Lebaran Masih Lama, Keriuhan Borong dan Belanja Begitu Menggebu

Borong dan Belanja
dokpri-canva.com


Begitu memasuki bulan-bulan Maret 2023, atau tepatnya satu minggu sebelum Ramadan, saya sudah melihat dan merasakan suasana yang hiruk pikuk untuk belanja bahan-bahan makanan, minuman. 

Suasana hiruk pikuk belanja memborong makanan baik itu makanan basah, kering itu sudah terlihat sejak awal Maret 2023 dan puncaknya mendekati sehari -dua hari jelang Ramadan.
Borong dan Belanja
dokpri


Hari Sening yang lalu tanggal 19 Maret,  saya ke supermarket, begitu sampai di kasir, saya lihat antrian panjang, dengan troli yang sangat penuh di kasir. Wah saya pikir, kapan saya dapat giliran untuk membayar? Pengin meninggalkan belanjaan karena antrian panjang dengan lama waktunya karena banyaknya belanjaan. 


Borong dan Belanja
dokpri


Ternyata bukan hanya di supermarket saja yang penuh dengan pembeli yang memborong makanan, minuman untuk Ramadan. Tapi di pasar tradisional pun saya melihat dua hari jelang Ramadan, pengunjung atau pembeli yang ramai untuk belanja sayur mayur, ikan, daging dan lain-lainnya. 

Uniknya lagi orang yang belanja di Pasar Tanah Abang sebagai sentral dari pasar grosir juga terlihat membludak orang berbelanja. Pada tanggal 16 Maret 2023, saya membaca di media online bahwa ribuan pengunjung sudah memenuhi penjual pakaian lebaran, gamis, baju koko, gaun, pakaian anak-anak. 

Bak tak mau ketinggalan, baik tua maupun yang muda mereka ingin menampilkan gaya hidup dalam merayakan Lebaran. Berbelanja bukan hanya ibu-ibu saja, tapi sekeluarga ikut serta. Ada seorang ibu yang bawa dua anak berusia 10 tahun dan 8 tahun dan suaminya. Mereka datang dari daerah Parung Panjang. Sengaja berbelanja baju Lebaran. Padahal kunjungan mereka adalah yang kedua kalinya. 

Sebelumnya mereka memburu sepatu. Sekarang mereka akan memburu baju koko, baju. Mereka sengaja tidak mau datang atau berbelanja pas Ramadan karena takut kelelahan pas puasa. Lebih baik sebelum puasa. Anggaran yang mereka sediakan sekitar Rp.10 juta. Maklum anggota keluarganya cukup besar yaitu tujuh orang. Padahal rumah mereka sudah sesak dengan bahan makanan seperti gula, tepung terigu, the, kopi, mi instan, sirop dan kue. Bertumpuk-tumpuk dan berserakan tanpa dikemas dan diatur dengan rapi. 

Sementara seorang karyawan swasta di Lembaga internasional dengan suaminya berbelanja hadiah lebaran untuk dikirim kepada kolega, kerabat dan handai tolan. Uang dihabiskan untuk memberikan hadiah kepada orang -orang . Pilihan cepat membeli karena takut berjibaku dengan pedagang yang mau kulakan. Mereka pikir lebih awal belanja  memborong itu akan jauh lebih murah . Jika harus belanja di hari jelang Lebaran takut kehabisan. 

Ternyata belanja mobil juga jadi tujuan orang yang akan mudik. Dengan adanya pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2023, ada beberapa orang yang sudah melirik untuk membeli mobil berukuran besar untuk sekeluarga bisa muat di dalamnya dan bagasi juga lumayan lega. Mereka ingin mudik dengan mobil baru, serasa bangga karena bisa membawa mobil ke kampung, Rudi pun sudah mantap menjatuhkan pilihan mobil seharga Rp.254 juta.

Budaya asketisme: 


Bagi mereka yang ingin makan enak saat buka puasa, makan enak khas Lebaran dengan berbagai menu , belanja menjadi tujuan utamanya. Namun, gaya hidup belanja yang berlebihan alias memborong atau belanja sebanyak-banyaknya dan tidak melihat makna terdalam dari arti berpuasa untuk memenuhi kebutuhan rohani bukan jasmani saja. 
 Hind
Budaya asketisme adalah ajaran menganjurkan umat untuk menanamkan nilai-nilai agama dan kepercayaan kepada Tuhan dengan melakukan Latihan-latihan dan praktek kerohanian dengan mengendalikan tubuh dan jiwa. 

Asketisme disebut juga gaya hidup yang mengendalikan diri dan membatasi aspek-aspek kebendaan dalam hidup yang sehari-hari, meninggalkan kehidupan bersifat duniawi dan materi. Manusia harus mencari kebaikan dan keselamatan rohani bukan yang mengejar sesuatu yang jasmani. Hindari budaya borong dan belanja berlebihan.

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman