Investasi Bukan Menggandakan Uang

Investasi BUkan Menggandakan Uang
sumber: dokpri



Beberapa hari ini kita dikejutkan dengan berita yang sangat menyentuh sekaligus menghebohkan . Pembunuhan dukun Slamet yang disinyalir mampu menggandakan uang, ternyata membunuh 12 korbannya .

Pembunuhan keji itu disebabkan korban terus menuntut pengembalian uang yang semula untuk digandakan. Kasus penggandaan uang ini tidak sekali terjadi tetapi sudah hampir beberapa kali terjadi seperti kasus Abah Yanto, Wowon CS. 

Mengapa orang untuk menggandakan uangnya? 


 Ada yang mengatakan bahwa investasi yang paling mudah adalah dengan penggandaan uang. Dalam sekejap , uang yang awalnya katakan Rp.10 juta bisa menjadi Rp.100 juta. 

Benarkah demikian? Jika kasus-kasus penggandaan uang itu ternyata sekedar penipuan dan bahkan pembunuhan, netizen diharapkan untuk memahami investasi dalam arti seluas-luasnya 


 Pengertian investasi:


Secara umum investasi artinya aktivitas menanam modal dengan tujuan mendapat keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Sebelum berinvestasi tentukan dulu tujuan investasi . 

Apakah investasi itu untuk memenuhi kebutuhan keluarga dalam jangka waktu pendek, menengah atau panjang. Contoh Untuk jangka waktu pendek, untuk anak masuk sekolah dari SMP ke SMA Untuk jangka waktu menengah, untuk pembelian kendaraan Untuk jangka waktu panjang, untuk pensiun 

Setelah mengetahui tujuannya, kita pilih investasi yang sesuai dengan kebutuhan. Mengolah investasi bukan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya sehingga kebutuhan lebih cepat tercapai. Mengolah investasi bagaikan taman yang cantik, dibutuhkan kombinasi antara bibit yang unggul dan lingkungan yang mendukung, alat kebun yang baik. Tanah subur tanpa alat yang tidak tepat akan tidak mencapai hasil kebun yang diimpikan.

Dalam rangka mengolah menjadi besar itu ada proses pemilihan produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan risiko yang perlu diketahui sebelum kita membelinya. Langkah-langkah untuk mengolah investasi yang tepat.

Pertama adalah tujuan utama yang telah diuraikan di atas. Alasan mendasarnya juga harus diketahui, apakah yang diharapkan kenaikan modal atau ada imbal hasil yang digunakan tiap bulan. Sebab itu produk dari investasi yang dipilih harus sesuai dengan tujuan selain kebutuhan dari investasi.

Kita tidak boleh ikut-ikutan orang lain. Teman atau selebritas membeli saham yang menguntungkan, saya juga ikutan. Padahal profil kita sebagai investor berbeda satu dengan yang lain. Jika profil kita sebagai investor konservatif, tiba-tiba saham anjlok, kita dapat stress karena kerugian yang dialami. 

 Kedua adalah kapan kebutuhan dana . Jika kebutuhan dana untuk waktu singkat, sesuaikan produk investasinya yang singkat. Contohnya anak sekarang di SMA sebentar lagi masuk SMA, jadi kita hanya butuh waktu 1-2 tahun, maka investasikan dana dalam bentuk deposito yang waktunya singkat dan flexible untuk dicairkan.

 Jika Anda salah memilih produk investasi misalnya saham, ketika anda butuh dananya, kondisi saham sedang turun dan Anda mau tidak mau harus menelan kerugian. Kerugian itu tak bisa digunakan untuk uang sekolah anak. 

Dalam dunia keuangan jangka pendek dikategorikan dari bulan hingga tahun, jangka menengah lima tahun ke depan dan jangka panjang lebih dari lima tahun. 

 Pahami risiko 


Setiap investasi selalu ada risikonya. 

Pahami resikonya dan bagaimana mitigasi risikonya. Jangan pernah tergiur untuk mendapatkan investasi dengan imbal hasil yang di luar market, misalnya untuk obligasi saat ini imbal hasilnya hanya 6-7% , lalu ada penawaran produk yang bisa memberikan imbal hasil 10 kali lipat atau menggandakan imbal hasilnya, kita harus berhati-hati untuk memilihnya. 

Semoga Anda bisa berinvestasi ketika menerima THR dengan baik dan mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan dan jangan pernah berpikir untuk menggandakan uang untuk waktu yang cepat.

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman