Ina Tanaya

Sebagai orangtua dari anak perempuan tunggal, saya selalu menanamkan kepada anak saya bahwa kamu harus punya mimpi. Mimpi di sini artinya cita-cita yang tinggi. 

Namun, dalam mewujudkan mimpi itu bukan semudah membalikkan tangan. Perjuangan besar dan berat , langkah demi langkah harus dilakukan untuk mewujudkan. 

Sejak SMA, percakapan dan diskusi dengan anak yang intensif tentang apa cita-citanya supaya saya dapat memfasilitasi dan mendukungnya. Ternyata, bagi anak yang belum lulus SMA, dia masih belum mampu mengatakan apa cita-citanya. 

Saya sendiri sebagai orangtua, mendapatkan kesulitan untuk mengidentifikasi bakat dan minat dalam diri anak saya. Saya hanya pernah melihat dia sangat gemar menggambar sejak kecil. Namun, dengan berjalannya waktu, ketika dia memilih jurusan SMA Eksakta, kegemaran gambar itu pudar. 

Dilema dalam menentukan pilihan jurusan.    Akhirnya, usaha saya untuk identifikasi minat anak melalui TPA (Tes Potensi Akademik) dari Lembaga Psikologi Universitas Indonesia telah dilakukan. 

Hasilnya minat anak adalah bioteknologi, teknologi pangan, farmasi, Seni rupa dan design. Ketika Kami membaca hasilnya, anak saya protes karena merasa tidak berminat dengan bidang yang disarankan, kecuali design.

Waktu berjalan sangat cepat, anak harus menentukan jurusan kuliah setelah selesai ujian SMA . 

Untunglah, beberapa hari setelah ujian SMA, ada pameran pendidikan di sekolahnya dan di beberapa tempat di Jakarta. Saya bersama anak ikut menghadirinya. Di sinilah anak mulai berbicara dengan konsultan pendidikan dari beberapa perguruan tinggi yang semuanya berasal dari perguruan di luar negeri seperti Australia, Amerika, Singapore. 

Mata anak saya mulai terbuka, kuliah di luar negeri berbeda dengan kuliah di Indonesia. Ada mata kuliah yang dia sukai, multi-digital design. Mata kuliah major dan minor saling berkaitan . Setelah membaca banyak kurikulum kuliah digital design dari beberapa Universitas di Australia, dia mulai mengambil keputusan untuk memilih bidang studi di salah satu universitas yang dipilihnya. 

Hati kecil saya sangat sedih dan takut untuk melepaskan anak kuliah jauh di luar negeri. Bayangkan dari SD hingga SMA saya tak pernah berpisah lama, sekedar berpisah jika anak ada acara sekolah ke luar kota saja. Berbagai perasaan dan pikiran berkecamuk dalam hati.

Selain kekhawatiran tentang adaptasi budaya , juga kekhawatiran apakah bekal bahasa Inggris yang jadi landasan utama untuk kuliah sudah cukup bagi anak saya. Anak tak pernah kursus bahasa Inggris secara khusus untuk persiapan ke luar negeri. 

Namun saya sebagai orangtua tentu ingin mendukung dan support sepenuh baik secara finansial maupun moril semua kebutuhan studi dan persiapan studi. 

Dengan keputusan  pilihan jurusan, anak mulai “apply” dua-tiga universitas di Australia . Persyaratan administrasi dan data-data harus dilengkapi, misalnya legalisir ijazah SMA, hasil IELTS.

Timbullah keraguan saya bagaimana dia mendapatkan hasil IELTS yang maksimal sesuai persyaratan Bagaimana cara menguasai bahasa Inggris dalam waktu singkat untuk tes IELTS (untuk perguruan Australia)  Anak saya selama tidak pernah belajar Kursus IELTS, Kursus Persiapan TPA, Kursus Persiapan TOEFL IBT, Kursus Persiapan TOEFL ITP. 

Kegalauan saya terjawab ketika teman anak saya itu memberikan rekomendasinya untuk dapat mengikuti Lister & Lister.co.id 

Begitu mendengar nama itu, anak saya langsung akses ke websitenya. Ternyata program yang ditawarkan oleh Lister & lister.co.id itu sangat komprehensif. Mulai dari Kursus IELTS, Kursus Persiapan TPA,  sampai Kursus Persiapan TOEFL IBT 

Program Lister ini sangat interaktif sekali , bisa bertanya kepada tutor jika masih tidak jelas, banyak pilihannya baik itu official test, kursus bahasa asing, test preparation, prediction test, speaking English , jadwalnya juga flexible sesuai dengan pilihan, kelas juga ada anak atau dewasa, kelas korporat. 

Program Lister ini menjawab kebutuhan anak untuk persiapan tes IELTS dalam jangka waktu singkat  dengan waktu flexible karena kebetulan anak sudah libur selesai ujian.

Meskipun sudah membaca banyak testimoni dari peserta kursus, tapi anak saya lebih percaya jika dia bisa merasakan sendiri bagaimana mengikuti program preparation test IELTS. Tutor yang mengajarnya sangat berkreasi dan menciptakan gaya mengajar sesuai dengan gaya serap belajar anak. Metodenya juga mudah diserap dan dipahami. 

Jadi dia mendaftar persiapan tes IELTS dengan mudahnya melalui online. Setelah selesai mengikuti program itu, anak tetap harus melakukan tes IELTS di  IDP Education Pty Ltd Jakarta sesuai dengan persyaratan dari universitas. 

Score hasil tes menunjukkan hasil yang memuaskan. Hasil tes IELTS yang cukup tinggi itu dikirim bersama dengan data sekolah. Akhirnya, dia menerima "offering letter" sebagai  tanda penerimaan  di salah satu universitas di Australia.

Kekhawatiran saya tentang penguasaan bahasa Inggris sirna karena anak saya bisa diterima langsung masuk universitas tanpa harus mengikuti pre-university (foundation).

Tepat 2 l/2 tahun dia lulus, lalu melanjutkan ke bidang lainnya untuk mengambil double degree. Kelulusan sebagai sarjana di kedua bidang dengan predikat yang memuaskan membuat kami semua bangga.

Berprestasi meraih mimpi , berhasil bekerja sebagai UX digital designer merupakan hasil dari cita-cita dan perjuangan studi yang tidak mudah.

Bagi teman-teman, yuk wujudkan mimpimu dengan melanjutkan studi di luar negeri, dan persiapannya melalui  program di Lister & Lister.co.id. 

 Kamu pasti bisa menggapainya. Apalagi jika kamu segera mendaftar sekarang, ada promo BLOG23 yang sangat menarik dan yuk, buruan jangan sampai ketinggalan!