Sambutan yang meriah dari para ibu karena mereka sudah hampir 2 tahun tersiksa dengan PTJJ yang menguras energi para ibu untuk bisa memberikan pelajaran sendiri kepada putra-putrinya.
Bayangin, dulu para ibu tak pernah ngurusin pelajaran sekolah anak-anaknya karena cukup menyerahkan kepada guru di sekolah. 2 tahun terakhir terpaksa orangtua terlibat untuk mengurus pelajaran anak di rumah karena anak belum mengerti atau paham bagaimana menyelesaikan pelajaran yang hanya di satu sisi saja, tidak interaktif.
Namun, kegembiraan para ibu itu tak berlangsung lama, baru dua minggu anak-anak belajar secara tatap muka , satu persatu sekolah ditutup kembali karena guru atau murid terpapar Covid 19. Varian Omicron.
Tanggal 3 Pebruari 2022, juru bicara Ibu Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahawa jumlah total kasus Covid 19 akibat penularan Omicron Indonesia telah mencapai 3.161 kasus.
Selanjutnya beliau memberikan rincian bahwa jumlah 1.661 dari pelaku perjalanan luar negeri, dan 1.247 berasal dari transmisi local. Diketahui bahwa 1.149 dari total 3.161 pasien terinfeksi Omicron sudah sembuh.
Mengagetkannya ada 324 anak yang terkena varian Omicron. Beliau mengharapkan agar vaksinasi terhadap anak-anak dipercepat . Sayangnya, beliau lupa bahwa tidak semua anak bisa divaksinasi .
Hanya anak berusia 6 tahun ke atas yang bisa vaksinasi.
Bagaimana dengan anak yang di bawah usia 6 tahun ke atas? Mereka sangat rentan sekali terpapar covid Omicron karena mudahnya tertular. Sedangkan, antibody mereka belum kuat melawan Omicron.
Jalan satu-satunya adalah prokes yang ketat.
Menurut Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman agar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Jakarta sebaiknya dihentikan sementara. Rawannya tatap muka itu sangat memudahkan penularan omicron ke anak khususnya di bawah 5 tahun.
PTM pun harus dihentikan dan harus meminimalisasi kasus.
Baca juga: Bangkitkan UMKM, BLU PIP Hadirkan Pembiayaan UMi dan Program Pelatihan
Panduan COVID-19 pada bayi dan anak (0-18 tahun)
baca juga : Layanan Telemedisin dan Gratis Obat
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk anak yang terpapar covid 19: Langkah-langkah apabila anak terpapar Covid 19:
1.Petugas medis menjalankan protokol medis untuk anak Keluarga akan memberikan informasi mengenai keadaan keluarga & rumah sersta kondisi terakahir untuk keperluan tracing.
2.Melakukan isolasi mandiri (Isoman) Apabila setelah menjalani pemeriksaan, anak ditetapkan sebagai suspek atau pasien dengan gejala ringan, segera lakukan prosedur isoman di rumah jika kondisi rumah memungkinkan.
3. Menghubungi dinas setempat jika kondisi Isoman di rumah tidak memungkinkan. Petugas medis merekomendasikan menghubungi dinas setempat yang mengurus perlindungan anak untuk memperoleh tempat untuk menjalan isoman.
4.Berkoordinasi dengan dinas urusan sosial Apabila anak tidak memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab dan tidak memiliki tempat tinggal, petugas medis melalui keapla rumah saki berkoordinasi untuk memastikan pengasuhan sementara sesuai peraturan.
.
5. Dalam hal anak ditetapkan sebagai pasien dan harus menjalani prosedur isolasi di rumah sakit, petugas medis mengatur dukungan psikososial kepada anak dan berkomunikasi dengan orang tua atau wali terkait perkembangan kondisi dan memfasilitasi kunjungan (jika memungkinkan).
Tips Isoman Anak di Rumah:
1. Pisahkan zona pasiendengna zona Bersih di rumah. Upayakan jaraka minimal 1 meter dengan anak yang sakit.
2.Bila harus memakai kamar mandi bersama, upayakan anak yang positif pakai paling akhir dan beri jarak dengna pengguna kamar berikutnya.
3.Upayakan ventilasi yang baik untuk perputaran udara.
4. Gunakan masker dengan benar.
5.Anak usia 2 tahun ke atas dianjurkan memakai masker dengan tepat di zona bersih. Berikan istirahat masker di ruang sendiri tidak perlu gunakan saat tidur.
6. Buang masker dan sarung tangan di tempat palstik khusus dan buang di tempat sambah berbeda.
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!