Satu Gerak, Seribu Dampak: Cerita Perubahan dari Lengkong Kulon

Satu Gerak Seribu Dampak
Dokumen pribadi, canva.com



Tak perlu langkah besar untuk memulai perubahan. Di Kampung Berseri Astra Lengkong Kulon, satu gerak sederhana melahirkan gelombang perubahan yang menyentuh kehidupan banyak orang. Inilah kisah nyata tentang harapan, kolaborasi, dan keberlanjutan. 

Lengkong Kulon sebuah kampung terpinggirkan di antara bangunan megah, perkantoran, apartemen. Di tengah keterbatasannya sebagai warga yang terpinggirkan, KBA Lengkong Kulon tak mau kalah dengan kondisi lingkungan yang terbatas oleh megahnya perkantoran di sekelilingnya.


Lokasinya pasti sulit dicapai dan tak mudah ditemukan karena saya sendiri pernah menuju ke sana karena ada undangan peresmian “Gerobak Pintar”. Di antara bangunan apartemen, bangunan perkantoran yang megah , dan jalan-jalan yang sangat lebar beraspal mulus, siapa sangka ada sebuah jalan kecil. Tak ada tanda petunjuk nama kampung atau jalan . Sulit bagi saya menemukannya,berputar-putar , tak dikenal oleh google map.

Taxi yang saya tumpangi telah memutar dua kali, bahkan supir taxi bertanya kepada pejalan kaki atau pembersih jalanan dan satpam. Mereka semua menggelengkan kepala saat ditanya dimana letak Kampung Lengkong Kulon. Ternyata, orang mengenal daerah itu dengan nama Pagedangan, atau Kampung Sawah atau tepatnya di Kampung Sawah RT 02 RW 03, Ds Kulon Kec.Pagedangan. 

Jalannya cukup sempit karena hanya memuat satu kendaraan bermotor empat, namun terlihatlah penduduk yang berjumlah 700 KK di tanah seluas 75 H. Dulu kampung ini dikelilingi oleh sawah-sawah. Namun, sawah itu sudah menghilang dan disulap beralih fungsi menjadi rumah-rumah dengan jalan yang sudah beraspal. Tanpa merasa terjepit dari kemegahan dan modernisasi pembangunan di sekitarnya, kampung ini tetap berdiri dan bertahan untuk tetap berjuang sebagai kampung yang punya keunikan sebagai kampung dengan membangun citranya yang bersih, sehat, perhatian terhadap lingkungan dan iklim.

 Dalam kondisi yang terbatas, karena semua rumah tak punya halaman atau tanah kosong, mereka tak putus asa, dalam menerapkan program CSR Astra yang dikenal dengan “Empat Pilar”, yaitu kesehatan, UMKM, pendidikan dan lingkungan. Program CSR Astra untuk KBA dikenal dengan nama "Empat pilar". Keempat pilar itu adalah kesehatan, UMKM, pendidikan dan lingkungan.

Ada yang menarik dari KBA Lengkong Kulon . Sebagai kampung yang terpinggirkan, dan seolah kampung di tengah kota yang modern dan gaya hidup orang kota yang gemerlapan, kampung ini mampu bertahan dengan semangat yang dikobarkan dari program CSR. 

Tentunya, saat melihat kondisi awal Kampung Lengkong Kulon, tampaklah betapa pentingnya pembenahan harus dimulai dari “mindset” . Seseorang yang berasal dari kampung, biasanya mereka memiliki perasaan rendah diri, perasaan takut dan sensitif ketika tangan-tangan pemodal besar atau orang asing mulai menjamah kampung kelahiran mereka. 

Pendekatan yang paling ampuh untuk merubah cara berpikir warga KBA Kampung Lengkong adalah dengan mendekati para sesepuh yang punya pengaruh besar bagi warga. Sesepuh dan aparat birokrat Kelurahan dan Kecamatan diundang untuk membuka wawasan mereka apa bentuk bantuan CSR Astra. 

 Bagaimana cara pembinaan itu dilakukan?

Setelah adanya pengertian dan pemahaman dari sesepuh dan aparat Birokrat Kelurahan/Kecamatan Kampung Lengkong barulah diperkenalkan program CSR . Lalu dibentuklah pengurus KBA Kampung Lengkong untuk pembinaan kader-kader setiap program. Pembinaan yang sangat berhati-hati dan berjenjang demi kemajuan kampung ini CSR Astra ingin melakukan program dengan empat pilar di kampung Lengkong Kulon ini. Tetapi mereka mengetahui bahwa hal itu tak mungkin dijalankan sekaligus. Mereka harus memprioritaskan keunikan dan potensi kampung ini berkaitan dengan keempat pilar itu.  Setiap program dilakukan dengan cara bertahap dan tidak sekaligus. Ada rencana kerja, pelaksanaan dan evaluasi.

