dokpri-canva.com |
Happy “Iftar” sering diucapkan oleh komunitas maupun individual. Ucapan keren dan kekinian itu untuk menyatakan kesenangan untuk berbuka puasa .
Berbuka puasa itu sering diasosiasikan oleh oleh para restoran di Hotel-hotel untuk mengajak mereka yang berpuasa untuk mencicipi berbagai menu spesial yang beraneka ragam dari sejumlah negara.
Para chef hotel pun berkreasi untuk menunjukkan kebolehannya untuk menu special dari Timur Tengah dan Nusantara.
Sebagian besar menu yang disajikan dalam bentuk buffet dan disajikan sepanjang bulan Ramadan lewat suatu program.
Sumber: kompas.com |
Salah satu program yang diselenggarakan oleh Gran Melia Jakarta’s Ultimate Iftar. Artinya menu-menu ini tidak akan ditemui di bulan-bulan lainnya.
Untuk Menu Nusantara, pihak restoran pun menyajikan makanan ringan berupa aneka gorengan dan makanan berat antara lain sop buntut.
“Untuk menu sup buntut, tidak kami sajikan di luar bulan Ramadan, ini khusus untuk Ramadan saja, ujar Executive Sous Chef Yandi Rahdian.
Sop buntut disajikan dalam porsi mangkuk ukuran kecil. Kuah kaldunya sangat Kendal dan gurih. Aroma kuah kaldu yang gurih berpadu dengan bumbu-bumbu rempah.
Isiannya berupa potongan daging buntut sapi berdaging tebal, irisan wortel dan kentang. Sup ini disajikan dengan taburan emping melinjo.
Cita rasa yang sudah kaya itu bisa ditambah lagi dengan kucuran segar dari jeruk nipis, satu atau dua sendok, dan kecap manis sesuai dengan selera.
Sop ini sangat enak dimakan dan dinikmati saat buka puasa, nasi putih yang hangat dan sup yang juga hangat akan membuat tiap suapan terasa nikmat sekali.
Jika perut belum terasa kenyang, ingin mengunyah lebih lagi, Chef restoran punya tawaran pilihan menu.
Salah satunya adalah aneka gorengan yang dapat dijadikan sebagai pendamping hidangan utama. Beberapa pilihan gorengan yang tersedia antara lain lumpia, tahu isi, dan pisang goreng.
Semua disajikan dalam keadaan panas.
Untuk menu utama selama bulan Ramadan, ada tiga pilihan menu khas Arabic (Timur Tengah) seperti nasi kebuli, roasted lamb (daging kambing), kebab shawarma, kata Pak Yandi. Khusus untuk nasi kebuli maupun shawarma merupakan sajian dengan daging domba panggang.
T
Teknik pemanggangan yang pas disertai bumbu aneka rempah khas Timur Tengah, dihasilkan daging dan kebersihan domba panggang yang enak dan pas.
Baca juga: Saran Menu Sahur dan Buka Puasa yang Sehat
Pasta sambal
Jika ada pilihan menu lain, maka sajian kreasi pasta unik hasil kreasi dari Ade Putri Paramadita dan jaringan restoran Pancious.
Hidangan ini perpaduan antara khas Italia dan Indonesia. Caranya dengan memadukan bahan pasta Italia dengan olahan bumbu sambal. Bumbu aromatic seperti kecombrang, jeruk limo dan daging lidah sapi dan udang.
Sambel sendiri menjadi salah satu ciri khas menu yang disajikan oleh Ade.
Menu pertama pasta diolah bersama sambal terasi dan kecombrang yang menghasilkan perpaduan aroma dan rasa yang kuat dari kedua bahan tadi. Sementara daging bagian lidah sapi dipilih karena teksturnya tidak terlalu berserat dan dagingnya lembut ketimbang daging yang lain.
Cara mengolah harus ekstra hati-hati. Namun, daging sapi bagian lidah jauh lebih kenyal dan empuk ketimbang daging empal. Jika gunakan empal harus disuwir-suri terlebih dulu.
Kecombrang dicampur dengan rasa pedas gurih bumbu sambal terasi, pelanggan bisa mencampur dengan jenis pasta spaghetti, penne, dan fettuccine.
Asam, pedas dan cita rasa manis juga terasa, sungguh menyenangkan di lidah dan sangat enak dinikmati.
Happy Iftar dengan menu spesial menggoyang dan menyenangkan lidah.
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!