Pempek-Pempek, Mendunia dengan Rasa Indonesia

Negeriku kaya akan rasa,
Hangat saat ada yang menyapa
 Takjub saat menjelajahinya, 
Rindu saat jauh darinya. 

Negeriku kaya akan rasa 
Dan hatiku tak bisa melupakan rasa 

Aku telah jatuh cinta 
Pada semua rasa yang mengingatkanku 
Rasa yang menyatukan Rasa Indonesia 
www.plimbi.com

Palembang sebagai ibukota dari Sumatera Selatan . Lebih dikenal orang dengan Sungai Musinya. Sungai Musi dan Jembatan Ampera  menjadi kebanggaaan warga dan ikon kota  Palembang,  Sumatera Selatan.   Sungai Musi ini  panjangnya 750 km, sebagai alat transportasi utama.  Sungai Musi membelah Palembang menjadi dua bagian, bagian hulu dan hilir. Roda perekonomian mulai berdenyut di tempat Sungai Musi sejak pagi hingga malam hari. Sungai yang tak pernah sepi dari kegiatanya terlihat dari banyak perahu/kapal para nelayan bersandar dan berlayar, mondar-mandir sepanjang sungai Musi .

Bermula dari pengamatan seorang perantau Cina di Palembang pada abad ke 16 di saat kerajaan Sultan Badaruddin berkuasa di di Kesultanan Palembang Darussalam, yang melihat banyaknya hasil ikan dari para nelayan yang hanya digunakan untuk memasak dan menggorengnya.

Pengamat Cina tua yang berumur sekitar 65 tahun dan berasal di daerah Perakitan, tepian sungai Musi, prihatin melihat tangkapan ikan itu tidak optimal digunakan untuk pengolahan yang lain. Dia mulai membuat inovasi mengolah makanan dari ikan yang disebutnya “Pempek-Pempek”. 

Asal kata pempek dari “apek’ artinya lelaki tua keturunan cina dan “koh” artinya lelaki muda keturunan cina. Diolahnya daging ikan dengan cara menggilingnya hingga halus, lalu dicampur dengan tepung tapioka lalu . Hasil olahan itu dibentuk berbagai macam, ada yang panjang dan pipih disebut lenjer dan ada yang bentuknya bulat diisi kadang diisi dengan telor disebut..... Makanan baru itu dijajakan atau dititipkan kepada penjual keliling kota dengan bersepeda. Saat menjual, penjual meneriakkan “pek...apek”, maka timbullah sebutan nama makanan itu sebagai pempek-pempek. 

Rasa cita pempek-pempek pada awalnya sangat gurih dan bergizi tinggi karena terbuat dari ikan belida. Namun, pada perkembangannya, karena langka dan mahalnya ikan belida, maka diganti dengan ikan gabus , ikan putak, toman, tenggiri, kakap merah, parang parang, ekor kuning dan ikan sebelah. Ada pula yang menggunakan ikan dencis, ikan lele serta ikan tuna putih. Meskipun diganti dengan jenis ikan tetapi pempek-pempek Palembang ini mempunyai cita rasa spesifik yang luar biasa nikmatnya, gurih dan kenyal. Kandungan gizi pempek adalah omega dapat disantap sebagai menu utama atau camilan, disajikan dengan cara direbus atau digoreng sampai renyah dan garing.


Keberhasilan pembuatan empek-empek ini tergantung kepada cara mengadon pempek-pempek, komposisi, dan proses akhir dan pola penyajian. Ketika disajikan, pempek-pempek disajikan dengan kuah hitam kecoklatan-coklatan yang disebut cuko, ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit yang ditumbuk, bawang putih dan garam. 

Add caption
Jenis pempek yang lain disebut Laksan, tekwan, Model dan Celimpungan. Laksan dan celimpungan disajikan dengan kuah yang mengandung santai; sedangkan model dan tekwan disajikan dengan kuah yang mengandung kuping gajah, kepala udang, bengkuang, serta ditaburi irisan daun bawang, selederi dan bawang goreng dan bumbu lain.

Pempek-pempek khas  Palembang ini bukan hanya populer di Indonesia saja, tetapi sudah mendunia .  Kementrian Perdagangan telah mempromosikan pempek dan kerupuk Palembang di World Expo Milan 1 Juni lalu.  Ekspor pempek dan kerupuk Palembang sebagai realisasi dari Pemerintah Provinsi Palembang dalam menggerakan dan mempromosikan pempek dan krupuk Palembang sebagai produk kuliner global.

Mempromosikan potensi kuliner khas daerah Palembang ke sejumlah negara yang warganya banyak berkunjung ke Sumatera Selatan.  Negara potensial pasar pariwisata kuliner yang menjadi target promosi adalah Malaysia, Singapore dan Australia.  

Sekarang bukan hanya warga Indonesia saja tetapi  warga dunia telah mencicipi pempek-pempek yang rasa kecut, pedas, dan rempah lain seperti bawang putih dan garam dan daun bawang menjadi ciri khas Indonesia. Tapi ciri khas ini sudah mendunia karena gizinya yang tinggi dan rasanya yang pas dengan mereka yang menyukai rasa dengan kaya aroma lidah Indonesia...Yummy..... 


Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog "Jelajah Gizi"




Sumber referensi:
  • Wikipedia 
  • Mendag ingin bawa Pempek Palembang Mendunia
  • Kuliner Palembang Siap Mendunia

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman