Sadari Bahaya Kanker Payudara, Deteksi Sejak Dini Agar Tidak Terlambat

 

Maret 2018 merupakan hari yang tak pernah dia lupakan. Dia meraba sisi kanan payudaranya. Hampir tak pernah percaya apa yang dilihatnya, kenapa ada pembengkakan? 
 
Dia masih berpikir, “Ach hanya sedikit pembengkakan yang tak berarti”, hiburnya dalam hatinya. 
 
Seminggu kemudian,, ternyata pembengkakan itu tak pudar, masih ada dan tidak berubah sama sekali. Dengan hati yang takut, dia berangkat ke seorang dokter Onkolog. 
 
Dia berharap hal yang terbaik akan didengarnya dari dokter yang memeriksa payudaranya dengan sangat teliti dan cermat. 
Begitu pemeriksaan selesai, dokter menyatakan dengan suara berat: “Suspect Cancer, tapi perlu pemeriksaan lebih lanjut, darah, mamografi, rontgen paru-paru dan biopsy”, jawabnya singkat. 
 
Bagaikan petir di siang hari bolong, Wati (bukan nama sebenarnya) mendengar kata kanker jadi momok itu jadi realitas yang menyakitkan. Dia tak menyangka mengapa hal itu dapat terjadi pada dirinya. Dia merasa gaya hidupnya selama ini sehat.
 
 Namun, fakta membuktikan bahwa hasil laboratorium dan mamografi menyatakan bahwa Wati positf kanker payudara . 
 
“Anda harus secepatnya dioperasi untuk "biopsi "pada hari Senin!” kata dokter onkolog yang sudah berpengalaman itu. 
Begitu selesai operasi , hasil patologi dan biosi menunjukkan bahwa dia menderita sakit kanker payudara stadium 3.
 
 Betapa hatinya sedih dan hancur, dunia serasa runtuh. Sebagai pengobatan kanker , dokter menyarankan untuk melakukan kemoterapi enam kali dan radiasi sebanyak 30 kali. 
 
 Pengobatan yang cukup berat. Namun, Wati tidak bisa terpuruk lama karena dia sadar bahwa dia harus berpacu dengan waktu, penyakit kanker payudara cepat menyebar jika tidak ada tindak lanjut. 
 
Dalam keterpurukan, dia mendapatkan dukungan dan support yang hebat dari suami, anak-anaknya untuk bangkit.Tidak ada penyesalah dari orang terdekatnya, tidak ada pertanyaan yang membuat dirinya terus bertanya. Justru mereka mencarii solusi kesembuhan dengan second opinion pengobatan kanker payudara. 
 
 Jika di Indonesia ada pusat penanganan kanker, maka Wati  berusaha mencari pusat penanganan kanker di Penang untuk kemoterapi dan radiasi serta suntikan herceptine 18 kali tiap 3 minggu.. 
 
Dengan hati yang lebih tenang dan percaya, Wati memilih untuk pengobatan kanker di Penang. Tiap tiga minggu sekali Wati diantar oleh suami atau salah satu anaknya berangkat. Keluarga sangat mendukung, mendampingi tanpa adanya keluhan sama sekali. 
 
Wati pun tak mengeluh,sakitnya kemoterapi, rontoknya rambut satu persatu sampai gundul. Pengobatan kanker jadi pengobatan biaya terbesar . Jika tidak menggunakan asuransi kantong bisa jebol. Meskipun gunakan asuransi pun, masih dibutuhkan sejumlah uang yang cukup besar untuk memenuhi biaya pengobatan seperti transportasi menuju dan pulang ke dan dari Penang.
 
Semangat untuk sembuh, dukungan keluarga dan perhatian dari teman-teman terdekatnya, serta doa-doa yang dilantunkan , membuat semua pengobatan kanker di Penang dapat diselesaikan dengan baik.
 
Sekarang, Wati tetap bisa beraktivitas kembali dan melakukan pelayanan sosial untuk bersyukur atas kesembuhan penyakit kanker payudaranya.
 

Apa itu kanker payudara?

Apabila kita mendengar kanker payudara asumsi kita pasti mengerikan dan tidak bisa diobati. Namun, kita belum jelas apa sich kanker payudara itu? Pada dasarnya kanker payudara itu adalah sel-sel ganas yang terdeteksi dalam jaringan payusdara. Sel-sel itu timbul dari ductus atau lobulus di payudara. Sel ini dapat dengan mudah menyebar ke seluruh tubuh jika tidak diobati /ditangani serius dan cepat sesuai anjuran dokter. 
 

Jangan anggap remeh penyakit kanker payudara

 
 Kanker payudara di Indonesia merupakan jenis kanker tertinggi . Hal ini dinyatakan oleh Linda Gumelar selaku Ketua Yayasan Kanker Indonesia . Laporan dari American Center Society, mencatat ada 2,3 juta kasus baru kanker payudara dan 2,2 juta kasus baru kanker paru-paru pada tahun 2020..  Kanker payudara bukan penyakit menular tetapi mematikan atau silent disease.

Gejala kanker payudara

 
Sadari Bahaya Kanker Payudara
Tribune.com

Pada stadium awal, kanker payudara tidak terdeteksi atau gejala . Namun ada beberapa gejala yang terlihat seperti berikut ini: 
  • Benjolan tanpa rasa sakit di payudara 
  • Gatal-gatal terus menrus di sekitar putting 
  • Pendarahan atau lendir pada putting 
  • Kulit di atas payudara membengkak dan menebal 
  • Putng masuk atau tertarik kembali. 
 
Penyakit kanker payudara ini berpacu dalam waktu, jika ditemukan tanda atau gejala, segera periksakan ke dokter atau ke pusat pusat penangan kanker. Sebaiknya tidak mencari pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif masih dianggap sebagai pengobatan tidak ilmiah , sehingga pasien seringkali terlambat untuk Tindakan medis yang tepat. Hal ini dapat menimbulkan kematian karena penyebaran kanker sudah mencapai stadium akhir. 
 

Stadium dan tingkat kelangsungan hidup yang perlu diketahui:

  • Tahap   0 -Luas penyebaran kanker tidak invasif -Tingkat Kelangsungan hidup 5 tahun : 99% 
  • Tahap   I - Luas penyebaran kanker invasif kecil (kurang dari 2 cm) tanpa penyebaran ke kelenjar getah bening – Tingkat Kelangsungan hidup 5 tahun : 90%
  • Tahap  II-Luas penyebaran kanker invasif 2-5 cm dengan invasi kelenjar getang bening – Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun : 70% 
  • Tahap III –Luas penyebaran kanker invasif Besar lebih dari 5 cm – Tingkat kelangsugnan hidup 5 tahun-Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun: 40% 
  • Tahap IV –Luas penyebaran kanker Metastatik – Tingkat Kelangsungan hidup 5 tahun rata-rata : 20% 
 
Umumnya dokter akan menentukan tindakan berdasarkan tingkat atau tahap penyebaran . Ada dua Tindakan . Yang pertama menjalani operasi, yaitu Lumpectomy (pengangkatan kanker dan sejumlah jaringan kecil di sekitarnya. Yang kedua, mastektomi, pengangkatan jaringan seluruh payudara. Setelah itu baru disertai radiasi atau kemoterapi. 
 
Hingga saat ini belum diketahui apa penyebab penyakit kanker payudara. Penyebabya adalah sekelompok penyakit, baik genetik, gaya hidup dan lingkungan kerja dan peningkatan atau pengurangan risiko kanker. Risiko kanker setiap orang tergantung dari kombinasi factor-faktor ini. 
 

Deteksi Dini lebih baik sebelum terlambat

 
Pencegahan kanker payudara lebih baik dilakukan sedini mungkin . Dengan pencegahan dini , jumlah kasus dalam sebuah kelompok dapat dikurangi, dan akhirnya dapat mengurangi jumlah kematian. 
 

Berikut adalah cara pencegahannya

Sadari Bahaya Kanker Payudara
SADARI. Sumber: mayapadahospital.com

 
Sadari Bahaya Kanker Payudara
Mamografi.Sumber:  Alomedika.com

Sadari Bahaya Kanker Payudara
Gaya Hidup Sehat. Sumber: hipwee.com

1. Usia 39 tahun ke bawah: pemeriksaan setiap bulan dengan metode pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) 10 hari setelah HAID berakhir , meraba, melihat adanya perubahan fisik pada payudara. Jika ada perubahan mengarah kondisi yang lebih serius, segera periksa ke dokter. 
 
2. Usia 40 sampai 49 tahun: Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan + satu kali mamografi skrining per tahun 
 
3. Usia 50 tahun ke atas: Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan dan satu kali mamografi skrining per tahun 
 

Rekomendasi

 
Jika di negara maju, setiap dua tahun sekali, setiap perempuan usia di atas 50 tahun, diundang oleh Kementrian Kesehatan untuk melakukan mamografi. Jika haslnya tidak terdiagnosa kanker payudara, tidak ada surat pemberitahuan. Namun, jika hasil terindikasi  adanya kanker payudara, ada surat pemberitahuan khusus untuk tindak lanjut. 
 
Sebaiknya di Indonesia melalui pihak Dinas Kesehatan setempat punya program untuk pemeriksaan mamografi bagi setiap perempuan usia di atas 50 dengan mendatangi puskesmas .
 
Selama belum ada program mamografi dari Pemerintah, para perempuan usia di atas 50 tahun di Indonesia harus melakukan Deteksi dini. (SADARI )setiap bulan sekali dan mamografi setiap setahun sekali. 
 
Sumber referensi:
 
  •  Kami Ada Untuk Membantu Anda, oleh Adi Husada Cancer Center Breast Cancer 
  • Prevention -Patient Version , national Cancer Institute 
  • Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Sebelum Terlambat, AloDoktoer

19 komentar

  1. Terima kasih kak untuk sharing pengalaman perjuangannya Wati yang menang melawan kanker. 'Doa', 'Semangat', 'Berpikir positif' dan 'Hati yang gembira' aalah obat yang manjur. Terima kasih untuk sharing pengetahuan tentang kanker yang sangat menolong orang awan sepertiku.

    BalasHapus
  2. Iya memang sangat penting menyadari hal ini sejak dini.

    BalasHapus
  3. Tulisan ini sangat bermanfaat dan wajib disebarliuaskan kepada para wanita.. Makin cepat terdeteksi, makin besar kemungkinan nyawa bisa terselamatkan..

    BalasHapus
  4. Bahasan yg komprehensif mengenai kanker payudara.

    BalasHapus
  5. Thanks utk sharing n inspirasinya.

    BalasHapus
  6. Tulisan bagus, memberi informasi jelas dan mengedukasi pembaca

    BalasHapus
  7. Tulisan yang bermanfaat untuk mengenali kanker payudara sejak dini. Terima kasih.

    BalasHapus
  8. Tulisan yg inspiratif dan edukatif,

    BalasHapus
  9. Ngeri juga yah bu sebenernya. Tapi informasi ini sebenarnya bisa membuka mata untuk semua orang bahwa kanker payudara jangan dianggap remeh. Terima kasih Bu Ina atas info nya ;)

    BalasHapus
  10. preventif dan deteksi dini selalu lebih baik daripada keburu sakit ya Mbak

    dengan melakukan SADARI sebulan sekali dan mamografi setahun sekali, kita terhindar dari penyakit yang mematikan ini

    BalasHapus
  11. Kanker payudara memang harus cepat kita sadari. Sejak sekolah pun kita diberi pelajaran cara mengetahui kanker ini secara sederhana.

    Terimakasih infonya Kak.

    BalasHapus
  12. Penting banget nih gak cuma kaum hawa tapi juga kaum adam ya :) kita senidri yang haurs lebih aware sama kondisi diri :)

    BalasHapus
  13. Saya punya teman penyintas kanker payudara, Alhamdulillah sudah sembuh, walau hidupnya repot sekali saat menderita penyakit ini. Penanganan yang tepat dari dokter semangat hidup dan memiliki support system yang bagus beneran diperlukan untuk sembuh

    BalasHapus
  14. Sepakat sekali bahwa bagaimanapun Kanker payudara sebaiknya dilakukan deteksi dini. Upaya pencegahan ini yang sangat penting. Terima kasih ulasannya bu

    BalasHapus
  15. Oh SADARI itu dilaksanakan 10 hari setelah haid wah sip sip noted ini mbak. Makasih ya.

    Iya lebih baik mencegah daripada mengobati.

    Memang betul deh.pola hidup sehat ini amatlah penting apalagi di tengah gaya hidup skrg gtu kan ya ..serba instan godaannya bikin g kuat deh.

    Tapi deminsehat kan ..jadi harus tahan

    BalasHapus
  16. Kita harus bisa menjaga kesehatan dengan baik, apalagi organ yang penting dan bisa kita cek sendiri. Semoga kita semua sehat selalu ya Mbak, dijauhkan dari segala penyakti termasuk kanker payudara ini. Aamiin

    BalasHapus
  17. Mbah putriku juga cancer survivor. Tapi selalu bisa menyembunyikan kesedihannya, penyakitnya dari cucu cucunya :') sebagai perempuan memang kita harus aware sama mahkota kita Yang satu itu yah

    BalasHapus
  18. Setelah terdeteksi memang harus cepat ditangani ya bu, biar nggak semakin menyebar. Sebagai pencegahan kita harus rutin SADARI.

    BalasHapus
  19. Jadi ingat dulu tuh pernah ikut seminar, salah satu deteksi kanker payudara dengan mengangkat tangan. Jadi tiap hari aku selalu begitu. Penting ya mba untuk sadari bahaya kanker ini

    BalasHapus

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman