Berkah Jadi Senior

 
 

 
Menjadi tua bukan suatu hal yang tak bisa dihindari bagi setiap orang. Hanya berbeda waktunya saja. Ada yang sudah tua pada saat sekarang ini, ada yang sedang menuju tua dan ada yang segera tua. 
 
Ketika orang berbicara tentang tua, langsung pemikiran kita adalah usia . Usia dianggap tua apabila seseorang sudah pensiun bekerja dan tidak punya pekerjaan lagi. 
 
Ada lagi yang beranggapan mereka menjadi tua ketika anaknya menikah. Ternyata menjadi tua itu bukan “fisik” saja, tetapi semua juga “mindset” 
 
 Yuk saya ajak Anda apakah Anda memasuki “tua” dalam arti sesungguhnya yaitu usia, atau justru sebaliknya menjadi “tua “ karena mindsetAnda yang salah. 
 
Suatu ketika saya bertemu dengan orang-orang yang berkumpul membicarakan tentang bagaimana nanti jika aku sudah tua?
 
Pasti aku tidak cantik lagi. Beberapa diantara orang yang mengakui bahwa tua itu artinya orang yang sudah keriput, pikun, keropos tulangnya, badan bungkuk, dan rambutnya sudah memutih semuanya. Itulah orang yang melihat tua dari segi fisiknya saja .
 
Mereka yang mengatakan tua dalam arti fisik, akan membuktikan dirinya jadi tua ketika apa yang diasosiasikan oleh otak mereka tentang tua. Lebih mudahnya dikatakan bahwa orang jadi tua terbentuk dari perspektif atau gambaran luar yang dapat dilihat oleh mata kita.
 
Sebaliknya  kelompok yang lain memiliki perspektif tentang tua dari segi pskychology seperti, tua itu sabar , bijaksana, cerdas, matang dalam memutuskan sesuatu, kemampun memaafkan diri sendiri maupun orang lain. 
 
Persepsi "tua" dituangkan dalam satu persepsi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Satu dilihat dari fisknya dan satu lagi dari mindset.
 
 Dari segi mindset, menjadi tua itu bukan sekedar dari fisik saja, tetapi lebih dari apa yang kita gambarkan.  Lalu apa pilihan persepsi kita tentang “tua”. 
 
Pilihan saya tentunya yang kedua yaitu tua makin bijak dan cerdas dan matang dalam memutuskan sesuatu. 
 

Rahmat menjadi tua

 
 Awalnya ,ketika sudah pensiun, saya menganggap bahwa saya sudah tua. Tidak produktif dalam pekerjaan formal. Hanya melakukan sesuatu yang tak bermanfaat baik bagi saya maupun keluarga. 
 
Namun, proses berjalan dengan sangat menakjubkan. Paradigma tentang tua yang berubah, dari melihat fisik dan linear, menjadi hal yang intrinsic, makna jadi tua. 
 
Ketika jadi tua, kita masih diberikan kesempatan untuk mengisi sisa kehidupan untuk mewariskan pengalaman berharga kepada anak-anak atau kepada generasi penerus. 
 
Wah warisannya apa dong? Bukan warisan harta yach karena kita sudah tua bukan untuk meninggalkan harta. Warisan pengalaman yang sangat berharga baik dilihat dari nilai-nilai hidup ketika saya jalani . Nilai hidup ketika saya mengalami kesulitan untuk membantu orang yang bukan kesalahan saya , tapi saya dituntut oleh orang yang merasa apa yang dialaminya itu akibat kesalahan saya.
 
Itulah tanggung jawab moral yang tak bisa dialihkan kepada siapa pun, menanggung kewajiban demi moral tanggung jawab. 
 
Berani untuk tetap belajar walaupun otak sudah mulai merasa tidak mampu. Salah satu passion yang saya temukan adalah menulis. Menulis bukan hal yang sulit, tapi perlu konsisten, dan bermanfaat bagi orang lain. 
 
Untuk tahun 2022, saya sudah merencanakan untuk menerbitkan buku bunga rampai berjudul Puspa Ragama Kisah-kisah iInspiratif warga 50+, bersama dengan teman-teman dari Komunitas 50+ .
 
Buku kedua adalah bunga ramai tentang destinasi wisata prioritas bersama dengan komunitas traveling kompasiana. 
 
Belajar terus tentang menulis jadi bagian hidup saya saat ini. Berharap bahwa konten tulisan bukan sekedar untuk memenuhi Hasrat pribadi saya tapi justru menulis untuk manfaat kepentingan warga . Menjadi tua bukan karena fisik tapi tua dengan rahmat yang penuh dengan damai sejahtera akan mengoptimalkan masa tua dengan baik.

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman