![]() |
Freepik.com |
Secara rutin, Sabtu sore adalah hari belanja mingguan saya. Nach tanggal 22 Pebruari yang lalu, saya belanja mingguan di salah supermarket.
Ketika saya sudah selesai belanja, saya ingin bayar di kasir.
Melihat antrian panjang sekali dengan pembeli yang bawa belanjaan penuh satu troli,, saya kaget dan bingung. Ada apa gerangan dengan “panic buying”?
Begitu juga pada hari minggu Minggu siang, restoran hampir penuh sesak oleh pengunjung. Saya berpikir khan yang bekerja belum gajian dan yang tidak bekerja formal, pastinya akan sayang makan besar restoran yang besar dan cukup mahal. Meskipun untuk berkumpul-kumpul bisa diadakan secara sederhana di salah satu rumah dengan pesan makanan saja.
Kesadaran saya baru kembali setelah saya ingat-ingat bahwa seminggu lagi semua umat Muslim akan berpuasa.
Namun, masih dengan satu pertanyaan yang belum terjawab yaitu mengapa bulan puasa seharusnya pengeluaran jauh lebih kecil dan belanja lebih sedikit, faktanya belanja banyak dan alhasil pengeluaran pun makin bertambah besar.
Makna puasa tentunya bukan sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri untuk tidak berbelanja sebegitu besarnya dan akibatnya tentu pada anggaran belanja akan membengkak, berkurang banyak.
Tentu momen puasa harus disambut dengan berbagai acara mulai buka bersama keluarga, teman, dan sekaligus makan bersama istimewa.
Nach bagaimana caranya untuk mengatur keuangan yang membengkak di bulan Ramadan karena tak sedikit yang masih merasa “berdosa” jika tak makan enak dalam jumlah yang banyak.
Berikut ini adalah tipsnya agar mengatur keuangan saat Ramadan
1.Membuat rencana keuangan
Secara sederhana saja sejak awal sebelum Ramadan, buatlah sebuah anggaran. Apa yang akan dibeli dalam jumlah yang cukup, prioritaskan barang atau bahan yang perlu dibutuhkan jauh hari, tapi jumlah terbatas saja.
Tentukan anggaran pengeluaran untuk sahur, berbuka, serta kebutuhan poko dan kebutuhan primer seperti listrik, kesehatan, uang sekolah.
2.Utamakan kebutuhan bukan keinginan
Melatih diri untuk selalu memenuhi kebutuhan primer seperti di nomer 1 bukan keinginan untuk beli barang-barang yang belum tentu digunakan, atau dalam hal ini belanja karena lapar mata, padahal tidak dimasak.
3.Kelompokkan pengeluaran antara bulan Ramadan dengan Hari Raya Idul Fitri
Buat dua anggaran yang dikelompokkan menjadi dua yaitu Ramadan (sebelum Idul Fitri ) dan Hari Raya Idul Fitri dengan keperluan kebutuhan pokok sehari-hari.
Sebelum mendapatkan THR, tak perlu berbelanja atau merencankan untuk menyiapkan hadiah THR kepada keponakan atau saudra terdekat.
4.Buat daftar menu sahur dan buka puasa
Agar dapat efisien dan tidak membuang dana cukup besar untuk berbuka puasa di luar, buatlah menu selama sebulan untuk sahur dan buka puasa. Anggaran pasti dapat dihemat jika semuanya dilakukan di rumah, kecuali satu atau dua kali saja.
5.Catat pengeluaran harian
Dengan membuat catatan pengeluaran harian, Anda dapat mengetahui berapa banyak pengeluaran harian dan total dalam satu bulan.
Bahkan, Anda dapat mengontrol pengeluaran mana yang terbesar sehingga dapat memperbaik dan memprioritaskan
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!