 Program pendidikan 

Satu Gerak, Seribu Dampak
Paud  KBA Lengkong Kulon. Sumber: Dokpri


Awalnya diadakan beasiswa untuk murid-murid yang pandai, bahkan ada PAUD yang didirikan untuk menunjang pendidikan dasar . Pembinaan berupa beasiswa dan pelatihan kepada 570 orang siswa dan 6 orang guru sepanjang tahun 2015 – 2016, sekaligus akan dibangun taman baca di lingkungan KBA Lengkong Kulon. 

Satu Gerak Seribu Dampak
Gerobak Pintar.  Sumber: Dokpri



 Berkaitan dengan pembangunan Taman Baca, ada hari istimewa , pada tanggal 25 September 2018 di KBA Lengkong Kulon Launching “Gerobak Baca”. Launching ini diadakan di Masjid Al Istiqomah Lengkong Kulon, Pagedangan. Sebuah gerobak dorong berwarna biru muda yang penuh dengan buku-buku bacaan anak, dewasa yang bernarasi pendidikan untuk menambah literasi, pengetahuan bagi anak-anak atau siapa pun yang ingin menambah wawasan. 

 “Diharapkan dengan adanya sumbangan Gerobak Baca ini , semua kader maupun pengurus dari Gerobak Baca punya inovasi dan kreatif dalam mengurus perpustakaan “mobile”. Misalnya dengan memberikan insentif bagi mereka yang sudah baca dua kali seminggu akan diberikan satu buku. Bagi mereka yang bisa jadi donatur untuk memberikan buku akan diberikan satu kali pinjaman buku yang lainnya”, demikian sambutan dari Bapak Budi Dharmawan selaku wakil dari Astra Daihatsu saat penyerahan Gerobak Baca kepada kader . 

Program Kesehatan 


Saat peluncuran "Gerobak Baca", antusias para undangan dari perwakilan KBA Tangerang, Bekasi, dan lain-lainnya. Mereka bisa melihat dan meniru bagaimana kesadaran warga di KBA Lengkong Kulon dalam kesehatan yang sudah demikian maju. 

Ssatu Gerak Seribu Dampak
Posyandu Melati.  Sumber: Dokpri


 Ada penghargaan bagi dua orang ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Dua tenaga medis yang mendedikasikan dalam kesehatan, yaitu Dokter Ni Luh Oka Puriayuni dan bidan Amelia Mustika Ningrum . Mereka selalu mengadakan sosialisasi tentang diabet, darah tinggi dan pengetahuan lainnya bagi ibu-ibu dan para orang tua. Saya kagum melihat ada dua pos kesehatan yang telah berjalan dengan baik setiap bulan satu kali diadakan pemeriksaan. 

Satu fasilitas kesehatan untuk posyandu bagi balita, remaja dan lansia. Posbindu PTM Zaman Now, merupakan nama dan program Posbindu yang dibuat sedemikian rupa , kekinian agar anak usia 15 tahun sampai lansia pun semangat untuk selalu memeriksa kesehatannya ke Posbindu PTM. Ini merupakan Program pembinaan rutin seperti Program Keluarga Sehat dengan melakukan komitmen bersama tokoh masyarakat dan Kader Kesehatan. 
Satu Gerak Seribu Dampak
Pelatihan Kader Kesehatan bersama Astra. Sumber: Dokpri



 Menariknya, para kader posyandu sangat semangat untuk memberikan pelayanan ke masyarakat agar masyarakat tetap sehat dan sejahtera. Dengan semangat ini pula, kader ini yang selalu diperbaharui pengetahuan melalui pembinaan dari Astra melalui tenaga ahli. Lalu setelah mendapat pembinaan, kader akan sosialisasi kepada warga. Jika nantinya Posyandu ini dapat meningkatkan diri menjadi panutan dari KBA yang lainnya maka dia akan naik kelas . 

 Program Lingkungan

Satu Gerak Seribu Dampak
Para remaja sedang panen.  Sumber: Dokpri


Sebagian besar warga pemuda Lengkong Kulon, memiliki pendidikan SMA atau SMK. Setelah lulus, mereka tak bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.  Menanti pekerjaan sangat sulit ditemukan. Mereka sering nongkrong dan tak punya pekerjaan. Beruntung bahwa Kampung Lengkong Kulon memiliki sesepuh yang sangat energetik dan berpikiran luas, Bapak Achmad Marzuki. Meskipun usianya sudah tua 85 tahun, tetapi pemikirannya sangat maju. “Kamu tidak boleh mengandalkan orang lain dalam memberikan pekerjaan. Tetapi kamu harus berani bekerja untuk memberikan lapangan pekerjaan kepada orang lain!” jelasnya. 

Kisah inspiratif itu dibuktikan nyata dengan adanya tanah kuburan yang diwakafkan. Luasnya hanya sekitar 300 meter persegi. Namun, ditengah keterbatasan lahan bukan jadi halangan. Lahan makam yang sebagian sudah tidak digunakan untuk pemakaman maka sebagian lagi dimanfaatkan untuk menanam sayur-sayuran dan belajar tentang pupuk organik. 


Satu gerak seribu dampak
Para ibu sedang panen kangkung.  Sumber: Dokpri


Para ibu maupun pemuda-pemudanya yang tergabung dalam kelompok Tani Cempaka Ari, selalu bergantian untuk menanam sayur organik dan membuat pupuk organik di halaman rumahnya yang sempit. Mulai dari bibit, menyemai ke dalam lahan dan menyiangi ke lahan. Mereka juga memiliki 13 rumah bibit dan demplot. Kegiataan ini tentunya bukan hanya untuk menghijaukan lingkungan saja tapi juga berdaya ekonomi untuk mereka. Mereka dapat menawarkan hasil panen tanaman kepada pembeli yang membutuhkan melalui instagram, https://www.instagram.com/kba.lengkongkulon. 

 Ada kunjungan Anak Paud dari Nusa Indah, Paud AL-Fatin, Paud Melati & TK Nur Hidayah yang datang untuk wisata eco edukasi di Kebun Sabilulungan dan peternakan lele Saung Katar . Tujuannya untuk menambah wawasan dan kecintaan anak itu terhadap pertanian dan peternakan. 

Untuk memperoleh pengetahuan tentang pupuk organik, mereka belajar dari Laboratorium Sosial, Universitas Indonesia yang telah bekerja sama dengan CSR Astra. Beberapa dosen UI dengan tulus hati membagikan pengetahuan berupa tips bagaimana cara pembuatan pupuk organik dari dedaunan, sisa-sisa makanan sehingga tidak ada lagi sampah yang terbuang, tetapi menjadi pupuk organik yang dapat digunakan untuk tanaman sayuran yang mereka tanam. Mengolah sampah menjadi berkah , mengurai sampah tanpa merusak lingkungan. 

Program Kampung Iklim yang Tangguh 


Perubahan iklim telah membawa dampak yang besar terhadap lingkungan termasuk warga KBA Lengkong Kulon.   Namun, warga KBA Lengkong Kulon tak pernah takut atau khawatir dengan perubahan iklim ini karena mereka telah belajar bagaimana menghadapi dengan berbagai persiapan.

Ada beberapa program yang mereka jalankan yaitu: 

1.Generasi KBA (Gerakan Bersama Sadar)

Satu Gerak Seribu Dampak
Penghijauan di KBA Lengkong Kulon. Sumber: IG KBA Lengkong Kulon


 Dengan pertemuan lewat zoom, mereka mengundang beberapa pakar lingkungan seperti Dr.Ir. Ruandha Agung Sugardiman selaku Direktur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup. Dalam pemaparannya beliau menekankan apa bahayanya perubahan iklim, bagaimana kesadaran dan cara memitigasi adanya perubahan iklim. Demikian juga dari pakar yang lainnya mengingatkan pentingnya untuk selalu melakukan penghijaun di rumah tanggal dan lingkungan sekitar kita. 

2.Bank Sampah Innovation Competition

Satu Gerak Seribu Dampak
Gerakan Gempar . Sumber: IG KBA Kampung Lengkong

Di setiap RW ada bank sampah. Setiap warga di keluarga tiap RT mulai belajar bagaimana memilah sampah antara sampah organik dan sampah anorganik. Khusus untuk sampah organik dari sisa-sisa makanan, mereka olah menjadi kompos. Kompos itu akan dimanfaatkan untuk tanaman sayuran . Jadi mereka tak perlu lagi membeli pupuk yang mahal, mereka sudah menghasilkan sendiri pupuk yang alami. Selain itu ada yang mengolah sampah organik menjadi eco enzyme. Eco enzyme ini merupakan cairan serbaguna hasil fermentasi sampah organik sebagai pembersih, pupuk, penghilang bau atau pengusir hama. 

Awalnya, warga membakar sampah anorganik. Padahal, pembakaran sampah itu akan menghasilkan asap yang tidak sehat karena melepaskan banyak polutan beracun . Sejak saat itu mereka sadar bahwa pembakaran itu tak sehat,mereka mengadakan rapat antara pegiat KBA Lengkong Kulon untuk program Kampung Iklim unggul,.  Mereka mendirikan bank sampah RW dan para peserta bank sampah seluruh warga RT. Mereka akan mengumpulkan semua barang anorganik, dan ditimbang dan dicatat dan dapat ganti dana sebagai setoran. 

Kesimpulan


Semakin sempit lahan, semakin banyak tantangannya tetapi warga KBA Lengkong Kulon tidak mau menyerah dengan kondisi yang ada. Dengan berkarya bersama Astra, warga KBA Lengkong Kulon berani membuktikan bahwa mereka tidak menyerah. Bukti tidak menyerah itu adalah dengan hasil kerja. 

Hasil karya yang dapat mereka jual kepada pihak yang menantang kami untuk menyerah . Contohnya menjual sayur mayur organik kepada penghuni rumah cluster, melestarikan lingkungan dan memiliki pendidikan dan wirausaha sesuai dengan kekayaan lokal jadi landasan utama dalam pembangunan manusia warga KBA Lengkong Kulon.






Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman