Perempuan Cerdas Finansial dalam Keuangan Rumah Tangga

Perempuan Cerdas FInansial
Sumber: pexels-karolina-grabowska



Peran seorang istri atau perempuan dalam rumah tangga di era modern saat ini bukan sekedar mengatur rumah tangga dalam arti anak saja, tetapi juga harus mampu membuktikan diri untuk mampu mengatur keuangan rumah tangga yang makin kompleks 

Tidak semua perempuan rumah tangga punya latar belakang keuangan secara akademik. Namun, tidak ada salahnya mereka harus punya kemampuan mengatur keuangan rumah tangga itu harus dimulai sejak menikah.

Kemampuan mengatur keuangan itu sering disebut dengan cerdas finansial. Dalam suatu survey yang diadakan oleh suatu Yayasan keuangan, ditemukan bahwa 27% perempuan mengendalikan keuanganan dan dana pensiun. Sayangnya, 67% perempuan tidak konsisten menabung dan merencanakan keuangannya. 

Apa arti cerdas finansial?


Kecerdasan finansial adalah kemampuan seseorang dalam memahami pentingnya perencanaan dan penerapan tata Kelola keuangan yang baik sehingga hasil akhir mampu mewujudkan impian dan harapannya. 

Mengapa kecerdasan finansial itu penting sekali?


Kecerdasan finansial bukan berarti harus menguasai sesuatu ilmu keuangan. Tetapi memiliki kecerdasanan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengaturan keuangan agar tetap dapat memiliki hidup yang berkualitas dan berpeluang melakukan investasi di masa depan.

 Inilah 8 tips Meningkatkan dan mengatur gaji yang minimum : 


Suami Anda hanya memiliki gaji 2 juta per bulan. Anda sebagai istri harus mengelola dana 2 juta untuk semua kebutuhan dan pengeluaran keluarga dengan gaji 2 juta itu. 

#1 Mencatat Setiap Pemasukan dan pengeluaran


 Begitu menerima gaji, tentu Anda punya alokasi daftar pengeluaran yang merupakan kewajiban yang harus dibayar seperti listrik, uang sekolah, cicilan. Catat semua pemasukan dan pengeluaran secara terperinci. 

#2 Alokasi Gaji dengan Tepat 


Begitu gajian suami diserahkan, Anda segera mencatat , lalu mengalokasikan gaji tersebut ke dalam pos-pos yang menjadi kewajiban utama, dan pengeluaran rutin dan mendadak. Tidak ada pembelian yang tidak diperlukan. Misalnya karena ada iming-iming diskon, jadi ingin beli kosmetik yang tidak dianggarkan 

 #3 Membayar Tagihan Secara otomatis


 Sekarang ini di bank tempat kita menabung disiapkan fitur atau fasilitas untuk pembayaran otomatis. Contohnya pembayaran air, listrik, PBB dan sebagainya. Pembayaran otomatis ini akan membantu kita untuk mengatur pengeluaran rutin yang menjadi kewajiban kita. Kemungkinan Bank hanya membebankan biaya administrasi sekitar Rp.2.500. Biaya ini jauh lebih ringan jika kita harus datang ke bank atau tempat pelayanan atau retailer yang menyediakan layanan. 

 #4Pangkas Pengeluaran Kecil


 Dari pencatatan pengeluaran setiap bulan, buatlah evaluasi, apakah ada pengeluaran kecil yang tidak dibutuhkan untuk dilakukan. Contohnya : kita harus belanja ke pasar dalam sehari dua kali atau tiap hari sehingga ongkos atau biaya ke pasar lebih mahal ketimbang kita belanja tiga hari sekali atau seminggu sekali. 

 #5Kurangi Bepergian Ke luar 


Biaya yang paling besar saat ini adalah biaya transportasi . Transportasi membutuhkan energi yang harus kita beli , juga setiap ke luar kita sering kali mampir ke tempat yang sebenarnya tidak direncanakan. Kurangilah bepergian ke luar untuk “hang out” bukan kurangi keluar untuk bekerja. Misalnya jika dulu kita tiap Sabtu dan Minggu ke luar, sekarang dikurang dua minggu sekali atau sebulan sekali untuk bepergian ke luar.

 #6 Biasakan memasak


 Makan di restoran pasti jauh lebih mahal ketimbang makan di rumah sendiri. Budget makan di rumah misalnya Rp.100.000 sehari untuk satu keluarga (3 orang makan dua kali siang dan malam). Tetapi jika kita makan ke luar, sekali makan, tiap orang harus membayar Rp.40.000, artinya tiga orang harus mengeluarkan dana Rp.120.000 untuk sekali makan. Makan berikutnya harus mengeluarkan budget lagi. 

 #7 Mengurangi Kredit 


 Di era modern, penawaran barang-barang yang dijual dapat dibeli dengan mudah dan pembayarannya pun dilakukan secara angsuran alias kredit. Kredit jika ditumpuk sehingga melebihi dari l/3 gaji akan mengganggu cashflow kita. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk pembelian barang secara kredit, hitunglah dulu berapa kredit yang sudah kita ambil. Jangan berlebihan sehingga mengganggu cashflow 

 #8 Menabung


 Tabungan harus dialokasi dengan benar. Kita harus punya perhitungan , kebutuhan jangka menengah dan panjang . Jangka menengah (sekolah anak), jangka panjang (uang beli rumah dan pensiun). Dengan tujuan di atas, kita harus mulai menabung

Perempuan Cerdas Finansial sudah selayaknya diterapkan di era rumah tangga zaman modern ini.  Dengan kecerdasan finsnsial, kebutuhan dan keuangan keluarga masa depan pun terjamin terlaksana.

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman