Selimut Polusi Membuat Bumi Makin Panas dan Dampak Perubahan Iklim


Selimut Polusi
dokumen pribadi


Seorang anak perempuan mungil, berusia 2 tahun, pucat pasi, badannya lemah, sedang diinfus di satu ruang anak di rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Eria Bunda Pekanbaru. Dita, panggilan anak itu sudah terbaring lemah hampir seminggu .


selimut polusi
Ilustrasi:  Canva.com


Dia selalu menangis karena dia tak bisa tidur, sesak nafas dan batuk-batuk itu tak berhenti . Ibunya selalu menggendong untuk meredakan tangisannya. Untuk mengurangi batuk berdahak itu, Dia harus melakukan perawatan nebulizer empat kali sehari. 

Nebulizer itu adalah pemberian uap dengan obat-obatan yang membuat dahak di saluran pernafasannya mencair. Anak seusia Dita tak bisa mengeluarkan lendir batuknya sendiri. Setiap kali nafas sesak, Dita harus segera menghidup nebulizer, agar lendir batuknya bisa mencair dan melegakan nafasnya. 

Tangisan anak itu merupakan tangisan kesakitan karena sudah hampir sebulan kepungan asap kebakaran hutan di Kota Pekanbaru. Pekanbaru adalah daerah terparah kebakaran hutan karena BNPB menyatakan Pekanbaru mendapat kepungan asap yang menyerupai selimut hitam, #SelimutPolusi di udara dari Kalimantan dan Sumatera.

Selimut Polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim. Kerugian pekatnya asap ini sangat mengganggu kesehatan manusia , dan ekonomi. Ekonomi ikut terganggu dengan stop semua aktivitas perdagangan misalnya jasa, kuliner, perkebunan Kebakaran hutan adalah salah satu dari penyebab polusi udara. 

National Institute of Environment Health Sciences mengkategorikan pencemaran udara terdiri dari 2 yaitu: Polusi udara luar ruangan dan polusi udara dalam ruangan. Yang paling berbahaya adalah polusi udara di luar ruangan karena mengandung zat-zat yang berbahaya seperti karbon monoksida (CO), Nitrogen dioxide (No2), chlorofluorocarbon (CFC), sulfur dioksida (So2), Hidrokarbon (HC), Benda Partikulat, Timah (PB dan Karbon Dioksida (CO2). 

Bayangin semua zat berbahaya itu kita hisap dan masuk  ke dalam tubuh kita. Selain membahayakan tubuh manusia, ternyata zat atau disebut dengan polutan bahaya itu juga berdampak besar kepada perubahan iklim. 

Bagaimana polusi berdampak kepada iklim? 

Selimut Polusi
menlhk.go.id

Selimut Polusi
Suhu Panas  terus memuncak. Sumber:   ditejen ppi.menlhk.go.id


Bumi Indonesia kita terutama di kota besar seperti Jakarta, pada bulan Juni 2022 memiliki polutan yang sangat membahayakan . Menurut data dari IQ Air Maret 2022, kualitas udara di Jakarta mencapai polusi udara PM2.5, terpolusi , masuk dalam kategori peringkat teratas di Asia Tenggara.

Kegiatan industrialisasi mempercepat terjadinya pencemaran dan polusi terhadap lingkungan, udara, air dan tanah. Dunia selalu prihatin dengan efek dari polusi udara dalam konteks global yang berkaitan dengan global warming atau pemanasan global. 

Pemanasan global selalu berkaitan dengan kegiatan manusia, transportasi, kegiatan industri pembangkit listrik, pembakaran, perapian dan penggunaan bahan bakar fosil. 

Transportasi yang membawa gas buangan (66,34%), pabrik yang menghasilkan gas yang berbahaya (18,4%), perumahan (11,20%) ,sampah (3,68%) yang berkontribusi terhadap efek polusi udara. Polutan di atmosfer dalam konsentrasi tertentu akan mengganggu keseimbangan dinamik di atmosfer dan mempunya efek pada manusia.

Pemanasan global terjadi adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan di permukaan bumi, akibat efek rumah kaca yang terjadi di atmosfer. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan lainnya menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi. 

Fungsi utama gas rumah kaca menjaga suhu bumi tetap stabil. Tetapi, sayangnya, tumpukan gas di rumah kaca ini meningkat membuat lapisan atmosfer semakin tebal. Penebalan atmosfer ini menyebabkan jumlah panas bumi terperangkap di atmosfer bumi yang semakin banyak, sehingga terjadi peningkatan suhu .

Meningkatnya suhu bumi akan mengakibatkan perubahan iklim, gletser akan mencari, permukaan air laut naik, badai dan fenomena cuaca ekstrim, banjir, kekeringan, gagal panen. . 

Solusi hadapi ancaman polusi dan perubahan iklim 

Ancaman polusi dan perubahan iklim sudah ada di depan mata. Polusi sudah diceritakan seperti di atas. Perubahan iklim itu terjadi ketika saya sedang di Belanda, udara menyengat panas hingga 34 derajat Celcius. Orang Belanda yang tidak pernah merasakan super panasnya (sebelumnya,  panas maximum sekitar 25 derajat Celcius). Mereka merasa tidak nyaman dengan perubahan iklim. Itulah pengalaman pertama kali menginjak di negara Eropa yang super panas bagi saya. 

 Hal ini juga terjadi di tempat saya tinggal, Tangerang Selatan.  Pada tanggal 7 Mei 2022, saya ingat udara begitu panasnya mencapai 35-36 derajat Celcius.   Bagaimana jika hal ini dibiarkan saja sehingga panasnya bisa meningkat 0,5  derajat celcius per dekade. Wah, hal itu tentu tidak kita harapkan. Kita bisa kekurangan oksigen, hidrasi. Bumi dan seisinya (hewan dan air) akan hilang dan punah dari muka bumi ini. Yuk, kita harus mencari solusinya, salah satunya hutan. 

Hutan sebagai salah satu solusi kurangi polusi dan perubahan iklim 


Di hutan, pasti kita banyak menemui pohon-pohon hijau. Fungsi dari pohon hijau itu untuk meredam kenaikan gas rumah kaca yang jadi penyebab pemanasan global dan perubahan iklim. 

Cara kerjanya pohon itu menghisap karbondioksida hasil dari kegiatan manusia di bumi ini. Pohon-pohon yang paling banyak ditanam ada di hutan. 

Nach, Indonesia itu kaya dengan hutan tropis yang sangat luas. Sayangnya, sekarang ini manusia yang sangat serakah itu telah merusak dengan pembalakan pohon-pohon di hutan. Kerusakannya sudah sangat masif. 

Yuk, kamu semua para #MudaMudiBumi, demi #UntukmuBumiku ikut berpartisipasi dan bergabung dalam ajakan untuk menanam pohon seperti yang telah dituangkan dalam Keputusan Presiden nomor 24 , menetapkan tanggal 28 November sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia. Pencanangan setiap kita menanam minimal 1 pohon. 

Selimut Polusi


Loh menanamnya dimana? Jika kamu tak mengetahui harus kemana, cukup ikut berkolaborasi dengan #TeamUpForImpact yang punya program menjaga bumi kita makin panas. Ajakan untuk melakukan hal yang sederhana yaitu dengan stop buang sampah ke laut dan ikut challenge Team Up Everyday dengan klik  di sini.
Kamu sudah jadi kontributor dalam melakukan perubahan iklim. 

Jika Aku Jadi Menteri

Selimut Polusi
dokumen pribadi-canva.com


Penyebab terbesar dari polusi adalah transportasi (66,34%). Transportasi di Indonesia masih menggunakan bensin yang berasal dari batubara atau fosil. 

Nach, kebijakan untuk mengkonversikan kendaraan berbahan bakar fosil  menjadi listrik harus secepatnya dilakukan. Pasti tidak mudah karena adanya resistansi dari pengguna, manufaktur dan harga. Kendala ini harus dituntaskan satu persatu sebelum kebijakan diluncurkan. 

Ketika sudah ready, buatlah kebijakan dengan mengajak pengguna sebagai berikut: 

1.Sepeda sebagai alat transportasi ke sekolah/kantor bukan hanya sekedar hari Freeday (Sabtu/Minggu). Penggunaan sepeda melalui Jalur sepeda  harus ditegakkan dengan disiplin.

2.Konversikan mobil dan motor berbahan bakar fosil menjadi berbahan bakar listrik . Kendala untuk Tempat pengisian bahan bakar baterai harus disiapkan, juga mahalnya harga mobil dan motor harus dibantu pemerintah . 

3.Pemerintah Daerah bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk mengadakan antar jemput anak yang gunakan bus dengan bahan bakar gas 

4.Selalu mengkampanyekan menanam pohon setiap tahun paling sedikit satu pohon baik di hutan atau di rumah sendiri. Yuk, teman-teman, jangan tunggu lagi untuk melakukan penghijauan bumi kita sudah semakin panas.

 Sumber referensi: 

  • Menanam Pohon untuk Mengatasi Pemanasan Global-ditjenppi.menlhk.go.id 
  • Kabut Asap Pekanbaru; Liputan6 
  • Mengenai Perubahan Iklim : ditjenppi.menlhk.go.id
  •  Jenis-jenis Pencemaran Beserta Dampaknya, Bisa Tingkatkan Perubahan Iklim: merdeka.com










1 komentar

  1. Setuju banget Mbak, memang harus dimulai dri diri sendiri dan keluarga ya peduli lingkungan ini

    BalasHapus

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman