Ina Tanaya

dokumen pribadi

“Bu, kok sudah hampir 3 hari ini Uni ....tak berjualan?”tanya saya.

 “Iya, saya juga heran. Dia itu orangnya gesit dan rajin. Biar pun sakit selalu berjualan," kata pedagang lapak sebelah Uni.

 “Wah, biasanya dia itu kalau mau libur pun memberitahukan kepada saya," jawab saya. 

“Loh, emang kenapa kalau Uni tidak berjualan, khan bisa beli bumbu-bumbu dapur di tempat pedagang yang lain?” tanyanya lebih lanjut. 

“Saya tak berani beli di tempat lain karena kami sekeluarga sudah cocok dengan bumbu Uni,” jawab saya. 

“Wah, repot juga yach!” katanya.

Itulah percakapan saya dengan seorang pedagang perempuan di sebuah lapak di pasar tradisional. Saya pelanggan tetap dari seorang pedagang bumbu bernama Uni..

Tugas rutin saya setiap hari setelah senam, saya suka berbelanja ke pasar tradisional dekat dengan rumah saya. Jaraknya sangat dekat sekitar 50 meter. Begitu keluar gang rumah, dan menyeberang, sampailah saya di pasar tradisional semi modern ini.

Bumbu-bumbu yang saya beli setiap harinya itu adalah olahan bumbu yang dibuat oleh Uni.. Uni menyiapkan berbagai macam, bumbu indonesia yang telah diolah dengan halus seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, jahe, pala,n merica. Semuanya sudah dalam bentuk halus. Setiap kali saya membeli tinggal memesan bumbu sesuai dengan apa yang ingin dimasak, contoh, soto, gule, gudeg, ayam goreng, opor. 

Bumbu akan disiapkan sesuai dengan apa yang akan dimasak. Lalu bumbu dibungkus dalam plastik kecil. Diberikan label sesuai nama pesanan, soto, gude dan seterusnya ditulis dengan spidol. Kehebatan Uni dalam meracik bumbu-bumbu itu sudah sangat terkenal. Semua ibu-ibu merasakan terbantu dengan ketrampilannya. Hampir setiap hari dagangan bumbunya sangat laris. Terlebih pada saat menjelang hari Raya Lebaran, Puasa atau Tahun Baru, antreannya mengular dari subuh hingga sore hari.

 Omzet besar itu tidak disia-siakan oleh Uni yang pandai berdagang itu. Dari pedagang bumbu, dia sudah dapat membeli sebuah motor.. Dari hasil dagang, itu Uni akan menyisakan labanya ke tabungan. Dari tabungan itu yang disimpannya di sebuah bank.  Dia tak pernah meminjam karena tabungannya cukup untuk kehidupan sehari-hari bersama suami dan satu anaknya.

Namun, sejalan dengan perkembangan usahanya, Uni pun memperbesar beberapa lapaknya. Oleh karena itu dia berusaha untuk meminjam modal kerja untuk menambah pembelian bumbu-bumbu dasar dan sewa tempat di tempat yang lain. Beruntung, Uni yang telah menjadi pelanggan dari sebuah bank itu tak lagi mendapatkan kesulitan untuk mendapatkan kredit fasilitas mikro. Semuanya berjalan lancar karena Uni pandai mengatur antara hasil keuntungan usaha untuk mengembalikan bunga dan cicilan pinjaman.

Namun, tidak semua pelaku usaha mikro, maupun UMKM (Usaha Menengah Keatas) mempunyai nasib yang baik dan sama seperti Uni. Ada beberapa diantaranya yang bingung bagaimana cara mendapatkan modal kerja , bahkan cara untuk mendapatkan pelatihan praktis ketrampilan produk maupun pemasaran.

Hal ini disebabkan karena mereka belum kenal apa dan peran dari BTPN dalam memberdayakan para pelaku usaha mikro, UMKM (Menengah Keatas) atau para pensiunan. 

Menabung Untuk Memberdayakan:

Dokumen Pribadi

Bagi kita sekalian yang belum pernah menabung ke BTPN, sangat mudah sekali untuk menabung di sana: 

Beberapa tabungan yang ditawarkan oleh BTPN

1. Taseto Mapan yang dapat ditempatkan sebagai deposio berjangka s , minimal 10 juta dengan berbagai macam tenor dari 1-12 bulan, 18 & 24 bulan diperpanjang secara Aro sesuai kebutuhan kita, bunganya sesuai dengan pasar dan bunganya dapat dinikmati setiap bulan di rekening, Sinaya Notification pada saat jatuh tempo.
2. Tabungan Flexi dapat ditempatkan sebagai deposito sesuai dengan kebutuhan kita, minimal 10 juta memiliki rekening tabungan dan giro BTP Sinaya, tenor 1,3,6,12, , sinaya notification berupa sms atau email pada jatuh tempo (H-3), depo (H+1), pencairan (H) 

Mari kita bersimulasi untuk memperjelas berapa bunga yang akan kita dapatkan jika menabung Rp.500,000, caranya berikut ini :
1. Akses Http://menanguntukmemberdayan.com/
2. Tekan Mulai Simulasi
3. Pilih Jumlah dan Tenor
4.Hasil simulasi akan muncul

Jika ingin lebih jelas , di bawah ini adalah hasil simulasi yang saya kerjakan.  Dari tabungan Rp.500,000 per bulan akan mencapai hasil sebesar Rp.6.145,086 dalam setahunnya.

http://menabunguntukmemberdayakan.com/

http://menabunguntukmemberdayakan.com/

                                                       






Menabung bukan hanya untuk keuntung sendiri tetapi bermakna bagi orang lain:

Jika saya sebagai nasabah menabung RP.500,000 per bulan, bayangkan jika ada 100 nasabah menabung dalam jumlah yang sama seperti saya (Rp.500,000) maka total hasilnya menjadi 50,000,000.  Hasil dari tabungan ini ternyata tidak hanya untuk kepentingan kita sebagai penabung, tetapi digunakan untuk kepentingan lain yaitu  para UMKM dalam program Daya.  Para UMKM itu adalah bagian Mass Market.

Dengan menabung, berarti kita semua bukan hanya untuk keuntungan sendiri, tetapi ikut  berpartisipasi dalam program DAYA .  Dana tabungan, termasuk tabungan kita dan tabungan semua nasabah dialokasikan atau diinvestasikan  ke dalam program DAYA.  Program DAYA diselenggarakan oleh BTPN. Ada tiga pilar yang difokuskan untuk program DAYA yaitu kesehatan, kesejahteraan, pelatihan praktis ketrampilan bagi wirausaha ,pelaku usaha Mikro,Menengah, UMKM.

Bagi para wirausaha tidak perlu khawatir mencari pelatihan ketrampilan karena program DAYA ini akan membantu mereka untuk ikut dalam pelatihan secara berkala. Manfaat dari ikut program Daya bagi wirausaha mikro,UMKM maupun pensiunan, mereka akan mendapatkan ketrampilan  keuangan (manajemen keuangan untuk usaha), produk,  pemasaran (bantuan pemasaran produk yang dapat dipasarkan melalui website : https://www.bukapak.com/pasardaya).

 Nach, kita sekarang menyadari bahwa dengan menabung di BTPN, kita ikut serta berperan aktif untuk mensukseskan program DAYA atau memberdayakan mereka yang membutuhkan dana,ketrampilan, kesehatan.   Kesuksesan mereka adalah kesuksesan kita semua serta rasa syukur dan ucapan terima kasih kita kepada para UMKM, Mass Market yang telah berjasa kepada kita.