source: freepik.com |
Writing in a journal reminds you of your goals and your learning in life. It offers a place where you can hold a deliberate, thoughtful conversation with yourself. * Robin sharma
Siapa diantara kita sudah pernah mempraktekkan Jurnal dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin sebagian besar kita pernah melakukan (diary) , tetapi kita tidak menyadari bahwa apa yang kita lakukan adalah bagian dari journaling.
Dalam teori dasar dari journaling, tindakan menuliskan pikiran, perasaan dan pengalaman sehari-hari dalam bentuk bebas dan bersifat pribadi. Journaling sering digunakan sebagai alat refleksi diri, membantu kita mengelola stress, memantau perkembangan pribadi, menangkap memori terhadap kejadian penting, mencatat pembelajaran berharga, dan memahami perasaan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Journaling tidak terikat pada format yang terstruktur, sehingga dapat menuangkan semua pewa daftar ide, bahkan perencanaan masa depan.
Sejarah dari jurnaling berasal dari tradisi yang dilakukan seorang bernama Kaisar Marcus Aurelius dari Yunani.
Kaisar Marcus melakukan meditasi dan refleksi dan selalu melakukan kebijaksanaan dan filsafat stoikisme.
Untuk memahami dirinya dan memperkuat prinsip-prinsip moral, dia selalu menulis karena dia menghadapi banyak tantangan hidup dan membutuhkan ketenangan dan kebijaksanaan.
Apa yang dilakukan oleh Marcus itu menjadi dasar journaling modern dalam mencari ketenangan batin.
Perbedaan Journaling dengan expressive writing?
Journaling menuliskan semua beban emosional dan proses pengalaman traumatis . Sementara expressive writing hanya fokus pada ekspresi perasaan mendalam atas pengalaman , tanpa pedulikan tata bahasa atau struktur formal.
Tujuan keduanya sama-sama untuk kesehatan mental, emosional dan penyembuhan psikologis.
Seorang pakar psikolog sosial, Prof James W. Pennebaker dari University of Texas of Austin, mengembangkan metode sederhana dengan menulis secara mendalam tentang pengalaman emosional atau tramatis selama 15-20 menit, selama beberapa hari berturut-turut. Dari hasil pantauannya, apa yang ditulis tentang perasaan terdalam itu, akan meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Temuan itu jadi dasar dari Pennebaker Paradigm.
Cara membuat journaling sangat mudah sekali, tuliskan semua tulisan dengan tangan . Dengan menulis kita dapat mengolah informasi yang ada di dalam otak .
Bagian otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan perhatian seperti gyrus frontal inferior dan korteks cingulate anterior, mulai aktif..
Dengan menulis aktivitas motorik pun berjalan dengan baik. Korteks motorik mengirimkan impul untuk menggerakkan tangan dan jari. Mengolah sensorik selama proses menulis, mengolah informasi yang diterima dari tangan dan jari bergerak di atas kertas.
Dalam hal emosional, suasana emosi dapat mempengaruhi gaya tulisan yang menunjukkan bagian otak yang terkait dengan emosi yang berperan dalam proses ini.
Manfaat Journaling
- Menenangkan pikiran Menulis isi pikiran di awal atau akhir hari memberikan efek menenangkan, meskipun pikiran tersebut tidak selalu positif.
- Pikiran negatif bisa dilepaskan, sementara pikiran positif bisa diperkuat untuk membuat seseorang merasa lebih baik.
- Lebih mengenal diri sendiri Banyak orang yang belum mengenal diri dan memahami diri sendiri.
- Dengan menulis journal, seseorang bisa lebih memahami emosinya, mulai melihat pola yang muncul dan belajar mengenali pemicu emosi.
- Melacak perkembangan diri Tidak peduli berapapun usia atau pengalaman seseorang, selalu ada ruang untuk berkembang. Journaling dapat menjadi cara untuk melacak perkembangan dalam periode waktu tertentu dalam setiap fase kehidupan.
Mengapa harus memulai dengan jurnalling
- Menghindari ketergantungan emosional dengan orang lain
- Dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun
- Tidak memerlukan biaya yang besar
- Tidak perlu melibatkan orang lain sehingga lebih leluasa
- MEmbentuk habit baru yang berdampak pada ragam aspek kehidupan
- Melatih otak untuk tetap aktif dan berpikir
Di Balik journalling ada dasar neuroscience. Proses emosional itu melibatkan bagian otak yang mengatur regulasi dan pemprosesan emosi. Ketika kita menuangkan pikiran dan emosi dalam kata-kata, korteks prefrontal area akan terkait dengan pemikiran tingkat tinggi dan pengambilan keputusan akan diaktifkan.
Selain itu journaling juga mengaktifkan amigdala sebagai pusat emosional dan menjadi peran penting dalam proses emosi terutama rasa takut dan stres. Dengan menulis maka respon amigdala akan mengarah pada pengurangan emosi negatif.
Jenis-jenis journaling
1.Morning pages
Praktik menulis dilakukan pada pagi hari, di mana seseorang menuliskan pikiran, perasaan dan refleksi secara bebas selama 3 halaman tanpa menyaring atau mengedit . Tujuannya untuk membersihkan pikiran, mengurangi stress, memulai hari dengan fokus lebih baik. Praktik ini juga dapat mendorong ekspresi kreatif dan membantu mengatasi hambatan mental. Sebaiknya lakukan sebelum mengawali aktivitas pukul 5-6 pagi.
2.Creative Journaling
Journal yang menggabungkan penulisan dengan ekspresi kreatif lainnya seperti menggambar, melukis dan menciptakan music. Setiap orang bisa bebas bereksperimen dengan bentuk seni untuk ungkapkan perasaan dan pengalaman dan ciptakan untuk merangsang pemikiran yang lebih dalam.
Metode Jurnaling
1.Bullet journal
Sistem pengorganisasian catatan dan tugas secara ringkas
2.Reflective Jurnaling
Merenungkan pengalaman dan Pelajaran dari kejadian tertentu
3.Visual Jurnaling
Menggabungkan gambar dan seni dengan tulisan untuk ekspresi
4.Time Capsule Jurnaling
Menulis surat untuk diri sendiri di masa depan atau masa lalu
5.Self Care Journaling
Mencatat aktivitas perawatan diri dan refleksi tentang perasaan setelahnya.
Menghadapi jiwa writer’s block
- Procrastination
- Fearness
- Perfectionism
- Lack of Inspiration
14 prompt untuk membangun habit journaling
1.Apa nilai-nilai utama yang paling penting bagi diriku, dan bagaimana aku sudah menghidupi nilai-nilai tersebut?
2.Apa tiga hal yang aku syukuri saat ini?
3.Kapan aku merasa percaya diri, dan apa yang menyebabkan hal itu trjadi?
4.Apa kebiasaan atau pola pikir yang ingin aku ubah, langkah apa yang dapat aku ambil untuk memulainya?
5.Apa Pelajaran terbesar aku pelajari tahun ini dan bagaimana hal itu mengubah diriku?
6.Apa Impian terbesarku, dan langkah-langkah kecil apa yang bisa aku lakukan untuk mencapainya?
7.Siapa orang yang paling menginspirasiku dan mengapa? Apa yang bisa aku pelajari dari mereka?
8.Bagaimana cara aku menghadapi stress dan tantangan? Apakah ad acara yang lebih sehat atau lebih produktif yang bisa aku coba/
9.Apa yang membuatku merasa lebih bahagia dan damai, dan bagaimana ku bisa mengalokasikan lebih banyak waktu untuk itu?
10.Apa ketakutan terbesarku saat ini, dan bagaimana aku bisa menghadapi atau mengurangi ketakutan tersebut?
11.APa tujuan jangka panjangku, dan bagaimana tindak-tindakan kecil saat ini membantuku mencapainya.
12.Jika aku memberikan kepada nasehat pada diriku sendiri, lima tahun lalu, apa yang akan aku katakan?
13 Bagaimana aku bisa lebih baik dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan?
14.Kapan terakhir kali aku merasa bangga pada diriku sendir, dan apa yang dapat aku lakukan untuk merasakan lebih sering?
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!