Pentingnya Mengelola Keuangan pada Setiap Tahap Kehidupan


Kualitas kehidupan manusia  yang baik,nyaman, mapan  menjadi impian bagi setiap insan di dunia ini.  Apalagi jika manusia dapat berhasil mencapai kualitas kehidupan dalam setiap tahapan dalam hidupnya.

Mengenal tahapan hidup dari setiap insan, tentunya mudah .  Tetapi tidak semua orang mengenal bahwa dalam setiap tahapan hidup itu harus diikuti dengan tahapan kehidupan keuangan.
Selayaknya, manusia selalu  melangkah dalam hidupnya dengan melalui tahap-tahap yang dilaluinya.  Ada tahap yang mandatory, ada yang tidak.  Tahapan mandatory adalah tahapan hidup yang harus dilewati manusia, tetapi yang tidak mandatory artinya  optional, dapat  dilewati atau tidak dapat dilewati , tergantung dari pilihan hidup kita.

Tahapan mandatory :
Masa Anak               :   Usia    1 - 10  tahun
Masa remaja            :   Usia  11 - 16  tahun
Masa mahasiswa      :   Usia   18 - 24  tahun
Masa  Awal Bekerja  :   Usia   22 - 30 tahun
Masa Produktif          :   Usia   40 - 50 tahun
Masa  Pensiun          :    Usia   55 - 60 tahun
Masa Tua                  :    Usia   60 - 80 tahun

Tahapan non mandatory :

Masa Pernikahan          :       Usia   25 - 35 tahun

Pada dasarnya dari setiap tahapan kehidupan itu , manusia belajar apa yang disebut dengan  financial cyle of life atau  kehidupan dari tahap keuangan.  Jadi bukan hanya kehidupan yang bertahap, tetapi juga ada jenjang atau tahapan keuangan dari setiap kehidupan ini.

Tahap I &  II :  Bayi dan Anak-anak

Pada tahap ini  bayi dan anak-anak  belum mengenal  keuangan.  Apa yang mereka kenal adalah makanan dan semua perlengkapan telah disiapkan dan disediakan  oleh orangtua.  Ketika usia dini telah mencapai umur sekitar 6-12 tahun, diperkenalkan kepada anak-anak tentang  konsep  uang dalam bentuk yang sangat sederhana,  uang sebagai alat bayar dan uang  untuk ditabung.

Tahap III:  Remaja  

Pada tahap ini,  pengenalan uang pada  anak muda belajar konsep cara mendapat uang secara sederhana.  Sebagai contoh, jika mereka membeli  alat tulis atau alat sekolah seharga X,  lalu mereka dapat menjual kepada temannya seharga Y , maka  keuntungan dari nilai yang lebih tinggi dari penjualan itu yaitu Y-X.     Keuntungan itu adalah pelajaran pertama tentang keuangan.  Konsep  bekerja secara sederhana. Misalnya, pada saat mereka libur,  bekerja secara part time (di negara maju hal ini sudah berlaku sangat umum) di  Mc.Donald.  

Tahap IV:  Membangun Landasan

Pada tahap ini, beberapa orang yang sudah siap untuk  mulai memikirkan apa yang direncanakan untuk kehidupan selanjutnya, misalnya menikah.  Menikah dengan berapa anak. Bagaimana persiapan untuk pernikahan, dan cara untuk menyimpan uang  bagi pernikahannya. Keuangan mulai dikelola dengan rinci demi membangun sebuah keluarga.

Namun, bagi yang tidak berkeluarga pun, tetap memikirkan, apa yang akan direncanakan untuk kehidupan selanjutnya, apakah ingin membeli sebuah rumah, sebuah mobil. Setelah adanya perencanaan, dipikirkan bagaimana cara mengumpulkan uang untuk pembayaran cicilan rumah, mobil dan seterusnya.

Sebuah perencanaan ini perlu tujuan hidup yang jelas . Jika tidak ada tujuannya, maka perencanaan pun tidak terealisasi dengan baik.


Tahap V:   Produktif

Pada tahap ini, skala prioritas mulai dibangun.  Kondisi keuangan baik itu pemasukan, dan pengeluaran mulai dihitung.   Semakin baik kondisi keuangan seseorang, dia akan mengalokasikan dengan baik apa saja yang jadi prioritas utama, misalnya pendidikan, asuransi, investasi, pensiun.
Tentunya, perhitungan itu harus diikuti dengan pola akurat yangdikenall sebagai “SMART

Tahap VI:  Masa Pensiun

Pada tahap ini, mempersiapkan diri untuk tidak bekerja tetapi tetap punya keuangan yang merdeka. Artinya hasil dari investasi yang telah dipersiapkan sejak masa produktif itu dapat digunakan pada saat pensiun.   Alternatif lain, jika masih kuat bekerja, dapat bekerja secara free-lance dengan hobi maupun membantu teman, saudara.

Tahap VIIMasa Tua

Pada tahap ini, semua dana yang telah diinvestasikan itu harus digunakan untuk memelihara kesehatan yang cenderung menurun kualitasnya.  Ketika saat tiba, juga persiapkan  dana untuk saat kematian dan wasiat kepada anak,cucu.


Tahap Non Mandatory Menikah

Pada tahap ini , jika orang memilih tujuan hidup untuk membangun keluarga.  Pastilah  keuangan sebuah keluarga harus dipikirkan.  Siapa yang akan bekerja?  Berapa pendapatan yang diperoleh dari suami/istri atau suami+istri ?   Berapa anak yang akan menjadi beban dari keluarga?  Jika jumlah anak sudah direncanakan, tentulah berapa biaya untuk pendidikan,  kesehatan  yang perlu dipersiapkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi rencana keuangan:
  •  Kebutuhan dari setiap tahapan kehidupan
  •  Pilihan , tujuan serta nilai hidup  atau gaya hidup yang dianutnya
  •  Peristiwa  besar dalam kehidupan
  •  Kondisi dari tahap kehidupan

Faktor terpenting dari  tahapan kehidupan keuangan adalah  tujuan yang spesifik yang ingin dicapai melalui perencanaan keuangan.

Agar tercapai tujuan yang spesifik itu maka ada parameter yang harus digunakan yaitu, SMART.
Pengertian SMART adalah:
Specific            :    Apa yang ingin dicapai dalam perencanaan keuangan
Measureable    :    Berapa jumlah yang ingin dicapai 
Attainable        :    Bagaimana cara mencapai perencanaan keuangan
Realistic            :    Realistis sesuai dengan kondisi keuangan yang ada dan mungkin dicapai
Timebond          :    Kapan rencana keuangan itu akan dilakukan

Bukan hanya manusia saja yang memiliki tahapan, namun, perencanaan keuangan pun juga memilki tahapan.
Tahapan keuangan itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini:
  • Pola yang sama yang berlaku bagi setiap orang
  • Tiga tahapan yang dialami oleh setiap orang
  • Variasi juga berlaku bagi setiap orang


Tahapan kehidupan keuangan dari masing-masing individu:
  • Proteksi Awal kekayaan
  • Pengumpulan Kekayaan
  • Pendistribusian Kekayaan

Proteksi Awal Kekayaan:

Ketika awal kekayaan baru saja dimiliki, seperti sepeda motor, pekerjaan, rumah, tentunya  aset-aset ini perlu dilindungi dari resiko .  Resiko dari pencurian,  kehilangan pekerjaan, atau kebakaran rumah.  Tentunya penting sekali untuk memahami  dan mengantisipasi semua proteksi dari aset yang dimiliki .  Apabila aset yang baru saja dimiliki tak dicover dengan asuransi yang menggantikan resiko itu,  apabila ada sesuatu yang terjadi dengan aset, kita akan kehilangan aset yang merupakan awal kekayaan kita.

Akumulasi Kekayaan:

Ketika masa produktif , dana yang diperoleh dialokasikan sesuai dengan prioritas dan kondisi kehidupannya.   Kekayaan makin bertambah karena di masa ini, selain bekerja di suatu perusahaan masih adanya kesempatan mendapatkan uang dari berbagai kesempatan kerja.  Gunakan kelebihan dana dari pekerjaan yang berlebihan sebagai investasi. 

Jangan hilangkan kesempatan atau peluang emas untuk akumulasi kekayaan ini dengan gaya hidup yang tak bermanfaat.   Kita semua tahu bahwa mereka yang terseret dengan gaya hidup yang  tak mendukung dengan pengumpulan kekayaan, akhirnya  akan menghancurkan apa yang sudah direncanakan sesuai dengan  tujuan  keuangan.

Pendistribusian Kekayaan:

Ketika masa non-produktif tiba,  inilah saat dimana kita dapat mulai menginventaris  apa yang kita miliki baik itu aset atau investasi  kepada keturunan kita.    Pendistribusian itu dilakukan dengan cermat sesuai dengan tujuan hidup akhir kita.


Mempercayakan  ketiga tahap keuangan :

Minim pengetahuan tentang keuangan, kita sekarang dapat menggunakan tenaga ahli keuangan yang disebut dengan Financial Planner.    Financial Planner dapat ditemukan itu di perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan.   Sebaiknya, financial planner itu berasal dari perusahaan yang dapat dipercaya (reliable)  dan memiliki reputasi  (reputable).

Salah satu perusahaan terkemuka dan terkenal yang memiliki pengalaman luas dan bergelut cukup lama dalam bidang keuangan adalah  PT. Sun Life Financial Indonesia (Sun Life).

Berdiri sejak 1865 di pasar utama, Kanada, AS, Inggris, Irlandia, Hongkong, Filipina,Jepang, Indonesia, India, China, Malaysia, Vietnam, dan lain-lain.   Masuk dalam bursa saham internasional, sejak 150 tahun.  Expansi ke Asia, dilanjutkan ke Indonesia sejak 1995 dengan nama PT. Sun Life Financial Indonesia dan joint venture, CIMB  Sunlife. Bisnis yang teruji dalam rentang waktu yang sangat lama.

Memilih sebuah produk baik itu produk asuransi atau wealth management yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan,  tidaklah mudah. Hal yang penting yang ditelisik sampai teliti,  apakah perusahaan itu  mampu  mengatasi  krisis keuangan  yang melanda dunia.  Ini dibuktikan dengan kemampuannya melewati masa krisis itu dengan baik pada tahun 1998.

Sebagai most respected agency menjunjung nilai yang tinggi seperti caring, inspiring, profesional, winning.  Masing-masing aspek itu menjadikan perusahaan ini menapak sebagai perusahaan finansial yang terbaik , mendapat berbagai award  dari beberapa institusi prestisius.
•    Sun Life Financial wins most Trusted
•    Sun Life Financial Named of the 2015 Global 100 Most Sustainable corporations
•    Sun Life recognized for corporate governance practices
•    Sun Life wins marketing and comminications awards


Sumber referensi:

Personal Financial Planning life cyle – The Institutes
Life Cyle of Financial Planning
Sun Life Financial Utama - website


Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman