Bersama Bergerak Berdaya Menjaga Hutan Indonesia

Bersama Bergerak Berdaya Menjaga Hutan Indonesia
lindungihutan.com


Hutan identik dengan  suatu yang abstrak sebagai warga urban. Mereka yang tinggal di kota besar atau urban tentunya tak pernah menemukan hutan.

Aku menemukan hutan ketika aku naik bus atau kendaraan dari Jakarta menuju Semarang. Jelang sampai di kota Batang, terlihatlah hutan belantara yang dibelah dan dibuat jalan raya. Begitu rimbunnya hutan kayu jati yang sangat luas sepanjang alas Roban itu. 

Hutan Alas Roban hanya segelintir dari hutan tropis yang dimiliki oleh Indonesia. Luas hutan tropis Indonesia sekitar 142.3 juta hektar atau 74 persen dari luas daratan Indonesia. Bahkan, hutan tropis ini menjadi urutan ketiga terbesar di dunia setelah Brazil dan Kongo. Daya saing sumber alam Indonesia masuk peringkat 17 dari 139 negara. Perbandingan antara daratan dan hutan tropis Indonesia adalah 59% dari daratan merupakan hutan tropis , bahkan 10% dari total hutan di dunia , sekitar 126 hektar hutan.

 Hutan sebagai  tempat kehidupan makhluk hidup 

BErsama Bergerak Berdaya Menjaga Hutan
dokpri


Bukan hanya hewan, tumbuh2an saja yang menjadikan hutan sebagai pusat kehidupan, tapi manusia yang hidup di dalam hutan anggap hutan sebagai pusat kehidupannya. Adalah Masyarakat suku Yaben memanfaatkan hutan dengan tumbuh-tumbuhan yang ditanam misalnya langsat, cempedak, durian, buah-buahan. Hasil pertanian, dan perburuan hewan itu mereka gunakan untuk makan sehari-hari, kadang-kadang dijual ke pasar. 

Suku Yaben melibatkan anak-anak muda dalam pemetaan hutan agar mereka mengetahui batas-batas wilayah adat. Hal ini untuk meminimalisir potensi konflik di masa mendatang. Mereka butuh dukungan dari pemerintah untuk melindungi Kawasan hutan adat agar tidak terjadi pencaplokan hutan oleh orang yang tak bertanggung jawab.   
Mereka mengharapkan pemetaan itu bukan untuk menetapkan kepemilikian lahan secara pribadi, tetapi pemanfaatan secara bersama berdasarkan aturan adat masing-masing.

Ketakutan dan kekhawatiran mereka sangat beralasan karena akhir-akhir ini ada ancaman kerusakan hutan yang selalu mengintai, salah satunya lewat investasi berbasis lahan. Mereka melihat hutan adat daerah Sorong yang jadi incaran perkebunan kelapa sawit. 

 Dengan tegas warga Konta yang merupakan suku besar Yaben menolak untuk menjual hutan mereka dan menggantikan dengan perkebunan sawit . Perkebunan sawit jelas akan merusak lingkungan hidup. 

Manfaat dan hujan tropis di Indonesia 


Menyediakan rumah bagi banyak tumbuhan dan hewan liar, spesies tumbuhan dan hewan dunia. Apabila rumah itu hilang maka spesies hewan dan tumbuhan juga akan terancam punah. Mereka tidak mampu bertahan hidup tanpa hutan sebagai tempat pelindungnya. 

Membantu menstabilkan iklim dunia dengan cara menyerap karbondioksida dari atmosfer. Pembuangan karbon dioksida ini memberikan pengaruh bagi perubahan iklim melalui pemanasan global Melindungi dari banjir, kekeringan dan erosi Sumber obat-obatan dan makanan 

Menyokong kehidupan manusia suku pedalaman Tempat menarik untuk dikunjungi 

 Kebakaran Hutan

Bersama Bergerak Berdaya Jaga Hutan Indonesia
sumber:  Good Stats Data


 Kebakaran hutan sepanjang tahun 2022 hingga 2023 terus terjadi. Hingga Mei 2023, hutan dan lahan yang terbakar mencapai 28.020 hektar. Luasnya kebakaran yang dilaporkan oleh sistem pelaporan kebakaran hutan di Nusa Tenggara Timur (5.211 ha), Kalimantan Barat (4.172 ha), Lampung 2.272 ha), Sulawesi Tenggara (1.961 ha), Maluku (1.953 ha) dan Riau (1.860 ha).

Akibat dari kebakaran di atas, luas hutan Indonesia berkurang sejuta hektar dalam 5 tahun. Menurut laporan Badan Pusat statistic (BPS), luas tutupan hutan Indonesia sudah berkurang 956.258 hektar selama 2017-2021. Hal ini merepresentasikan 0,5% dari total luas daratan Indonesia. 

Daerah yang sangat berkurang hutannya adalah Kalimantan, Papua dan Sumatera. Sementara luas hutan di Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Jawa dan Maluku bertambah. 

Penyebab kebakaran hutan di seluruh wilayah Indonesia itu oleh fenomena El Nino, pembakaran lahan oleh individual atau perusahaan untuk penanaman lahan kelapa sawit. 

Meskipun siaga dari petugas dan staf lingkungan hidup untuk mencegah kebakaran telah disiagakan, tetapi usaha itu belum juga berhasil untuk mengurangi kebakaran hutan.

Begitu memasuki masa El Nino semester kedua ancaman udara panas pun membuat cepat terjadinya api dan membakar hutan lebih cepat. Pengendalian kebakaran hutan memang diantisipasi dengan pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran. 

Tim dari pengendali kebakaran hutan harus berpatroli secara terpadu dan mandiri, memberikan edukasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan, operasi teknologi modifikasi cuaca melalui Masyarakat api (MPA). 

 Dampak kebakaran hutan

Bersama Bergerak Berdaya Menjaga Hutan Indonesia
sumber: Kementrian Komunikasi dan Informatika


Bencana kebakaran hutan yang disebabkan manusia akan menimbulkan efek buruk bagi lingkungan. 

 Dampak kebakaran hutan pada lingkungan: 

  • Hilangnya habitat makhluk hidup 
  • Korban jiwa Polusi udara Polusi air Pemanasan global
  • Berkurangnya bahan pangan 
  • Terganggu fasilitas setempat 
  • Terganggu ekonomi 

  •  Hilangnya habitat makhluk hidup 


Seluruh makhluk baik hewan , tanaman di hutan akan merasakan kehilangan habitatnya. Kebakaran menghilang vegetas tempat bersarang hewan, dan mereka benar-benar tempat berlindung, mereka tak mampu bertahan dan pada akhirnya mereka bisa terancam punah. 

  •  Korban jiwa dan Polusi Udara


Sering sekali kita mendengar bahwa asap dari hutan lebih mengerikan ketimbang udara panas. Ketika anak-anak atau orangtua rentan dengan polusi udara asap kebakaran, mereka akan sulit bernafas, sesak nafas membuat banyak korban harus dibawa ke rumah sakit karena sakit pernafasan. 

Bukan hanya manusia, hewan dan tumbuhan pun tak bisa melarikan diri dari kebakaran, mereka mati karena api dan asap kebakaran. Polusi udara Dikutip dari Global Forest Watch, asap dan kabut dihasilkan dapat menembus berkilo-kilometer, membawa polusi udara pada tingkat melampaui ambang batas sehat. Gangguan pernafasan pada manusia sehingga mereka harus secepatnya dilarikan ke rumah sakit. 

  •  Polusi air 


Dampak kebakaran hutan menurut United States Environmental Protection Agency, membuat abu,sedimen, polutan hasil kebakaran mengendap di Sungai , waduk dan sumber air. 

  •  Pemanasan Global


Saat terjadi kebakaran hutan, terlepaslah sejumlah besar karbon dioksida, nitrogen oksida, belerang dioksida, dan gas rumah kaca sehingga mendorong terjadi pemanasan global.

Efek berat dari partikel dari  kebakaran hutan dapat menembus ke salju dan es, mengganggu kemampuan pemantulan sinar matahari. Salju dan es itu menyerap panas matahari dan terjadilah pemanasan global. 

  • Berkurang bahan pangan 


Sumber pangan yang dihasilkan oleh hutan cukup besar. Apabila sumber pangan itu terbakar, maka manusia akan kehilangan bahan-bahan sumber pangan, bahan bangunan dan beberapa produk yang dihasilkan oleh hutan. 

  •  Terganggu ekonomi 


Fasilitas yang rusak akibat kebakaran hutan dapat menimbulkan materi yang cukup besar. Dampaknya pelayanan Masyarakat pun tertunda dan ekonomi akan macet dan terhambat. 

 Menjaga Hutan 

sumber: indonesiabaik.id


 Jika sumber daya alam yang ada di hutan dibakar oleh manusia atau digunakan untuk alih fungsi hutan maka sumber daya alam akan rusak. Memperbaharui suatu ekosistem yang sudah rusak tidak mudah karena perlu biaya yang cukup mahal dan juga hilangnya keseimbangan dan kelestarian ekosistem . 

Untuk melestarikan hutan , sebagian warga yang jauh dari hutan menganggap bahwa menjaga hutan itu bukan urusannya. Namun, jika kerusakan lingkungan hutan tidak diperbaiki, kita juga akan kena imbasnya seperti bencana alam, daya ketahanan pangan. Untuk itu kita harus memperhatikan pengelolaan wawasan lingkungan yang menjamin keberlangsungan dalam jangka waktu panjang.

 Solusi hindari Kebakaran

Bersama Bergerak Berdaya Menjaga Hutan
dokpri


 Cerita yang menarik dari Desa Dayun di Riau. Desa ini dikenal dengan kebakaran saat musim kemarau. Banyak korban anak yang menderita ISPA (infeksi saluran pernapasan). Namun, warga yang memahami sulitnya mendapatkan air untuk memadamkan kebakaran karena tidak ada sumber air yang cukup. Satu-satunya cara adalah sumber air besar Danau Zamrud yang letaknya sangat jauh. 

Memadamkan api itu sangat sulit karena masih ada sisa bara di bawah tanah, butuh waktu lama untuk hilang. Dengan kreativitas tinggi, warga desa berinisiatif gunakan dana desa untuk membuat embung seluas 6.00 meter persegi dengan kedalam 1.5-2 meter. Embung ini dibuat kanal di lahan gambut dan air terkumpul di satu lokasi.

 Air dalam embung itulah yang digunakan untuk pemadaman api sehingga tak perlu ke hutan. Kesadaran pembuatan embung itu bukan hanya untuk mematikan kebakaran saja, tapi dengan kreativitas lagi, warga mampu merubah tempat itu jadi tempat wisata yang menarik. 

 Dibalik musibah kebakaran, ada ide kreativitas tinggi untuk mencari solusinya. 


Solusi sosial,  dengan kesadaran bahwa membakar hutan dan lahan sangat merugikan semua orang. Solusi ekonomi, setiap perusahaan yang ingin membuka lahan harus menggunakan alat berat dan memasukkan biaya dalam anggaran perusahaan, termasuk biaya pembelian bibit . Jika tidak memasukkan anggaran , Perusahaan akan dikenakan denda. 

Solusi hukum, perusahaan yang membuka perkebunan dengan membakar akan dikenakan denda yang sangat tinggi dengan pasal kelalaian menjaga keamanan lahan. 

Solusi pengawasan, praktek perkebunan sangat penting. Perusahaan harus punya SDM dan alat-alat pemadam api, juga SDM harus terlatih dalam pemadaman api. 

Solusi teknologi, menghadapi El Nino yang sering terjadi di negara kita, maka prediksi kapan El Nino akan terjadi harus diantisipasi. Antisipasi dengan memberikan pengawasan kebakaran hutan dan lahan lebih intensif dengan teknik gunakan model dinamis dan model statis . 

Solusi kolaborasi, warga dengan sadar tidak membakar sampah di hutan , tidak menebang pohon-pohon yang sudah tua tanpa menggantikan dengan yang baru.  Secara sadar kita paham menjaga hutan bukan urusan pihak yang tinggal di hutan saja, tetapi kita semua harus bergerak menjaga hutan.

"Yuk  #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan!" demi hutan dan lahan yang kita huni tetap lestari 

 Sumber referensi

  • Hingga Mei, Hutan dan Lahan yang Terbakar Mencapai 28.020 Hektar : Kompas.id
  • Dampak kebakaran Hutan bagi Lingkungan: Kompas.id 
  • Solusi Kebakaran Hutan dan Lahan: env.itb.ac.id 
  • Hidup Berdaya Setelah Mengalahkan Bara: Kompas.com .

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman