Menyulap Singapore Menjadi Negara Nan Asri, Hijau

Perspektif seorang yang membayangkan Singapore adalah satu negara kecil tapi begitu maju, membuat saya yang dulunya tak peduli untuk datang ke Singapore.

Akhirnya, kenapa saya tidak membuktikkan apa yang saya bayangkan itu menjadi kenyataan. Terbanglah saya di tanggal 5 Maret 2024 , dengan persiapan yang matang bahwa setelah mendarat saya masih ada waktu ke beberapa tempat di yaitu Jewel, Kampong Glam , Haji Lane . 

Sayangnya, berita dari Jet Star yang menunda keberangkatan dari jam 8:40 menjadi 13:00 membuyarkan dan mengacaukan jadwal dua tempat yaitu Kampung Glam dan Haji Lane. Ketika tiba di Spore sekitar jam 13:00, saya dan anak terpaksa ambil bagasi karena koper kami tidak diperbolehkan masuk ke dalam kabin. Tetapi ngga lama kok menunggu dan mengambil bagasi, sekitar 20 menit saja. 

Begitu selesai koper diambil, kami langsugn menuju ke tempat antrian bus menuju ke Jewel. ANtrian cukup panjang dan tertera waktu antrian mencapai 20 menit. Sabar menunggu, hujan keras mengucur, kami tak menyangka bahwa Singapore masih musim hujan meskipun keberangkatan bulan Maret prediksinya sudah musim panas. 

Jewel SIngapore
dokpri


Tanpa membayar sepeser pun kami memasuki bus yang penuh sesak . Tetapi semua disiplin tidak berdesakan. Sekitar 25 menit kami tiba di tempat pool bus di Jewel. Untung hujan tinggal gerimis, kami menyeberang. Memasuki gedung berkaca tinggi melangit. Kami naik ke tangga tingkat dua untuk melihat air mancur yang dibanggakan oleh Jewel. 

 Pepohonan hijau mengelilingi sekeliling Jewel. Inilah ikon kebanggaan Singapore untuk tamu-tamu yang datang dari negara luar , mereka bisa mempromosikan tempat wisata buatan yang sebenarnya buatan manusia tetapi dikemas dengan teknologi canggih. Di sekeliling Jewel adalah toko-toko brand besar yang menjajakan dan memamerkan barang-barang brand. Tentunya turis yang baru mendarat dengan masih membawa koper-kopernya kurang berminat untuk berbelanja. 

Tetapi Jewel adalah surga bagi mereka yang punya tujuan berbelanja di Singapore, salah satunya adalah di Jewel. Hanya berputar sebentar, waktu yang berjalan cukup cepat membuat kami harus secepatnya pesan taxi ke hotel di area Orchard Road. Taxi yang membawa , seorang driver, ramah dan berceloteh sepanjang jalan tentang kemajuan wisata dan ekonomi Singapore. Memperkenalkan negaranya dengan sangat lugas, dia mengetahui tempat wisata yang patut dikunjungi. 

Tiba di hotel sudah menjelang pukul 18:00, anak saya langsung berangkat lagi untuk menemui teman-temannya yang sudah bernjanji sekitar pukul 18:30 untuk dinner. Esoknya , tujuan utama kami adalah Cloud Forest dan Flower Dome dan Garden by The Bay. Dengan naik MRT, kami sudah tiba di Garden by The Bay. 
Garden by the Bay
dokpri


 Taman buatan yang luas sekali penuh dengna pohon-pohon dan danau buatan, sangat asri dan kehijauan. BErjalan kaki ditengah Terik membuat saya cepat lelah. Akhirnay setelah membeli tiket untuk Flower Dome, saya masuk ke suatu arena. Tempat seperti gedung, tetapi penuh dengan tanaman dan bunga-bunga asia.

 Ditata dengan rapi, memang membuat mata jadi segar sekali. Mengitar tempat ini cukup singkat 30 menit. Ketika saya ke luar saya sudah tidak sanggup untuk ke Cloud Forrest. Kami kembali ke tempat MRT untuk menuju ke Takashimaya dan Kinokuniya. 

Rupanya MRT cukup jauh jalannya, setelah menemukan dan berganti dua kali, barulah kami masuk ke sebuah gedung pertokoan besar yang disebut Takashimaya. Pertokokan seperti mall besar, segala macam barang ada di sini, branded maupun tidak. Kami sudah lapar, jadi mencari Foodcourt yang luar biasa sulitnya karena tidak ada panduan sign board. 

 Akhirnya ketemulah Foodcourt yang dimaksud. Makanan pilihan sayur dan ikan ala Indonesia memang jadi pilihan. Selesai makan siang, kami berburu buku di Kinokuniya. Di sinilah surga buku beragam buku-buku impor yang sangat fantastis dan lengkap. Anak sampai 2 jam memilih buku yang akan dibeli. 
Museum of Singapore
Museum of SIngapore:  dokpri


Selesai dari Kinokuniya, kami kembali berjalan kaki menuju Museum of Singapore. Dengan membayar tiket sebesar Sin$13 , kami masuk. Sayangnya hanya dua hall yang dibuka. Hall pertama adalah animasi tentang Binatang dan tumbuh2an yang dikembangkan di Singapore. Hall kedua adalah histori Singapore mulai dair penjajahan hingga kemerdekaan dan kemajuannya sampai hari ini. Penuh dengan cerita dan bukti foto dan penjelasan yang sangat otentik membawa kita ke masa lalu dan bangkitkan semangat kemerdekaan dari bangsa Singapore. 

Besok paginya jam 5:30 kami sudah ke luar dari hotel menuju ke aiport untuk perjalanan ke Vietnam.  CHangi Airport untuk keberangkatan, semuanya dilakukan serba otomatis.  Dilakukan bagasi checking dengan mesin,  juga saat check-in dilakukan dengan mesin tanpa manusia, ketika masuk ke security sebagaian proses juga dengan mesin, hanya pemeriksaan penumpang saja dilakukan oleh petugas.   Hebatnya kemajuan SIngapore yang serba automated.

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman