 |
| sumber; dokpri-canva.com |
Kurikulum Merdeka kehilangan makna karena guru belum siap untuk memberikan materi dan beban berat dari ketertinggalan dan pencapaian kompetensi peserta anak didik. Hasilnya siswa pun kehilangan makna pembelajaran yang menyenangkan seperti yang diharapkan oleh Ki Hadja Dewantara
Ekosistem pendidikan nasional kita sebenarnya bagus sekali. Tujuan mulia, pendidikan karakter
Misi dan visi tiap sekolah berbeda, tetapi intinya untuk mewujudkan tempat belajar yang kondusif. Melaksanakan pembelajaran berkarakter, menumbuhkan nilai-nilai seni, budaya dan membina serta menumbuhkan disiplin berkarakter.
Namun, kecenderungan orang tua untuk mencetak anak yang sukses masa depan dengan mengejar gelar akademik.
Orang tua berpikir cara kesuksesan masa depan hanya dapat diraih jika anak bisa masuk ke perguruan tinggi negeri dengan IP yang tinggi.
Sebelum masuk perguruan tinggi, para orang tua berjuang keras memasukkan anaknya ke sekolah yang punya predikat unggulan agar nanti anak-nya bisa dapat nilai tinggi.
Tujuannya untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri karena di sanalah impian orang tua agar selesai wisuda, anak segera dapat bekerja .
Sayangnya, banyak mahasiswa, mahasiswi justru tidak bahagia saat kuliah karena beban berat untuk mata kuliah yang tak sesuai dengan minat, kreativitas nya.
Kurikulum nasional
Proses belajar dan ekosistem pendidikan nasional di Indonesia punya ciri khas. Jika kita perhatikan di Indonesia itu ada sekolah negeri dan sekolah swasta dengan tingkat pendidikan berdasarkan kurikulum yang diatur sesuai tujuan dan rencana pembelajaran.
Di Indonesia pengertian kurikulum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19. Jadi pengertian kurikulum adalah lajur yang diikuti untuk mencapai tujuan.
Secara nasional, kurikulum di Indonesia telah beberapa kali terjadi perubahan. Berikut ini adalah perubahannya; kurikulum 1947, kurikulum 1994, kurikulum 2006, kurikulum 2013, dan terakhir adalah kurikulum Merdeka yang diimplementasikan di sekolah nasional
Dalam kurikulum Merdeka ternyata tidak bisa dipisahkan dengan program guru penggerak merdeka belajar.
Kurikulum Merdeka itu tidak statis tentang pelajaran apa untuk murid-muridnya, tetapi terus disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dan berdampak dalam segala aspek kehidupan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah menekankan kepada guru-guru agar kurikulum Merdeka fokus kepada pembelajaran intrakurikuler dan optimalkan siswa untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Sayangnya, apa yang diinginkan oleh Kemendikbud saat ini belum bisa terwujud karena ujian nasional masih mementingkan soal-soal yang justru perlu hafalan dan ada materi pelajaran yang kadang belum dipahami oleh siswa tetapi harus dilewati dan terus mengejar materi hingga selesai karena target tiap sekolah adalah materi harus selesai tanpa peduli siswa mengerti atau tidak.
Peran Kurikulum Internasional di tengah Kurikulum Merdeka
Jika sekolah negeri dan swasta di Indonesia menggunakan sistem kurikulum nasional, maka sekolah internasional yang didirikan di Indonesia pun harus tunduk kepada peraturan Mendikbud dan kurikulum internasional yang berbeda dengan kurikulum nasional
Dari sekian banyak sekolah internasional, salah satu adalah Sampoerna Academy sebagai sekolah dengan kurikulum internasional unggulan yang telah menyiapkan anak didiknya secara global dengan kualifikasi akademik yang diakui secara internasional.
Apa kurikulum internasional?
Dalam Undang-Undang Nomor 2003 Pasal 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, definisi kurikulum adalah rencana dan pengaturan tujuan, isi dan bahan pelajaran dan cara yang digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Di sekolah internasional digunakan kurikulum internasional, umumnya semua sekolah swasta yang berstandar internasional seperti Sampoerna Academy.
Pengertian dari kurikulum internasional adalah para siswa bebas memilih pelajaran sesuai dengan minat sendiri dan menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantarnya.
Pasti ada pertanyaan dari orang tua yang belum menyekolahkan anaknya di sekolah internasional, “wah nanti repot dong jika sudah lulus, tidak bisa diterima di perguruan tinggi negeri”.
Tujuan utama dari kurikulum internasional adalah perubahan standar dan harapan orang tua yang menginginkan anaknya melanjutkan pendidikan di luar negeri dan di sekolah dengan standar internasional yang sudah umum di Indonesia.
Pastinya bahasa pengantar yang digunakan dalam kurikulum internasional adalah bahasa Inggris, bukan seperti kurikulum nasional menggunakan bahasa Indonesia.
Apakah perbedaan kurikulum nasional dan internasional?
 |
| sumber: dokpri-canva.com |
Perbedaan besar dari kurikulum internasional dan nasional adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan mata pelajaran pada kurikulum nasional wajib mengikuti semua mata pelajaran, sedangkan kurikulum internasional bebas memilih mata pelajaran.
2. Bahasa pengantar pada kurikulum nasional adalah bahasa Indonesia, sedangkan bahasa pengantara kurikulum internasional adalah bahasa Inggris.
3. Jenis ujian-ujian pada kurikulum nasional ada dua ujian yaitu Ujian Tengah (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
Untuk kurikulum internasional, juga menerapkan dua ujian itu ditambah dengan satu ujian lain yaitu ujian resmi sesuai kurikulum internasional yang diterapkan di sekolah .
4. Suasana belajar kurikulum nasional adalah satu arah, guru mengajar, murid mendengarkan. Suasana belajar kurikulum internasional adalah bebas interaktif.
5. Fasilitas kurikulum nasional standar . Sedangkan kurikulum internasional relatif lengkap, dilengkapi laboratorium dan prasarana.
Peran kurikulum internasional
dokpri-canva.com
Dalam era globalisasi, tidak ada lagi sekat-sekat bangsa. Semua warga bisa akses sekolah dan bekerja dimana pun, tetapi mereka harus mampu membuktikan kompetensinya dalam persaingan global.
Apalagi dunia kerja yang butuh orang yang memiliki kompetensi bekerja , berkarakter, keterampilan yang mumpuni, wawasan internasional, menyiapkan pemimpin masa depan, potensi dan kekuatan peserta didik diolah , kurikulum internasional menjawab tantangan ini karena terdapat keunggulan-keunggulannya.
Sampoerna Academy sebagai tempat pendidikan internasional menggunakan kurikulum Cambridge untuk pembelajarannya.
Tujuan kurikulum Cambridge adalah penekanan pada proses dari kepentingan hasil. Selain itu perangkat pengajar dan pengembangan keterampilan dan minat siswa, serta pemahaman suatu bidang dengan mendalam.
Keunggulan Sampoerna Academy
Jika Anda ingin anak Anda sukses di masa mendatang secara global, dan pribadi yang kuat, Sampoerna Academy telah menyiapkan modul pelajaran dalam kurikulum internasional dan pendidikan internasional yang mendukung anak anda akan menjadi pribadi yang kuat, percaya diri, bertanggung jawab, kompetensi bekerja dan memberikan pengaruh di dunia.
Anak-anak Anda dapat melanjutkan ke Sampoerna University yang terakreditasi dan bekerja sama dengan University of Arizona.
Beberapa keunggulan lainnya adalah berikut ini:
- Prioritas utama dalam pengengambangan keterampilan kognitif dan komunikasi. Alih-alih menghafal pelajaran yang begitu banyak dan langsung menguap selesai ujian, siswa dididik untuk menerapkan pengetahuan sesuai dengan situasi yang nyata dan fakta.
- Kebebasan kepada setiap siswa untuk berpartisipasi dan berkontribusi pada kesuksesan akademi .
- Menjunjung tinggi sistem nilai budaya Asia dan menjaga keharmonisan, ketertiban dan rasa hormat sosial.
- Keahlian STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts and Mathematics) adalah unggulan dari Sampoerna University dibandingkan sekolah lainnya. Mengintegrasikan apa yang dipelajari (teori) dengan pengalaman nyata.
- Ruang kelas Sampoerna University adalah platform untuk belajar, Latihan, eksplorasi, pencarian dan penemuan masalah serta memahami dan menanyakan masalah serta menemukan solusinya.
Siapkah anak Anda menjadi manusia unggulan dengan kurikulum internasional? Belajarlah di Sampoerna Academy dan Sampoerna University.
Sumber Referensi:
- Kurikulum Internasional yang Ada Pada Sekolah di Indonesia: samperonaacademy.sch.id
- Perlukah Visi Misi pada Sekolah : https://www.gurusiana.id
- Mengenal Kurikulum Merdeka dan Peran Gurunya: Kompas.com Kurikulum, Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Komponennya: Kompas.com
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!