Siang itu kami berenam ingin makan siang bersama di satu rumah makan. Setelah masuk ke ruangan, kami segera mencari tempat duduk supaya kami bisa bersama-sama duduk dalam satu tempat duduk.
Selesai dapat tempat, kami ngobrol santai.
Tiba-tiba terdengar suara anak kecil yang berteriak-teriak, tanpa henti-hentinya. Tangisannya sangat menyanyat hati. Tetapi ibunya tetap tenang menghadapi anak yang sedang tantrum itu. Ibunya tak merasa malu atau bergeming hadapi anak yang tantrum itu.
Menghadapi anak yang tantrum bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua, terutama ibu. Tantrum sering kali terjadi pada anak-anak usia 1 hingga 4 tahun dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Memahami pola anak tantrum, mengetahui alasan mengapa ibu harus kenal dengan tantrum anak, serta bagaimana sikap ibu yang tepat saat menghadapi tantrum, sangat penting untuk menjaga ketenangan dan hubungan yang sehat dengan anak.
Pola Anak Tantrum
Tantrum adalah ledakan emosi yang biasanya ditunjukkan melalui menangis, berteriak, melempar barang, atau bahkan berguling-guling di lantai. Pola tantrum dapat bervariasi pada setiap anak, namun umumnya terjadi ketika anak merasa frustasi, lelah, lapar, atau tidak mampu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Anak-anak pada usia ini masih belajar mengelola emosi mereka dan sering kali merasa kewalahan dengan perasaan mereka sendiri.
Alasan Ibu Harus Kenal Anak Tantrum
Memahami pola dan penyebab tantrum sangat penting bagi ibu karena beberapa alasan. Pertama, dengan mengenali tanda-tanda awal tantrum, ibu dapat mengambil langkah pencegahan untuk mengurangi intensitas atau bahkan mencegah tantrum terjadi.
Kedua, mengetahui penyebab tantrum membantu ibu dalam merespon dengan cara yang lebih efektif dan tepat. Ketiga, pemahaman ini juga membantu ibu untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi saat anak mengalami tantrum.
Cara hadapi tantrum
Sikap Ibu Terhadap Anak Tantrum
Saat menghadapi anak yang sedang tantrum, penting bagi ibu untuk tetap tenang dan tidak bereaksi berlebihan.
Berikut beberapa langkah yang dapat diambil
1. Tetap Tenang
Menjaga ketenangan adalah kunci utama. Jika ibu panik atau marah, situasi bisa menjadi semakin buruk. Tarik napas dalam-dalam dan usahakan untuk tetap tenang.
2. Berikan Ruang
Kadang anak butuh waktu untuk menenangkan diri. Berikan mereka ruang untuk meluapkan emosinya, tetapi pastikan mereka tetap aman.
3. Jangan Mengalah pada Tuntutan
Jika tantrum terjadi karena anak ingin sesuatu yang tidak bisa diberikan, jangan menyerah hanya untuk menghentikan tantrum. Ini bisa membuat anak belajar bahwa tantrum adalah cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
4. Bicara dengan Lembut
Setelah anak mulai tenang, bicaralah dengan lembut dan tanyakan apa yang membuat mereka marah. Ini membantu anak belajar mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata.
5. Alihkan Perhatian
Cobalah mengalihkan perhatian anak ke hal lain yang mereka sukai atau kegiatan yang menarik.Tujuannya agar anak dapat melelpaskan emosinya.
6. Pelukan
Kadang, anak hanya butuh pelukan untuk merasa aman dan tenang. Pelukan bisa membantu meredakan emosi mereka.
7. Do Saya "Yes"
Orang tua dapat mengatakan YA saat tantrum sudah berhenti. Namun, tidak menuruti semua keinginan anak saat merengek.
Siapkan Pikiran dan Mental
Menghadapi anak yang tantrum memerlukan persiapan mental dan emosional dari ibu.
Berikut beberapa tips untuk menyiapkan pikiran dan mental:
1. Kenali Batas Anda
Ketahui batas kesabaran Anda dan beri diri Anda izin untuk beristirahat sejenak jika merasa sangat stres. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari pasangan atau anggota keluarga lain.
2. Pelajari Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam bisa sangat membantu dalam menjaga ketenangan.
3. Konsisten
Konsistensi dalam menghadapi tantrum sangat penting. Pastikan semua anggota keluarga mengikuti pendekatan yang sama dalam menangani tantrum.
4. Cari Dukungan
Berbicara dengan orang tua lain atau bergabung dalam kelompok dukungan dapat memberikan wawasan dan strategi baru untuk menghadapi tantrum.
5. Pahami bahwa Ini Fase
Ingatlah bahwa tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak. Dengan waktu dan bimbingan yang tepat, frekuensi dan intensitas tantrum akan berkurang.
Kesimpulan
Menghadapi anak yang tantrum memang tidak mudah, tetapi dengan pemahaman yang baik tentang pola tantrum, alasan mengapa penting untuk mengenalnya, serta sikap yang tepat, ibu dapat mengelola situasi dengan lebih baik. Mempersiapkan pikiran dan mental juga penting untuk menjaga ketenangan dan keseimbangan emosional. Ingatlah bahwa setiap tantrum adalah kesempatan untuk anak belajar mengelola emosinya, dan dengan bimbingan yang tepat, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan stabil secara emosional.
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!