KUDUS - Dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai Kota Kretek dan Kota Santri. Kota Kretek karena banyak perusahaan kretek yang berada di sana, penghasil rokok kretek terbesar di Jawa Tengah. Tidak afdol jika Anda tak mengenal perusahaan kretek yang ada di sana mulai dari skala menengah sampai yang besar seperti PT. Djarum ( Industri Rokok), Petra, Djambul Bol, PR. Sukun, PT. Nojorono,PT. Hartono Istana Teknologi (d/h Polytron - Industri Elektronik), PT. Pura Barutama ( Kertas & Percetakan).
Dikatakan sebagai Kota Santri karena sebagai pusat perkembangan Islam abad pertengahan ada 3 makam Sunan/Wali yaitu Sunan Kudus, Sunan Muria dan Sunan Kedu.
Letaknya yang strategis hanya 51 km dari timur Kota Semarang. Di pantai utara melintas sepanjang pantai timur laut Jawa Tengah antara Kota Semarang dan Kota Surabaya.
Kesan kota Kretek itu tentunya tak sepadan jika tidak lambang yang menujukkan bahwa kota itu sebagai Kota Kretek. Lambang Kota Kretek yang menjadi pintu gerbangnya dan kecantikan kota. Untuk mempercantik kotanya, Kudus telah membuat persiapan pembangunan Gerbang Kudus Kota Kretek (GKKK) sejak tahun 2013.
Tempatnya persis di di kawasan taman Tanggul Angin. Kawasan tersebut, tepat di sebelah timur Jembatan Tanggul Angin, yang memisahkan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Demak . Kawasan tersebut berada di Jalan R Agil Kusumadya, Kudus, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Terminal Induk Kudus
Dengan menggantikan Ikon kota Kudus yang lama berupa Menara Kudus.
Sekarang ikon Kota Kudus berubah menjadi “Kudus Kota Kretek”. Gerbang yang sangat megah sekali. Gerbang didesain menyerupai daun tembakau yang memayungi sisi kiri dan kanan ruas jalan. Tinggi bangunan Gerbang Kudus Kota Kretek, dirancang setinggi 12 meter dari permukaan jalan. Bangunan gerbang memiliki lebar 21 meter. Replika daun tembakau, akan dibuat menggunakan bahan stainless khusus yang didatangkan dari Australia.
Disampingnya terlihat tulisan “Kudus Kota Kretek” yang terbuat dari bahan stainless khusus, megah dan terkesan kekar sekali.
Setiap pendatang, pengendara maupun pengunjung Kota Kudus akan berdecak kagum , bahkan perlu berhenti untuk memandang kemegahan Gerbang “Kudus Kota Kretek” Melambangkan dan mengukuhkan bahwa Kota Kudus adalah Kota Kretek yang pertama sejak tahun 1908.
www.murianews.com |
Pembangunan GKKK yang diprakasai oleh Pemerintah akan diikuti dengan sebuah fasilitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di bagian barat GKKK. Rencananya akan dibuat tempat yang relax untuk duduk-duduk atau disebut “rest area” bagi pendatang atau warga Kudus.
Agar suasana taman itu teduh dan nyaman, ada penanaman pohon yang sangat besar.
Pohon besar yang akan dipilih adalah jenis Stapodia, dengan dedauan yang kuning kemerahan. Apalagi ada fasilitas air mancur yang akan menambah kecantikan dan kenyamanan bagi warga untuk lebih betah duduk dan merasakan betapa pintu gerbangnya sudah cantik apalagi di dalam kota pasti lebih indah dan cantik.
Jangan khawatir bagi penikmat kuliner, akan ada tempat kafe di rest area dimana pemkab menyediakan kafe syang luasnya di bagian barat, 13 meter, atau dari utara 148 meter dan selatan 17 meter. Ngga usah khawatir untuk menemukan tempat parkir kendaraan, hal ini sudah disiapkan dengan matang.
Pembangunan Fisik:
Kota Kudus tak mau ketinggalan sebagai kota modern yang terus berbenah untuk melengkapi fasilitas mulai dari infrastruktur, mall, pendidikan dan tempat pariwisata dan fasilitas kesehatan.
Bukan hanya kota Kudus tetapi sebuah Desa yang bernama Desa Getassrabi pun ikut berbenah. Salah satu dari infrastruktur yang akan dibangun di Desa Getassrabi adalah pembuatan jembatan dan Jalan. Panjang jalan sekitar 55 meter dan lebar 3 meter. Hebatnya pembuatan jembatan dan jalan ini diprakarasi dan didanai oleh masyarakat Getassrabi. Biaya jalan dan jembatan ini diperkirakan sekitar Rp.400 juta.
Dengan menggandeng TMMD (TNI Manunggal Masuk Desa) yang mempunyai program mencanangkan pembenahan di 61 kota termasuk Kudus, maka dipilihlah Desa Getassrabi sebagai pembenahan jalan dan jembatan akan mempermudah akses masyarakat Desa ke Kota Kudus.
Revitalisasi Pasar Brayung, Mejobo menjadi bagian dari pembenahan kota Kudus. Pelaksanaan revitalisasi sudah mencapai 40 persen dari keseluruhannya. Dengan adanya revitalisasi ini diharapkan bahwa para pedagang dapat secepatnya menempati pasar yang lebih bagus, bersih dan makin modern. Pembangunannya pun cukup tepat waktu. Dimulai dari tanggal 31 Agustus yang lalu, dan diharapkan selesai pada bulan Desember ini.
Wajah baru dari Pedestarian atau tempat jalan di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus akan lebih cantik. Dahulunya dari paving biasa, digantii dengan batu granit candi. Ditaksir biayanya cukup besar loh hampir Rp.1 miliar.
Diharapkan warga dan masyarakat Kudus sudah dapat menikmati wajah baru alun-alun dengan granit candinya dan ditambah dengan material batu alam mozaik sekitar bulan Desember.Penataan itu dilakukan dengan membongkar paving yang ada di alun-alun. Nantinya, paving akan diganti dengan material lain yaitu batu granit candi.
Wah, buat mereka yang senang jalan-jalan sore hari, akan terasa nyaman berkeliling di Simpang Tujuh. Sejuk juga karena akan ada pepopohan di kawasan ini. Jika capek jalan, ngga usah khawatir, disediaan tempat duduk di beberapa tempat di alun-alun. Pergeseran tiang bendera ke arah selatan, membuat tempat lebih luas.
Ternyata Simpang Tujuh itu memiliki luas 78.166 meter persegi, jadi dengan penataan ini, pasti ada beberapa fasilitas yang ditambahkan, ada toilet umum yang akan diletakkan di sebelah selatan dan timur. Ada taman kecil di lokasi tersebut. Rasanya sudah tak sabar untuk melihat dan merasakan kenyamanan taman dan alun-alun yang berubah wajahnya.
Peringatan Hari Ulang tahun (HUT ) ke-466:
Meriah, semarak, banyak kegiatan menyambut HUT ke-446. Dari awal yaitu upacara dari Bupati Kudus yang mengambil tema peringatan tahun ini:
“Dengan Hari Jadi Kudus ke-466 tahun 2015 Kita Wujudkan Kudus yang Kreatif, Inovatif, Berbudaya, dan Semakin Sejahtera.” Kreativitas dan inovasi menjadi modal penting bagi tumbuhnya ekonomi. Yang tentunya penting kontribusinya bagi pertumbuhan ekonomi dan daya saing industri di kudus.
Diikuti dengan pawai dan arak-arakan mobil dihias oleh komunitas mobil, instansi, perusahaan turut memeriahkan acara ini. Meskipun udara panas, tak menghilangkan antusias warga untuk menontonnya di Alun-alun Simpang Tujuh..menuju jalan utama di kota Kudus pada tanggal 10 Oktober 2015.
Malam sebelumnya digelar karnaval budaya dengan berbagai pakaian yang menarik dari pesertanya.
Pembangunan Kesehatan dan Pendidikan
Kesehatan dan pendidikan merupakan dua bidang yang menjadi fokus dan prioritas pembangunan di Kudus. Terbukti dari masuknya dua bidang tersebut menjadi pilar pembangunan yang menjadi landasan visi misi kabupaten Kudus.
Penetapan dua bidang tersebut menjadi pilar pembangunan kabupaten Kudus di perkuat dengan dukungan porsi anggaran yang relatif lebih besar dari bidang lainnya, dan nilainya pun terus meningkat setiap tahunnya. “Sebagai contoh adalah untuk bidang pendidikan. Jumlah total anggaran untuk tahun ini, adalah sebesar 84,9 M. Meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 45,3 M,
Membangun Kota melalui Desa:
Sebuah Kota dimulai dari Desa. Oleh karena itu pembangunannya juga tak bisa dilupakan. Baik itu membangun ekonomi, phisik dan keselarasan desa dan kota.
Anggota bintara pembina desa ( babinsa ) di jajaran kodim 0722 Kudus tidak lama lagi akan segera memiliki kendaraan operasional baru.
Seluruh babinsa yang ada akan difasilitasi oleh pemerintah kabupaten berupa kendaraan roda dua guna menunjang tugas dilapangan. Pemberian kendaraan dihias ini dimaksudkan untuk memperlancar tugas babinsa di pedesaan.
Selain kendaraan bagi anggota babinsa, pemkab juga akan menyerahkan satu unit minibus .
Membangun Ekonomi:
Pemerintah kabupaten ( pemkab ) Kudus tahun ini kembali akan mengadakan pameran ( expo ) yang dipusatkan di lapangan Alun-alun Simpang Tujuh.
Kali ini pemerintah Kudus ingin memfasilitasi para UMKM dengan Expo. Mereka disiapkan untuk memamerkan dan menampilkan produk keunggulannya. Para UMKM ini terdiri dari Usaha Mikro Kecil Menengah yang berada di Kota Kudus.
Pameran kali tentunya akan berbeda dengan yang sebelumnya. Bukan hanya para UMKM yang hadir tetapi juga pengunjung akan dibuat senang dan nyaman di lokasi pameran.
Luar biasa khan kreatif, dan inovatif dari penyelenggara expo kali ini.
Di bidang pariwisata , Kudus memiliki slogan sebagai Taste of Java, mempromosikan kota ini untuk memborong aneka oleh-oleh bagi para pengunjung, turis lokal/domestik.
expo2015/www.murianews.com |
Di bidang pariwisata , Kudus memiliki slogan sebagai Taste of Java, mempromosikan kota ini untuk memborong aneka oleh-oleh bagi para pengunjung, turis lokal/domestik.
Tulisan ini diikut-sertakan dalam Lomba "Kudus Membangun"
Sumber referensi:
- Kudus News: https://www.facebook.com/kudusnews
- Muria news: Koran Muria:
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!