Kembalikan Anak Belajar Melalui Teks Bukan Melalui Gadget

Kembalikan Belajar lewat teks
dokpri-canva.com



Seringkali ibu-ibu zaman now bangga sekali apabila anak balitanya sudah bisa membaca atau mengerti bagaimana bermain dengan gadgetnya. Anak-anak yang dibius dengan kedekatan bermain gadget , memiliki banyak dampak negatif. 

Dampak negatifnya baik secara motoric maupun secara perkembangan kognitif anak. Dengan menggunakan digital anak tidak mengenal lagi tulisan tangan karena mereka menggunakan jari-jari untuk menggeser gambar, video dan lainnya. 

Khusus untuk teks mereka tidak perlu capai-capai menulis tangan karena dengan gerakan jari-jari menulis di atas papan, mereka sudah bisa menuliskan . Mereka tak kenal lagi menulis huruf, angka dengan jari di atas kertas. 

Meskipun semuanya dengan digital lebih praktis dan mudah, tapi ternyata hasilnya tidak baik untuk masa depan untuk anak. Swedia sebagai salah satu negara maju di Eropa telah mengadakan riset , menemukan bahwa pembelajaran secara digital itu tak baik bagi literasi baca dan menulis anak di bawah 6 tahun. 

Oleh karena Swedia telah memutuskan untuk kembali kepada buku dan teks cetak sebagai rujukan , membiasakan murid menulis tangan. Metode yang oleh Masyarakat global dianggap jadul tapi tidak bisa membekali manusia dengna literasi. Kementrian Pendidikan Swedia telah menghentikan pemakaian gawai elektronik dalam pembelajaran untuk siswa berusia 6 tahun ke bawah di ajaran 2023-2024. 

Bagi anak-anak PAUD mereka diajak untuk pergi ke perpustakaan dan membaca , jika tak mengerti bertanya kepada guru , belajar menulis dengan tangan/jari untuk melatih gerakan motoric halus dan kasar yang menyenangkan. 

Dalam telahaannya, pengenalan digitalisasi untuk anak-anak harus dilakukan secara terukur. Ketika Kementrian Pendidikan Swedia mengadakan perbandingan antara anak yang dari generasi  2016-2021 dengan sebelumnya, ternyata ada kemerosotan literasi bagi generasi sekarang ini. 

Mereka tidak secakap dengan generasi sebelumnya. Institut Karonlinksa mengatakan hasil kajian mereka mengatakan bahwa anak-anak yang membaca dulu baru mengakses google , bisa mendapatkan informasi lebih akurat . Anak-anak harus belajar dulu dari buku teks cetak dan mengenal pentingnya verifikasi dan pertanggung jawaban kebenaran dari semua apa yang tersaji di google. 


 Apa perbedaan literasi baca dibandingkan dengan penggunaan elektronik? 


Sekarang ini sudah waktunya kita memikirkan dan memutuskan untuk penghentian pemakaian alat elektronik dan digital dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran membaca justru berkurang dan tersendat gara-gara mereka hanya bisa melihat paparan yang ada di gadget. 

Di Swedia kemampuan bacanya menurun pada tahun 2021, mereka hanya memperoleh 544 point, turun dibandingkan dengna tahun 2016, yaitu 555 poin.

 Berbeda dengan Singapore yang justru meningkat. Anak kelas empat memiliki skor PIRLS naik dari 586 menjadi 587. Ada 2 hal yang ditengarai penyebab turunnya literasi di Swedia, pertama karena faktor Covid 19 dan kedua faktor banyak imigran yang tidak bisa berbahasa Swedia. 

Namun, yang pasti mereka meyakini bahwa paparan dari layar elektronik yang lama menyebabkan anak-anak bisa tertinggal Pelajaran utama.

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman