Kabut asap menghantui seluruh kehidupan warga di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Hampir tiap hari selama 4 bulan kami hidup tanpa udara bersih. Kabut asap tak henti-hentinya datang tanpa diminta. Kami hampir kehilangan asa karena nafas kehidupan kami yang bersih dirampas oleh kabut asap.
Kesehatan kami menurun, apalagi anak-anak kami yang masih balita tak lagi bisa hidup sehat , bermain di halaman dengan sukacita.
Tak lagi dapat sekolah karena terhalang dengan kabut asap.
Anak kami yang kedua , Rio berusia 2 tahun . Penderita sakit asma. Dengan adanya pemicu dari kabut asap, dadanya sangat sakit, nafasnya tersengal-sengal. Batuknya tak berhenti berbunyi. Kami telah berusaha menutup seluruh jendela rumah dengan plastik. Namun, kabut asap mudah menembus dinding plastik dan akhirnya udara di dalam rumah pun penuh dengan partikel kotor yang sangat mengganggu pernafasan kami semua.
Kami ingin mengungsi tetapi kami tidak mengetahui harus ke
mana. Beberapa kali mencari informasi
yang valid dimana kami bisa mendapatkan tempat atau tumpangan yang nyaman dari
kabut asap dan kami dapat berobat karena kesehatan Rio mengkhawatirkan.
Ternyata, setelah
mendapat informasi yang akurat, kami mendengar bahwa ada posko dari PMI dibuka
di kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir . Kami datang di sana dan kami mendapatkan
bantuan obat-obatan dan perawatan bagi Rio.
Selama 14 hari kami terus berusaha untuk dapat menyembuhkan Rio karena
kondisinya tak bisa dibiarkan dengan nafasnya yang tersengal-sengal.
Rio memang bukan satu-satunya warga yang membutuhkan bantuan
dari PMI, tetapi beribu-ribu orang lain di Ogan Ilir terkena dampak kabut asap
yang mengakibatkan nafas menjadi sesak.
Itulah kami semua merasa terbantu dan bersyukur karena setidaknya
bantuan dari PMI menjadi pelipur dan pelindung nyawa kami semua.
PMI bukan hanya penolong untuk transfusi darah:
Jika dulu PMI dikenal sebagai penyalur dari mereka yang
membutuhkan donor darah. Sekarang PMI
sebagai lembaga yang membantu pemerintah telah mengembangkan bantuan
kemanusiaan kepada warga yang terkena musibah bencana alam seperti kabut asap,
gempa, letusan gunung merapi.
Banyak program dana kemanusiaan yang diemban oleh
PMI mulai dari pelayanan dukungan
psikososial bagi korban terdampak bencana, pelayanan pemulihan hubungan
keluarga, pembinaan generasi muda dan relawan, pengolahan air bersih, dan
sosialisasi atau diseminasi kepalangmerahan.
Sebagai lembaga yang independen tanpa bantuan finansial dari
pemerintah, tentunya PMI membutuhkan
uluran tangan bagi mereka yang terbuka tangan dan hatinya untuk mendonasikan
sebagian berkat yang telah diterimanya.
Inilah saatnya bulan yang istimewa, “Bulan Dana PMI” , dimana mereka yang
tergerak hatinya untuk mengulurkan dan menyumbangkan sedikit rejekinya untuk menolong mereka yang
terhimpit, silahkan mengirimkan dan mentrasnfernya ke :
- Bank BCA Kantor Cabang Utama Thamrin Nomo Rekening : 206-38-1794-5 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.
- Bank MANDIRI Kantor Cabang Kramat Raya Nomor Rekening : 123-00-17091945 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.
- Bank DKI Kantor Cabang Utama Juanda Nomor Rekening : 101-03-17094-7 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jkarta.
“Ayo peduli bantu sesama” dan beramal, karena amal itu akan
menjadikan kebaikan hidup kita baik di dunia maupun di akherat.
Kepedulian kita membantu sesama, dapat dengan cara menjadi sukarrelawan, tenaga dan dana.
Keikhlasan dalam membantu adalah suatu keindahan dan
kepuasan batin dan jiwa kita untuk melihat orang yang menderita terbantu .
Selamat bagi yang telah tergerak membantu karena bantuan Anda/kita berarti membantu keselamatan orang yang sangat memerlukan bantuannya.
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!