“Kesehatan bukanlah segalanya dalam hidup, tetapi tanpa kesehatan segalanya tiada berarti” – dr. Phaidon dan dr. Widya
Pengalaman masa kecil terpateri dengan sangat indah. Saya seorang anak bungsu dari dua bersaudara. Perbedaan usia saya dengan kakak saya cukup jauh, 11 tahun. Akibatnya, komunikasi saya dengan kakak sering tak nyambung. Saya lebih suka bergaul dengan teman-teman sebaya. Teman sebaya saya semuanya lelaki. Kami suka berkumpul di suatu rumah. Rumah dimana anak tante “Tine” (bukan nama sesungguhnya). Anak tante Tine itu seorang lelaki anak tunggal.
Karakter tante Tine adalah sangat sempurna dan bersih. Kebersihan dari membuat makanan, pakaian, rumah itu sangat luar biasa. Ibu saya tidak khawatir menitipkan saya ke rumah tante Tine dan makanan saya pun dititipkan di sana. Lalu kami ramai makan.
Singkatnya saya sangat terinspiratif dengan kebersihan tante Tine setiap kali saya malas untuk membersihkan apa pun.
Namun, tiba-tiba saya mendapat kabar yang mengejutkan tante Tine harus dirawat di rumah sakit di Bandung. Waktu itu saya tinggal di Jakarta, saya tengok beliau. Saya sangat kaget melihat fisiknya yang sangat lemah, kurus, perutnya membusung, kulitnya menguning, dan setiap kali makan , akan ke luar dalam bentuk muntah darah.
Saya hampir tak mengenalnya. Mata saya berair karena saya melihat perubahan drastis fisik yang dulunya cantik dan berisi, dihadapan saya seorang yang seperti mayat hidup tak bersinar. Saya tak berani bertanya kepadanya. Hanya mendoakan sebentar. Saya tak kuat untuk melihat kondisinya yang sangat menurun secara drastis. Ketika saya mengetahui dari suaminya bahwa sakit tante Tine adalah Kanker hati seroris.
Hati saya berdetak. Saat itu saya hanya bertanya dalam hati yang paling dalam. “Kenapa ini terjadi terhadap seseorang yang punya kesadaran kebersihan dan nutrisi yang sangat besar?” Saya pun diberikan penjelasan oleh anaknya yang merupakan sahabat saya. Ini kesalahan berat buat “mami”, katanya. “Mami tidak mengetahui bahwa mencegah penyakit hepatitis dengan vaksinasi itu sangat penting sekali. Sekarang sudah terlambat”, jawabnya dengan sedih.
Tak berapa lama, saya dapat kabar yang menyedihkan bahwa tante Tina sudah dipanggil Tuhan. Pelajaran berharga itu tentunya tak ingin berulang terjadi pada saya, terlalu mahal untuk dilupakan dan tidak dilakukan. Saya pun mengikuti vaksinasi Hepatitis B (saya sudah pernah sakit kuning/hepatitis A) di suatu klinik. Saya ingat sekali, sebelum mendapatkan vaksinasi hepatitis, darah saya diambil dulu di ujung jari. Tes darah ini untuk mengetahui apakah saya positif Hepatitis B atau tidak. Setelah disuntik yang pertama, akan dicek lagi apakah hasil penyuntikan sebelumnya masih tinggi atau tidak. Jika masih tinggi, penyuntikan akan ditunda sampai titernya rendah.Diberikan dalam tiga kali dengan jarak waktu tiap 5 – 6 bulan sekali.
Sekarang saya sudah merasakan ketenangan dan kenyamanan karena vaksinasi ini dapat melindungi dari infeksi hepatitis B dalam jangka panjang, bahkan seumur hidup. Meskipun pekerjaan saya tidak masuk dalam resiko tinggi dalam penularan hepatitis B, tetapi saya tak mau mengambil risiko besar karena dari 10 orang di Indonesia ada 1 orang yang kena hepatitis B.
Sejak itu saya banyak belajar bahwa dalam kehidupan, manusia tidak hanya mempertahankannya, tetapi juga merawat, dan menyiapkan serta mencegah secara preventif segala penyakit menular .
Penyakit menular yang saat ini sudah dapat begitu banyak di dunia maupun di Indonesia dapat diatasi dengan preventive yaitu dengan dengan vaksinasi.
Namun, preventive ini seringkali dispelekan oleh beberapa orang yang menanggap enteng karena tidak mengetahui manfaatnya apa pencegahan itu.
Sebenarnya semua harus menyadari pentingnya manfaat preventive pencegahan kesehatan:
- Lebih baik mencegah daripada mengobati: Komplikasi sakit lebih parah jika sudah terjangkit penyakit.
- Lebih hemat mencegah daripada mengobati: Biaya mengobati sangat besar , apalagi jika harus dirawat di rumah sakit. Sedangkan untuk mencegah cukup dengan vaksinasi
- Penyakit menular itu mudah sekali menyerang mereka yang tubuhnya sangat rentan.
Esensi dari mencegah dalam konteks kesehatan adalah integritas dari setiap manusia dalam merencanakan kehidupannya. Apakah manusia itu benar-benar ingin hidupnya sejahtera , aman ? Jika memang ingin sejahtera dan aman dalam kesehatannya tentu perlu usaha sederhana yang kita semua perlu lakukan diantaranya adalah memiliki pola pikir sehat. Pola pikir sehat ini akan mempengaruhi perlaku yang sehat juga dan akhirnya membuahkan gaya hidup sehat.
Paradigma atau mindset perilaku sehat memiliki konsep-konsep pencegahan penyakit yang meliputi sebagai berikut:
Prevention Mindset :
- Pencegahan itu harus diperjuangkan bukan DIDAPATKAN.
- Dengan pencegahan yang terpenting adalah PROSESNYA bukan HASILNYA.
- Prevention Goas/OBJECTIVES: Tujuan kita untuk apa menCEGAH? Target pencegahan kita sampai dimana?
- Victory loves preparation: Bila kita memang mau menang untuk sehat, maka kita perlu rencanakan kesehatan itu sedini mungkin.
- Never Trust Anybody: Kita tidak boleh mempercayai kesehatan kita sendiri terhadap siapa pun. Yang menjaganya adalah kita sendiri.
- Expect the Best Prepare for the Worse: Siapkan rencana cadangan jika ternyata kita tak berhasil untuk melakukan pencegahan.
- Life is Never Ending Story: Dalam kehidupan ini kita harus selalu siap dengan keadaan apa pun karena penyakit akan datang kapan pun dan tak kita sangka. Siapkan pada waktu yang tepat, dan kerjakan lalu menunggu hasilnya.
- Life is about choices: Hidup adalah pilihan, apakah kamu ingin hidup aman dan sehat atau sebaliknya. Jika ingin aman dan sehat, tentu ada pencegahan yang seharusnya dilakukan .
- Check-List untuk mencegah keamanan: Adanya daftar pencegahan (JADWAL Imunisasi) yang perlu kita dapatkan dan lakukan supaya kita tak terlewat untuk melakukan preventif .
- Know your Enemies: Jika kita ingin bertempur, tentunya kita harus punya strategi siapa musuh kita dan bagaimana caranya untuk menaklukannya. Demikian juga dengan penyakit menular.
- Scan and Screen: Alat bantu yang mendeteksi adanya penyakit menular atau kronis.
- Vaccination: Konsep dari vaksinasi adalah membangun pertahanan tubuh terhadap serangan apa yang akan kita hadapi dan jangan sampai meremehkan musuh-musuh kita.
VAKSINASI:
Setelah mengetahui apa itu vaksinasi, tentunya kita akan mengenal lebih jauh siapa saja dan kapan serta jenis –jenis vaksinasi dapat dilakukan.
Secara umum:
Vaksinasi dapat dilakukan oleh:
1. Anak dari umur 0-18 tahun sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia 2014
2. Dewasa dari umur 19-21 tahun, 27-49 tahun, 60-64 tahun sesuai rekomendasi Satgas Imunisasi Dewasa Papdi tahun 2013
3. Orang sebelum Menikah , penularan virus dapat terjadi di antara pasangan hidup , dan jika tak vaksinasi maka dapat berakibat fatal terhadap buah hati Anda
4. Mereka yang bekerja rentan dengan hubungan sexual (HIV , HVP)
5. Mereka yang rentan dengan gen dengan penyakit kanker , hepatitis
6. Mereka yang akan melakukan Umroh/Haji
Jadwal dan jenis-jenis vaksinasi yang dapat dilakukan adahah sebagai berikut:
2. Dewasa 19-21 tahun, 27-49 tahun, 60-64 tahun
3. Orang yang sebelum menikah
4. Mereka yang rentan dengan hubungan sexual
5. Mereka yang rentan terkena penyakit kanker , hepatitis B
6. Mereka yang akan melakukan Umroh, dapat menghubungi langsung In Harmony Clinic
Dimana saya bisa melakukan vaksinasi?
Jl.Percetakan Negara IVB no.48
Jakarta Pusat
021.4220214
Wwww.inharmonyclinic.com
Mengapa harus di Klink in harmony Immunicty Clinic ?
Alasan utama memilih klinik :
- Harmony Clinic adalah pioneer klinik vaksinasi di Jakarta TERLENGKAP yang memiliki visi untuk mengeradikasi penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
- Harmony Clinic memiliki vaksin dengan KUALITAS tinggi karena memiliki Cold Chain yang Standar nya sangat dijunjung tinggi.
- Dokter dan Paramedis di Harmony Clinic sudah ditraining untuk belajar mendalami ilmu Vaksinologi sehingga Anda mendapat INFORMASI yang benar mengenai apa yang akan disuntikkan ke dalam tubuh Anda dan keluarga.
- Anda akan mendapatkan SERTIFIKAT vaksin setelah Anda melakukan vaksinasi.
- Melayani HOME SERVICE dengan biaya khusus.
- Harga yang ditawarkan untuk vaksinasi ada PAKET dan SINGLE SHOT dengan biaya terjangkau
Apakah harus melakukan test kesehatan?
Untuk vaksinasi normalnya tidak dilakukan check up terlebih dahulu asalkan pasien /kita dalam kondisi sehat dan tidak sakit. Hanya beberapa vaksinasi seperti Hepatitis dan Servik, HIV yang dilakukan pengeceken pendahuluan.
Sadar betapa pentingnya pencegahan dengan vaksinasi, kita semua diharapkan untuk melakukannya dengan prevention mindset yang benar.
Sumber referensi:
- Klinik Imunisasi Indonesia
- tanyaDok
- Vaksinisasi Hepatitis B
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!