabetes tidak sepenuhnya tepat. Setiap orang memiliki toleransi tubuh yang berbeda terhadap kafein. Pada beberapa orang, konsumsi kopi dalam jumlah besar bisa meningkatkan detak jantung, memicu kecemasan, dan mengganggu pola tidur. Efek ini tentu saja bertolak belakang dengan klaim bahwa kopi bisa menyehatkan.
Sementara itu, pada individu lain, kopi dalam takaran yang wajar bisa membantu menurunkan risiko penyakit tertentu. Penelitian menyebutkan bahwa konsumsi kopi secara teratur dalam batas aman bisa memberikan efek perlindungan terhadap berbagai penyakit kronis. Namun, terlalu banyak minum kopi juga bisa meningkatkan risiko gangguan pencernaan dan kecemasan.
Kopi dan Kesehatan dalam Takarannya
Tujuan saya menulis tentang kopi adalah menyoroti pentingnya minum kopi sesuai takaran. Meskipun kopi bisa menyehatkan, hal ini tidak berlaku untuk semua orang dan dalam semua kondisi. Konsumsi kopi sebaiknya tidak berlebihan dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. Minum kopi dalam jumlah yang moderat, sekitar satu hingga tiga cangkir per hari, bisa memberikan manfaat kesehatan, terutama bila diimbangi dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat.
Pengalaman saya
Saya penderita Irretible Bowel Syndrome (gangguan usus besar yang ditandai dengan gejala sindrom iritasi usus) akut. Penyakit ini akan timbul ketika saya makan sesuatu yang sensitive bagi usus saya. Saya kurang menyadari pemicunya apa saja. Saat melihat betapa nikmatnya teman-teman minum kopi, saya ikut tergiur menikmati ngopi sebelum makan siang.
Begitu selesai minum kopi, sekitar 2-3 jam kemudian perut saya mulai mules dan saya harus merasakan beratnya buang air yang tak henti-hentinya. Setelah itu kembung yang saya rasakan.
Ketika saya stop minum kopi dan turunannya, perut saya lebih aman.
Kesimpulannya
Meskipun ada bukti bahwa kopi bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes, konsumsi berlebihan bisa mendatangkan efek samping negatif. Kopi harus diminum dengan bijak sesuai takarannya agar manfaat kesehatannya bisa optimal tanpa menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI.
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!