Cara Mitigasi Kebakaran di Pemukiman yang Sering Terjadi

Mitgasi kebakaran di Pemukiman


Setiap kali dengar suara sirene dari mobil pemadam kebakaran, saya sering miris mendengarnya. Dimana terjadi kebakaran lagi? Apakah ada korbannya? Kadang-kadang korban kebakaran tidak bisa diprediksi  karena kebakaran terjadi di malam hari. 

Orang yang ada di dalam rumah tertidur nyenyak tanpa menyadari kebakaran. Orang yang tertidur baru terbangun ketika asap sudah mengepung, dan mereka tidak bisa ke luar dari ruangan karena semuanya sudah penuh dengan api. 

Seringkali, design bangunan di tingkat dua, ditutup kuat-kuat dengan teralis demi keamanan, tapi tidak aman saat terjadinya kebakaran, tidak ada jalan ke luar yang aman . 

Mereka banyak yang terjebak dan tidak dapat diselematkan karena kondisi bangunan yang tidak dipikirkan jalan ke luar saat terjadinya kebakaran. 

 Di tahun ini di Jakarta sangat banyak loh kebakaran terjadi. Di Akhir September, ada 16 rumah dan 41 kios milik 44 keluarga telah dimakan si jago merah di daerah kampung padata penduduk seperti di CIkini, Menteng, Jakarta Pusat. 

Bahkan di Papua pun di bulan Oktober terjadi di Pasar Dolog, Kabupaten Asmat. Terakhir di Jakarta terjadi di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara. Penyebab kebakaran yang sering terjadi di pemukiman baik itu di daerah padat sampai daerah pemukiman mewah adalah kortsleting, lupa mematikan kompor, bend-benda pemicu kebakaran agar tidak aktif saat ditinggal atau tidak dihuni. 

Ketika survey apakah para warga itu mengetahui bagaimana cara memitigasi kebakaran, ternyata hasilnya cukup memprihatinkan. Hanya 58,6% mengetahui caranya, sisanya, 41,4 tidak mengetahui bagaimana cara memitigasi cara mengatasi kebakaran.

Yuk, bagi mereka yang saat ini belum mengetahui bagaimana cara memitigasi kebakaran, kita bisa belajar bersama-sama. 

1.Periksa alat-alat sebelum tinggalkan rumah


Sebelum Anda meninggalkan rumah, sebaiknya pastikan listrik, kompor atau benda pemicu kebakaran sudah dimatikan atau tidak aktif lagi . 

2.Rutin memeriksa instalasi listrik.


 Ada beberapa hal yang dibutuhkan /diperhatikan untuk menjaga listrik tetap dalam kondisi baik: 

a.Periksa Miniature Circuit Breaker


Miniature Curcuit Breakter atau yang sering disebut dengan nama MCB adalah komponen dalam listrik di rumah. Fungsinya sebagai proteksi jika instalasi dalam rumah terjadi beban lebih maka MCB pun akan turun secara otomatis. 

Sebelum pemasangan MCB , pastikan ukuran MCB telah sesuai dengan daya listirk terpasang, berstandar SNI dan dipasang dalam box MCB. 

b.Stop kontak dan saklar


 Pemasangan stop kontak, saklar dan fitting harus benar sehingga pemasangan instalasi listrik di rumah tetap aman. Sebaiknya, jaraknya 150 sentimeter dari permukaan lantai. 

c. Periksa kabel 


Kabel yang tidak sesuai dengan instalasi listrik akan mengakibatkan tidak aman . Untuk itu gunakan kabel listrik sesuai Kemampuan Hantar Arusnya (KHA) berstandar SNI. Jangan sampai banyak sambungan. Jika banyak sambungan bisa terjadi percikan api hingga kebakaran.

Mengganti kabel yang sudah aus atau terkelupas, karena hal ini rentan sekali terjadi korsleuting. d. Listrik Area Atap Meskipun tempatnya sulit dijangkau, tetapi jangan lewatkan untuk pengecekan listrik di tempat sulit ini. 

 Jika kita sulit untuk memeriksa, bisa meminta bantuan kepada petugas PLN dalam proses pengecekan secara detail dan menyeluruh. 

d.Mematikan listrik


 Saat terjadi banjir , semua aliran listrik harus dimatikan. Juga jika ingin meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama, cabut semua peralatan listrik dari stop kontak dan saklar. 

 3. Mengecek kompor dan gas


Kompor gas itu membutuhkan pembersihan agar nyala gas tetap bersih. Jika kita tidak bisa membersihkan, bisa memanggil ahli kompor untuk membersihkan. Demikian juga alat pendukung seperti slang gas itu harus diganti tiap 1-2 tahun sekali karena bisa menyebabkan kebocoran, akhirnya bisa menimbulkan kebakaran. Juga dengan tabung gas, harus diperhatikan expiry date, agar tidak terjadi tabung gas bisa bocor dan meledak.

4. Mengganti barang-barang elektronik yang sudah rusak


 Gantilah barang elektronik yang sudah rusak dengan barang yang baru karena jika memaksakan, akan terjadilah korsleting 

5.Menyediakan alat pemadam api ringan (APAR)


 Ada 4 jenis alat pemadam api ringan. Masing-masing punya fungsi yang berbeda: 

a. Alat pemadam Api (APAR) Sersbuk Kimia/Dry Chemical Powder .


Jenis alat pemadam kebakaran ini terdiri dari kering kimia. Umumnya dapat digunakan untuk mobil, tempat umum seperti perkantoran, perumaha, sekolah, rumah sakit, pompa bensin dan Gudang-gudang. 

 b.Alat pemadam Api Busa /Foam


Jenis salat pemadam Ap ini terdiri dari bahan kimia terbuat busa, melindungi dan mematikan api. Umumnya dapat digunakan di kafe dan restoran-retoran. 

c. Alat pemadam Api /Water 


Jenis salat pemadam ringan disirma oleh air dengan tekanan tinggi. Cocok untuk memadamkan api yagn disebabkan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti kertas, kain, karet, plastic. 

d.Alat Pemadam Api (APAR) Karbon Dioksida 


Jenis salat pemadam kebakarn gunakan bahan karbon dioksida. Tepat digunkan untuk ruang tertutup karena CO2 dapat mengganggu pernafasan karena CO2 dapat ganggu pernafasan jika digunakanpada ruangan tertutup. 

 Nach, sekarang kita sudah siap memitigasi kebakaran, bersiap untuk hindari kebakaran yang sangat merugikan dan membahayakan jiwa dan barang milik kita.

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman