Idealkah "Job Hopping" Bagi Milenial dan Profesional Zaman Now

Idealkah Job Hopping
dokpri



Di era zaman dulu, para karyawan begitu loyal kepada satu Perusahaan. Saking loyalnya, ada yang bekerja dari sejak mulai masuk dengan gaji dan karir yang sangat rendah sampai ke tingkat atau level sebagai manajer. Bahkan, pekerja itu dapat mengabadikan dirinya hingga pensiun. 

Namun, di era kini, kondisi telah berubah . Tak ada lagi pertimbangan tentang loyalitas karena paradigma jauh telah berbeda. Sekarang dikenal dengan “job Hopping” , baru tiga tahun di suatu perusahaan sudah memikirkan untuk pindah ke tempat lain. 

Baru sebentar saja beranjak di tempat baru, sudah berpikir untuk pindah lagi. 

Apa “Job Hopping”? 


 Menurut lberdrola. Job hopping adalah fenomena dimana karyawan muda sering berpindah dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain dengan sengaja. Alasan utama terjadinya fenomena ini adalah ambisi para karyawan muda untuk terus menaiki tangga kesuksesan. 

Tren ini terjadi secara eksponen dalam dunia kerja terutama bagi para professional yang ingin sering pindah pekerjaan . 

Tujuan para Hopper ini pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain adalah tantangan. Mereka tidak lagi menetap atau merasa nyaman bekerja tempat, bisa saja pindah dari satu bagian ke bagian lain atau pindah ke perusahaan lain.


Para professional dan milenial tak lagi beranggapan bekerja sebagai sesuatu yang standar. Hopping menjadi suatu hal yang lumrah dan normal dalam dunia kerja bagi semua pekerja. Meskipun secara realitas tak mudah untuk pindah-pindah dalam pekerjaan, tapi ada peluang bagi mereka yang sudah punya konektivitas dan relasi dalam dunia kerja. 

Sebenarnya tujuan utama mereka pindah adalah untuk menemukan tantangan baru, gaji yang jauh lebih besar, kondisi dimana mereka bisa bekerja secara flexible dari segi waktu, tempat (dimana pun). 

Meskipun Hopping itu sesuatu yang penuh dengan tantangan, kamu juga perlu meneliti dulu apa kelebihan dan kerugian hopping. 

Kelebihan Job hopping 


1.Lebih banyak pengalaman yang beragam 


Budaya dan visi suatu Perusahaan berbeda satu dengan yang lainnya. Memperkaya pengalaman bekerja dari berbagai bidang di Perusahaan yang berbeda. Juga menambah portfolio kamu sehingga saat kamu sedang interview, rekruter akan melihat alasan tepat dan aset yang menguntungkan dari segi karirmu. 

2.Memperluas networking


 Dikenal oleh lebih banyak orang bukan hanya dari satu Perusahaan, tetapi oleh beberapa Perusahaan merupakan suatu jaringan yang sangat bagus . Di sana sini kamu bisa bangun relasi dengna orang-orang yang sejalur dengna karirmu bahkan dengan mereka yang lebih professional. 

3. Meningkatkan gaji 


Job Hopping merupakan salah satu cara untuk meningkatkan standar gajimu. Apabila kamu sudah memiliki networking yang luas, kamu pasti dapat menegosiasi gaji yang lebih tinggi dari sebelumnya. Cara yang paling efektif untuk menaikkan gaji dibandingkan menunggu kenaikan gaji di Perusahaan. 

4. Mengajarkan beradaptasi 


Kemampuan atau skill adaptasi pada pekerjaan, suasana dan situasi baru harus dilatih dan diterapkan saat kita berada di lingkungan pekerjaan baru. 

 Kekurangan job hopping


 Pertimbangkan untuk kekurangan atau kelemahan job hopping karena kamu harus pelajari dalam waktu yang sangat singkat. 

1. Rekruter tidak yakin dengan karaktermu 


Alih-alih rekruter melihat sisi baik dari pekerjaanmu, rekruter juga punya pandangan atau keraguan atas sifat dan karakter pada diirmu. Rekruter beranggapan bahwa Anda tidak bisa berkontribusi banyak pada Perusahaan karena Anda selalu melihat kepentingan karir sendiri. Berikan alasan yang jelas dan konkrit mengapa Anda pindah-pindah dari suatu pekerjaan. 

 2. Tidak ada kesetiaan pada perusahaan 


Ada persepsi dari rekruter yang menganggap bahwa kamu kurang setia atau tidak loyal . Sebutan yang sering dikenal sebagai “kutu loncat” untuk mendapatkan pengalaman tanpa ikut serta untuk mengembangkan Perusahaan. Perusahaan masih punya kriteria tentang loyalitas sebagai salah satu bentuk penghargaan.

 3.Tidak memiliki spesialisasi 


Kriteria diterimanya seseorang di posisi yang tinggi adalah mereka yang menjadi karyawan yang telah lama pada bidang tertentu. Sedangkan job hopper belum pasti mendapatkan pekerjaan yang spesifik atau sama dari satu Perusahaan ke perusahan lain. 

Pertimbangkan beberapa hal sebelum kamu pindah pekerjaan: 


1. Tujuan karirmu 


Apakah kamu ingin mengejar passion atau mengejar uang? Jika karier tentunya punya gambaran untuk masa depan yang lebih panjang dan cara mencapainya. Apabila nggai mencapai karirmu di kondisi Perusahaan sekarang ini, kamu boleh mencoba mencari yang lain. 

2. Apakah sudah waktu berpindah?


 Satu pertanyaan penting sebelum pindah, pikirkan apa saatnya sekarang pindah. Berpikir secara realistis dan smart, alasan logis sehingga kamu punya pertimbangan matang untuk pindah bukan sekedar ikut-ikutan orang lain atau sedang “not in the mood” atau bosan. 

3. Apakah job Hopping baik untuk karier?


 Satu hal yang harus diingat adalah job hopping adalah perubahan pekerjaan yang menjadi titik tolak karirmu. Apabila kamu salah langkah, akan berakibat fatal. Pertimbangkan sebelum melangkah karena buah dari keputusan yang baik adalah sesuatu yang diinginkan untuk keberlangsungan karir di masa depanmu.

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman