![]() |
dokumen pribadi |
Dalam rangka hari Literasi Internasional pada tanggal 8 September yang lalu, dari tim Educare GKI PI mengadakan suatu diskusi review “The Old Man and The Sea”.
Wow, saya langsung tertarik dengan review baca buku yang sangat berbobot ini. Sabtu sudah berjanji kepada diri sendiri untuk cepat tidur agar bisa bangun pagi untuk Kebaktian pertama, lanjut dengan kegiatan review buku “The Old Man and the Sea”.
Sulitnya untuk bisa bangun pagi karena mata masih mengantuk, bahkan badan juga masih kurang fit sehabis flu. Semangat hampir pudar, jika sebelumnya terlalu semangat. Beruntung masih ada alarm kecil yang membangunkan diriku, untuk bisa secepatnya bergegas menyiapkan sarapan dan pergi ke gereja.
Langkah yang diatur itu agak tersendat dengan sulitnya mendapatkan gocar, bolak balik saya harus cancel karena semua driver yang masuk, lokasinya jauh dari tempat saya. Saya pikir bisa terlambat nich.
Ach I had my luck, dapat Blue Bird yang dengan sigap mengantarkan saya sampai ke gereja.
Selesai kebaktian, saya langsung menuju ke Lantai 2 Taman Sahabat, Graha Persahabatan tempat dimana diskusi buku.
Ternyata, pembicara, Ryan Suryadi dan satu ibu yang jadi panitia Sesi Ngobrolin Buku telah siap untuk pemaparannya.
jam 9.00 Ryan telah membuka acara dengan perkenalan bahwa buku “ “The Old Man and The Sea” by Ernest Hemingway merupakan buku yang prestisius karena memenangkan dua hadiah tertinggi yaitu Pulitzer pada tahun 1953 dan Nobel Sastra pada tahun 1954
Mengenal siapa Ernest Hermingway
Dia seorang penulis lahir 1899 dan wafat tahun 1961, dari Amerika Serikat.
Gaya menulisnya:Sederhana, ugas, dikenal dengan iceberg theory (lebih banyak makna tersembunyi di balik kalimat singkat).
Tema yang sering dibawakan: Perjuangan manusia, keberanian, kesepian, hubungan manusia dengan alam.
The Old Man and The Sea: Karya yang membuatnya memenangkan nobel, kegigihan dan ketabahan manusia.
Plot The Old Man and The Sea
- Santiago seorang nelayan Kuba, telah berlayar pulang pergi selama hampir 84 hari tanpa tangkapan. Ia berhasil memancing ikan marlin raksasa di laut lepas.
- Bertarung 3 hari 3 malam, penuh rasa sakit dan kelelahan
- Akhirnya berhasil menangkap marlin raksasa, tapi dimakan hiu saat perjalanan pulang
- Kembali pulang hanya membawa kerangka ikan.
- Tubuh kalah, tapi semangatnya tetap tak terkalahkan.
Quotes menarik
- “But man is not made for defeat. A man can be destroyed but not defeated”
- “Everything about him was old except his eyes and they were the same color as the sea and were cheerful and undefeated.”
- “Every day is a new day. It is better to be lucky. But I would rather be exact. Then when luck comes you are ready.”
Interpretasi dan Hubungan dengan Tuhan
Novel ini sering dibaca sebuah perumpamaan tentang iman, ketabahan,penebusan, perjuanganSantiago mencerminkan ketekunan rohani dalam menghadapi penderitaan.
Kerendahan hati Santiago,penerimaannya terhadap penderitaan, serata rasa keterhubungannya dengan semua mahluk mencerminkan nilai kristiani, beberapa tafsiran bahkan melihatnya sebagai figur Kristus, terutama melalui perjuangan soliternya dan luka-luka yang dia derita.
Interpretasi dan Hubungan dengan Tuhan
Kisah ini mencerminkan ketangguhan, kekuatan, kehendak,martabat, kebanggaan, serta gagasan bahwa keberhasilan dan nilai sejati bukan terletak pada hasil akhir, melainkan pada perjuangan sendiri.
Perjalanan Santiago juga mengundang pembaca untuk merefleksikan hubungan kita terhadap tantangan, iman, dan tujuan hidup yang dapat selaras dengan panggilan Kristiani untuk tekun dan percaya kepada Tuhan dalam menghadapi cobaan.
Nilai yang dapat dipelajari
Ketangguhan dan Kekuatan Tekad: Santiago yang tidak menyerah menunjukkan kekuatan manusia dalam kesulitan.
Kebanggaan dan Kehormatan: Rasa bangga memotivasi Santiago , namun tetap seimbang dengan kerendahan hati, perjuangan bukan hanya tentang ikan, tetapi juga dengan harga diri.
Manusia & alam: Novel menggambarkan harmoni sekaligus pertarungan antara manusia dan alam, dengan rasa hormat mendalam terhadap marlin dan laut.
Simbolisme Spiritual: Penderitaan, ketabahan dan ketenangan Santiago di tengah tekanan dapat dibaca sebagai symbol iman kepada Tuhan dan kemenangan rohani.
Diskusi
- Hidup bukan hasil akhir yang dilihat tapi proses panjang bagaimana dia berhasil mengatasi kesulitan
- Setiap hari kita bergelut dengan ombak, kecil maupun besar, ikan-ikan hiu yang begitu ingin mengambil milik kita, kita harus menjaganya dengan segala kekuatan dan kemampuan.
- Narasinya bukan sekedar datar saja, penuh makna dalam dan pembaca diminta memaknai artinya sesuai dengan kemampuan mendalaminya.
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!