Sebelum Pensiun, Belajar Jadi Orangtua Mandiri Secara Finansial

 
Belajar Jadi Orangtua Mandiri FInansial

Ketika masih muda, fisik kita masih kuat, semuanya ingin bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan menjamin kebutuhan masa depan anak-anak terjamin. 
 
Waktu begitu cepat berlalu, anak-anak tumbuh dewasa dan tidak terasa mereka sudah lulus semua. Bahkan ada yang mulai bekerja. 
 
Setelah anak bekerja, mereka lalu berumah-tangga. Kita sebagai orangtua pun mulai memasuki masa bakti . Masa pensiun sudah di depan mata. 
 
Persiapan fisik, psikologis maupun keuangan sudah dipersiapkan secara matang atau belum? 
 
Dalam suatu percakapan dengan teman-teman suatu komunitas, mereka banyak berkeluh kesah sebagai generasi “sandwich”. Apa artinya? Mereka harus bekerja menafkahi diri sendiri, anak, masih ditambah beban lain yaitu menafkahi orangtua atau mertua yang tinggal bersama mereka. 
 
Walaupun perasaan mereka ikhlas untuk membantu orangtua, terungkap juga nada betapa beratnya mereka harus menanggung ibu /bapak atau ibu mertua/bapak mertua yang perlu dibantu. Beban berat ini dirasakan makin berat sejak pandemic. 
 
Apalagi ada suaminya jelang pensiun, sementara anaknya masih berusia 10 tahun. Terlihatlah bagaimana kehidupana keluarga yang harus menghidupi dua keluarga dalam kondisi keuangan yang suli
 
Lalu, sebagai orangtua, apakah kita tetap mau meminta bantuan kepada anak/menantu ketika mengetahui bahwa keuangan mereka sendiri sudah berat?
 
 Sebagai orangtua tunggal (tanpa suami/tanpa istri) sekali pun, kita sebaiknya tak membebankan diri kita kepada anak/menantu . 
 
Masalah keuangan memang sensitive. Apabila kita bisa mandiri secara finansial , pasti kita lebih dihargai oleh anak/menantu ketimbang kita ikut dibantu oleh mereka. 
 

Manfaat kemandirian finansial bagi pensiunan

1. Punya harkat dan harga diri sebagai orang yang tidak tergantung kepada orang lain.
2. Perasaan bebas dari beban moral minta bantuan kepada anak/menantu 
3. Dihargai oleh siapa pun karena kita tidak pernah minta apa pun kepada siapa pun. 
4. Mencintai anak  tanpa minta imbalan untuk minta uang di masa tua kita.
 

Bagaimana caranya kita membuat atau Menyusun kemandirian finansial untuk masa pensiun

  •  Sejak Dini harus direncanakan 

Perencanaan keuangan untuk mandiri setelah pensiun itu tidak bisa dilakukan mendadak. Begitu memasuki pensiun, baru mau menabung. 
 
Walaupun ada survei yang mengatakan ahwa orang Indonesia itu gemar menabung sejak dia bekerja. Namun tabungannya itu digunakan untuk pembelian barang konsuntif. Hal itu sangat merugikan diri sendiri. Sebaiknya, ketika kita sudah mulai bekerja, rencanakan berapa jumlah uang pensiun yang kita akan terima setiap bulannya. 
 
Bagi seorang PNS, tentunya saat pensiun, masih terima uang pensiun. Namun, uang pensiun itu pasti hanya l/3 atau l/2 dari uang saat kita aktif bekerja. 
 
  • Kesadaran Literasi Keuangan 

Tingkat literasi keuangan tiap orang bereda-beda. Untuk menentukan tingkat yang mana yang kita miliki , berikut ini adalah beragam jenis tingkat literasi keuangan:

✅Well Literate

Orang yang sudah mengenal dalam arti pengetahuan tentang Lembaga jasa keuangan dengan produk,t ermasuk fitur, manfaat dan risiko serta hak dan kewajibannya, serta memiliki ketrampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan

✅Suff Literate

Tahap ini orang tersebut hanya memiliki pengetahuan tentang Lembaga jasa keuangan, [roduk dan jasa keuangan saja. 

✅Not Literate

Tahap ini orang tersebut tidak punya pengetahuan maupun produk tentang jasa keuangan sama sekali. Investasi: 

Menurut Bodie (1995:3), investasi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: 

1.Investasi dalam bentuk Aset riil (real estate) yaitu investasi dalam bentuk aktiva berwuju fisik seperti emas, tanah, property. 

2.Investasi dalam bentuk surat berharga/sekuritas , saham, obligasi,reksadana, financial aset.

Setiap investasi itu punya risiko yang berlainan, namun hal yang perlu diperhatikan apabila kita ingin berinvestasi untuk dana pensiun, seaiknya harus dipertimbangkan berikut ini: 

  1. Keamanan dan risiko (risiko kerugian minimal). 
  2. .Komponen factor risiko (komponen factor risiko yang berkaitan dengan investasi khusus erubah dari waktu ke waktu 
  3. Pendapatan investasi (pendapatan dalam bentuk tunai dan bersifat pasif) 
  4. Pertumbuhan investasi (peningkatan dalam nilai)
  5. .Likuiditas (tinggi atau rendah). Jangan sampai kita berinvestasi dengan maksud untuk secepatnya mendapat keuntungan, tapi ternyata investasi itu tidak aman, terjadi penipuan dan berkedok invstasi. 

Semua investai pasti ada risikonya, jadi minimalkan risiko sehingga kita masih memiliki kesempatan untuk menggunakan investasi itu untuk dana pensiun kita. 

Pada tahap ini seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dan keyakitann tentang Lembaga jasa keuangan sebaiknya belajar dulu menentukan investasi untuk dana pensiun.   Jangan terjebak oleh iming-iming semata  karena dapat imbal hasil besar, padahal keamanan tidak terjamin.

Ternyata status dari hampir Sebagian masyarakat Indonesia berada di tahap antara not literate dan less literate sehingga eduaksi untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pengelolaan keuangan..

Formula yang perlu diketahui adalah berapa biaya hidup seorang pensiunan

Hitunglah dengan sederhana, untuk cost living seorang pensiun yang terdiri dari  konsumsi, transportasi , leisure , dan biaya Kesehatan dan biaya sosial.

Ketika Anda sudah menjumlahkan semuanya, katakan total Rp.10 juta per bulan atau Rp.120 juta setahun, kalikan saja misalnya kita diberikan “longlife" hingga berusia 85 tahun, berarti jika kita pensiun usia 55 tahun, anda harus kalikan hasil living cost itu dengan 30 tahun ditambah dengan inflasi sekitar 10% per tahunnya. Uang itulah yang perlu kita tabung per bulang saat kita masih bekerja.

Formula itu menjadi guideline bagi kita untuk memulai menabung baik itu melalui investasi atau Dana Pensiun yang ada banyak di bank konvesional .Tinggal pilih yang sesuai dengan kemampuan dan keamanannya.

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman