Hidup manusia itu melewati fase-fase yang berlapis-lapis, mulai dari masa kanak, masa dewasa, masa menikah, masa pension.
Di tiap fase selalu ada dinamika yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tidak bisa dibilang, lebih enakan masa anak ketimbang masa dewasa atau menikah.
Siapa bilang enak, jika masa anak itu justru mendapat kekerasan dari orangtuanya sendiri yang notabene tidak pernah mengenal cinta.
Lalu, Ketika sudah dilalui dua fase dan tiba di masa menikah, belum juga ketemu jodoh lalu bagaimana nasibnya?
Sering disebut istilah “Jomblo”, artinya dia masih sendirian belum berpasangan.
Sebuah pertanyaan besar jika seseorang itu menganggap jomblo itu jadi masalah bagi dirinya sendiri.
Ada sekelompok orang yang punya pemikiran bahwa pola hidup manusia harus sesuai dengan yang di atas.
Sebenarnya tidak ada pola baku yang menentukan bahwa setiap orang harus menikah.
Budaya timur pun sekarang ini tak ada keharusan bahwa setiap orang terutama perempuan harus menikah.
Padahal jomblo itu ada yang disebut jomblo happy ,jomblo ngenes, dan jomblo akut.
Menikah bukan suatu kewajiban, jika kita tidak mencintai orang tetapi hanya demi status sosial saja maka yang terjadi adalah malapetaka. Kita akan mengalami hubungan pernikahan yang toxic, artinya kita memiliki relasi dengan orang atau pasangan yang tidak baik. Kecuali kebetulan pasangan yang kita temui orang yang berkarater baik secara mental dan fisiologis.
Menikah juga bukan karena tekanan dari orang terdekat seperti orangtua dan sebagainya, atau takut tiap kali bertemu dengan keluarga, selalu ditanyakan, “Kapan menikah?”.
Secara agama, memang manusia diciptakan untuk berpasangan, tapi tetap ada kehendak dari manusia untuk memilihnya.
Apalagi saat pandemic, banyak perempuan berkarir atau pekerja perempuan yang terpaksa bekerja di rumah tanpa harus ke kantor, hal ini membuat kesempatan untuk bertemu jodoh pun makin kecil.
Tapi tak perlu bersusah hati atau sedih karena kamu yang sekarang masih “jomblo” pun bisa memetickmanfaatnya:
Di sini ada 7 manfaat menjomblo yang perlu Anda nikmati:
1.Menjadi Lajang jadi lebih baik ketimbang terjebak relasi “toxic”
Hayo, siapa yang selalu merasa bersalah terus Ketika suara-suara yang mengganggu dirimu dating silih berganti menanyakan : “Kapan menikah?”
Jangan sekali-kali terjebak dengan suara yang salah itu, karena setiap orang punya pertimbangan matang untuk menentukan pasangannya.
Ingat bahwa seorang sosilog dari New York, Eric Klinenber, mengatakan bahwa “A bad marriage can meke a person fell more isolated than being single”.
Mau seperti hal itu terjadi? Jangan dech, lebih baik sendiri tapi menikmati dengan senang.
2. Tak masalah menjadi orang yang picky atau pemilih
Semakin orang bertambah usianya, pemikirannya pun makin matang bukan? Juga memilih orang yang akan jadi suami, ngga mungkin sembarangan, banyak factor yang bermunculan jadi pertimbangan dan keputusan finalnya.
Ngga apa-apa dengan omelan atau sentilan orang kepadamu: “Kok pemilih amat!”
Iya setiap orang yang mau beli sekecil apa pun, tetap memilih, contoh beli buah apel, cari yang segar tidak busuk, rasanya yang masih fresh.
Kamu sendiri yang tahu apa yang kamu butuhkan untuk menjadi pasanganmu.
3. Kamu bisa menekuni minatmu sepuasnya
Waktu bagi jomblo jauh lebih besar dan banyak ketimbang bagi mereka yang sudah menikah. Bayangkan yang sudah menikah, harus mengurus suami, anak , urusan rumah tangga yang tak pernah habis. Sedangkan kamu, urus dirimu sendiri, bahkan punya waktu luang. Waktu luang itu sangat bagus kamu manfaatkan untuk mencoba dan menggali minatmu.
4. Kamu bisa membiayai hobil mahalmu sendiri
Punya hobi seperti offroad, snorkeling, tentunya harus punya uang cukup banyak untuk memodali hobimu itu. Bila kamu masih lajang, hal ini tak menjadi masalah karena kamu bisa mengatur keuangan terutama untuk dana yang digunakan untuk penyaluran hobimu.
5. Flirting ke siapa pun yang kamu mau
Ngga ada yang melarang bagi para jomblo untuk bergaul dengan mereka yang juga jomblo sampai sepuas-puasnya.
Kesempatan untuk bisa mencari orang yang pas buat kamu, walaupun mesti berganti partner sebelum mendapatkan yang “pas” untukmu.
6. Kamu bisa lakukan apa saja uangmu termasuk menabung
Siapa yang acung tangan setuju bahwa kamu pasti lebih mudah mengatur keuangan bila kamu masih lajang? Jika setuju, maka kamu punya kelebihan dalam finansial bagi yang lajang karena kebutuhanmu jauh lebih sedikit ketimbang mereka yang sudah berkeluarga dengan seabrek kebutuhan.
Nach kelebihan dana dari gajimu bisa ditabung dan dimanfaatkan untuk keperluanmu di masa depanmu.
7. Belajar menerima dan mencintai diri sendiri tanpa perlu pengesahan siapa pun
Saat lajang adalah waktu tepat untuk mengenal dirimu yang otentik. Tak perlu validasi dari siapa pun, apakah kamu itu hebat, kurang hebat , cantik atau tidak cantik.
Apa yang kamu miliki saat ini , harus diperjuangkan untuk menentukan masa depanmu apabila kamu memang tak ketemu jodoh pun, rasa cinta pada dirimu, bisa disalurkan kepada orang yang tak mampu, orang yang membutuhkan dirimu.
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!