![]() |
Perpustakaan Keliling: Dokpri |
KBA Pinang lokasinya terletak di Tangerang Jalan Teratai No I-31 RT 09 RW 06 Pinang Griya Permai kel. Pinang Kec. Pinang.
Awal tahun 2020, tepatnya pada 1 Januari, banjir besar melanda Kampung Berseri Astra (KBA) Pinang dan membawa dampak besar bagi warga sekitar. Menurut Bapak Prabudi Nawarindra, Ketua Pilar Pendidikan KBA Pinang, banjir ini bisa disebut sebagai "hadiah" tak terduga bagi kampung tersebut.
Setelah hujan deras dari arah Bogor, kali Angke meluap hingga melewati tanggul, dan lima pompa yang dioperasikan tak mampu membendung air. Pada subuh hari, air setinggi 1,5 meter melanda wilayah tersebut, sehingga banyak warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga, termasuk fasilitas KBA Pinang.
Ini adalah banjir terbesar yang pernah dialami KBA Pinang, yang terletak di RW 6 Pinang Griya Permai, Kecamatan Pinang, dekat dengan Gerbang Graha Raya.
Beberapa properti KBA yang rusak antara lain Rumah PAUD, alat peraga, Gerobak Baca, bibit tanaman, kulkas, dan alat penyimpan ikan lele, bahkan ikan-ikan di tempat pemancingan pun ikut hanyut.
Meski menghadapi kerusakan besar, warga tetap bersemangat membenahi properti KBA Pinang yang dirintis sejak tahun 2017 sebagai Kampung Hijau dan bertransformasi menjadi KBA pada 2018. Saat ini, KBA Pinang mencakup 13 RT dengan 440 kepala keluarga dan lebih dari 60 anggota aktif dari berbagai latar belakang, seperti Ketua RT, kader PKK, kader Posyandu, guru PAUD, koperasi "Aku Bisa", dan kelompok wanita tani (KWT).
Bantuan dari Astra datang, berupa meja dan lemari untuk kelas PAUD, sementara buku-buku Gerobak Baca yang rusak diperbaiki dengan bantuan dari Dinas Pendidikan setempat.
Banjir kembali melanda pada 25 Februari 2020, meski tidak sebesar banjir di awal tahun. Hujan yang terus turun selama dua hari membuat kali Angke kembali meluap ke komplek Pinang Griya Permai, menghambat aktivitas anggota KBA.
Namun, warga KBA Pinang tak pernah menyerah terhadap banjir. Mereka kehilangan taman usaha yang habis tersita oleh banjir. Mereka bangkit dan tetap bekerja sesuai dengan penghargaan dan piagam yang pernah mereka peroleh. KBA Pinang memenangkan juara Kampung Hijau pada tahun 2017; KBA Pilar Lingkungan CSR PT. Astra International TBK pada tahun 2018, Kelompok Wanita Tani (KWT) Usaha Jahe Merah.
Dengan usaha kuat mereka mulai menanam lagi di lahan 3 rumah yang letak posisinya lebih tinggi dari yang sebelumnya dan 4 kebun yang tidak begitu luas, dari beberapa lahan kosong . Ada Rumah bibit dan 13 demplot yang jadi tempat bibit pohon-pohon langka yang disumbangkan oleh Astra pada 5 Desember 2021.
Empat Pilar yang diterapkan oleh KBA Pinang
KBA Pinang sendiri merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Astra, yang dikenal dengan “Empat Pilar”, yaitu kesehatan, pendidikan, wirausaha, dan lingkungan.
![]() |
Posyandu KBA Pinang. Dokpri |
Di bidang kesehatan, sebelum pandemi Covid-19, Posyandu rutin melayani sekitar 50-100 balita setiap bulannya dengan imunisasi, pemberian vitamin, dan pemeriksaan tumbuh kembang. Layanan pemeriksaan kesehatan untuk lansia pun diadakan, seperti cek tensi, gula darah, kolesterol, dan darah.
Ketika pandemi melanda, kegiatan Posyandu terpaksa dialihkan untuk siaga Covid-19, yang disahkan oleh pihak Kelurahan dan Kecamatan.
Satgas Covid-19 memiliki program-program yang melibatkan warga, mulai dari edukasi melalui grup WhatsApp dan spanduk, pembatasan akses jalan, penerapan pemakaian masker, penyediaan tempat cuci tangan, penyemprotan disinfektan, hingga lumbung pangan bagi warga terdampak.
![]() |
Pendidikan mendongeng. Dokpri |
Di bidang pendidikan, kegiatan mendongeng bagi anak-anak diadakan hampir setiap Sabtu di Hutan Kota Pinang Griya sebelum pandemi. Pendongeng biasanya adalah guru PAUD atau sukarelawan yang mengajarkan anak-anak nilai-nilai kehidupan dan literasi dasar. Namun, ketika Covid-19 melanda, kader pendidikan melakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk mengantarkan buku bacaan bagi anak-anak agar kegiatan literasi tetap berlanjut.
![]() |
Ibu Pangkat/Ibu Yayat, pengusaha lele organik. Dokpri |
Di bidang wirausaha, terdapat figur inspiratif seperti Ibu Susiharti atau Bu Pangkat, yang meski telah berusia 70 tahun, masih aktif membudidayakan lele organik. Berkat pelatihan dari UI Lab Sosial, kini usahanya mampu menghasilkan 100 kg lele per hari dengan merek "Clarias".
Usaha Clarias sempat terdampak banjir yang merusak pendingin ikan lele, namun semangat warga tetap tinggi, dan usaha ini masuk dalam nominasi "KBA Inovasi UMKM".
![]() |
Usaha Konvesksi. Dokpri |
Anak-anak muda juga aktif dalam usaha konveksi berkat bantuan dari Koperasi dan Kementerian Perindustrian.
Di bidang lingkungan, KBA Pinang memiliki Taman Flamboyan dan Kebun Cempaka sebagai pusat tanaman bibit.
Pada bidang lingkungan, sayangnya, banjir menghanyutkan sebagian besar bibit tanaman yang ada, namun Kelompok Tani bersama warga tetap optimis dan menanam bibit baru di Kebun Bibit Cempaka untuk mempertahankan ketahanan pangan.
Rumah Bibit telah panen kangkung yang dapat dijual atau dibeli untuk konsumsi warga.
![]() |
Tandur. Dokpri |
Sementara 17 jenis buah langka dan 10 jenis buah lokal ditanam di sini. Pohon langka yang dimaksud adalah pohon mundu, menteng, kecapi, kenari, jamblang, sempur, jeruk kinkit, maja, jamu mawar, bisbul, matoa, belimbing wuluh.
![]() |
Pembibitan. Dokpri |
Dengan banyaknya variasi pohon langka, diberdayakan anak-anak remaja KBA. Mereka diberikan pelatihan dan pembinaan terkait dunia pohon langka. Tujuannya agar para remaja KBA dan KWT dan memahami secara intensif bagaimana membudidayakan pohon langka. Beberapa teknologi seperti “smart farming” juga diimplementasikan. Untuk mengetahui cuaca yang tidak baik untuk tanaman mereka juga gunakan internet of things.
![]() |
Lingkungan Tanaman Kangkung- dokpri |
Saat panen, pengolahan hasil panen buah langka itu akan diolah menjadi produk yang punya nilai jual tinggi, misalnya dibuat makanan dan minuman. Jadi mereka tidak menjual dalam bentuk buah saja tetapi juga dalam produk turunan yang punya nilai jual lebih tinggi. Hal ini berkat penyuluhan dan pembinaan dari beberapa Lembaga (Universitas Indonesia Fakultas Pertanian).
Dalam upaya menciptakan Kampung Wisata Edukasi, KBA Pinang mengadakan kegiatan edukasi untuk anak-anak melalui lomba Amazing Race yang mengintegrasikan empat pilar program Astra. Dalam ajang ini, KBA Pinang juga berpartisipasi dalam kompetisi nasional dan berhasil masuk kategori 10 besar dalam "KBA Inovasi 2020".
Kesimpulan
Semangat pantang menyerah KBA Pinang mencerminkan ketangguhan mereka dalam menghadapi berbagai rintangan dan terus berinovasi untuk mewujudkan kampung yang lebih baik bagi warganya.
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!