Cinta Bunda Tak Bersyarat dan Tak Terbatas




Mudah memanggil dan mengatakan “Ibu atau Bunda “ kepada seorang perempuan. Namun, tidak mudah bagi seorang perempuan untuk menjadi bunda . Bunda yang penuh dengan cinta dan kasih . Mengumandangkan cinta kasih buat anak pertama yang dilahirkan dengan usia senja . Momok kelahiran yang sangat sulit hampir 24 jam dalam penderitaan saat melahirkan.

Ketika bayi itu lahir, kebahagiaan yang luar biasa karena anugerah Allah yang begitu besar meliputi proses kelahiran. Kelahiran normal tanpa proses caesar seperti yang diprediksi karena ada myoma dalam  rahim saya.  Namun, menjelang kelahiran keajiban itu sungguh “micracle” terjadi , myoma itu mengecil sehingga tidak menghalangi jalannya kelahiran.

 Kehadiran sosok bayi mungil perempuan cantik itu telah mengubah pandangan hidup saya. Hidup makin bermakna dan berarti karena ada “bond” atau keterikatan antara saya dengan anak saya selama hidup saya. Tidak akan mengubah saya baik dari segi waktu dan jarak. Cinta yang tak terbatas maupun tak bersyarat , bahkan pemahaman situasi dan pemaafan setiap kesalahan.


Saya hanya bisa menimang si kecil selama 2 bulan karena saya sudah mengambil cuti melahirkan l bulan sebelum melahirkan dan sisa  2 bulan setelah melahirkan.

Waktu tiga bulan berlalu sangat cepat, saya harus masuk kerja kembali meninggalkan buah hati dengan seorang perawat yang saya percaya dengan sepenuh hati.

 Namun, ditengah pekerjaan yang menyita waktu itu, saya selalu tersentak karena anak saya hampir tiap bulan sakit batuk dan pilek yang tiada henti-hentinya. Sebagai ibu pekerja, saya selalu memastikan untuk memeriksakan anak ke dokter sebelum  berangkat bekerja. Setelah ke dokter, membeli obat untuk anak, lalu menyerahkan obat kepada perawat. Hari-hari yang penuh dengan kekhawatiran jika anak belum sembuh, tiap kali harus memonitor kondisi anak hampir 2 jam sekali dengan telpon. Saat itu belum ada telpon genggam, jadi harus melalui telpon kantor yang terbatas waktunya.

Sehabis pulang kerja dan tiba di rumah hampir pukul 19.00 . Tubuh yang lelah tidak pernah dirasakan karena saya langsung mandi dan menggendong dan menghangat tubuh anak dengan tubuh saya. Seolah saya tak mau berpisah dengan dirinya. Jika dalam kondisi sakit, biasanya tidur anak sangat gelisah, kegelisahan itu terlihat dari gerakan tidurnya dari ujung ranjang berputar terus sampai ke ujung lagi dan hal itu akan berulang ulang. Kegelisahannya membuat saya tidak dapat tidur. Esoknya dengan mata yang masih mengantuk saya harus bekerja.

Kondisi demikian itu tak pernah saya hitung, namun, itu terjadi berulang kali hampir tiap bulan. Saya pun sering berganti dokter anak karena merasa tidak nyaman tidak cocok dengan obat yang diberikan. Barulah di usia hampir 5 tahun, bertemu seorang dokter ahli immunolog yang sangat ahli dalam bidang alergi, ditemukan bahwa anak saya itu ternyata menderita alergi yang menyebabkan batuk pileknya tak berhenti. Pemicunya telah diketahui setelah diadakan test alergi. Saya merasakan “guilty feeling” yang sangat dalam kenapa begitu terlambat mengetahui penyebab penyakitnya.

Namun, saya percaya dari semua peristiwa yang saya alami itu, keterikatan saya dengan anak itu sampai sekarang terus terbawa hingga dewasa. Saat anak kuliah jauh dari Indonesia, dia sakit, maka saya akan merasakan ada yang tidak enak buat saya . Itulah “bonding” antara seorang ibu terhadap anaknya. “Bonding” yang tidak pernah lepas waktu sampai kapan pun , hingga akhir hayat.

 Saya pun ingin berbagi dengan para ibu yang agar tetap memiliki “bonding” dengan putra-putrinya agar kedekatan itu menjadi bukti cinta kasih seorang Ibu.



1. Beliau Mendongeng:
Ibu Rizka mendongeng kepada Farraz / Dokumen pribadi

Bukan hanya mendekap, menggendong dan mengasuh anak, Bunda selalu dinantikan oleh setiap anak pada malam hari sebelum tidurnya atau pada  senggang hari Sabtu, hari libur bunda yang bekerja. Tumpukan buku dan dongeng itu menjadi bagian hidup Bunda sebelum menina-bobokan anaknya. Cerita dan dongeng penuh dengan karakter yang sangat meneladani untuk membangun karakter anak, jadi bagian malam-malam jelang tidur si kecil dan menambah wawasan tentang karakter yang jadi pedoman hidup.

 2.Beliau Penuh Pengertian:
Ibu Rizka penuh pengertian dan perhatian kepada Farraz/Dokumen pribadi

 Banyak anak yang berbuat kesalahan dan tidak jarang melakukan tindakan yang menyakitkan dan justru dilarang oleh bundanya. Ketika anak itu diberikan pengertian tentang kelakuan dan tindakan yang salah itu , bunda sangat memahami kelemahan anaknya. Tetapi karena cinta bunda, dia tetap mau menerima anak yang penuh kelemahan. Bunda mengerti dan memahami bahwa tindakan itu salah, tapi cinta kasih bunda kepada anak melebih dari segala kesalahan anak.

 3.Beliau selalu menunggu:
Ibu  Rizka Sabar menunggu "momong" Farraz/ Dokumen pribadi

Menunggu dengan sabar kepulangan anak-anaknya. Sejak anak sekolah di SD, bunda mengantar dan menunggu anaknya . Hari pertama sekolah, hati anak yang belum mau ditinggalkan oleh bundanya karena kegalauan dari ketidak-nyamanan bertemu dengan orang asing yang sebelumnya tidak dikenalnya. Bunda memberikan perhatian penuh agar anak tidak kehilangan kenyamanan. Perlahan, tapi proses panjang, anak menjadi dewasa, bunda menunggu anaknya yang pulang dari kuliah, kerja. Ketika anak sudah menikah dan tidak tinggal bersamanya, bunda menunggu kabar baik dari anaknya. Kesabaran menunggu jadi panggilan seorang bunda

4. Beliau Seorang Pemaaf:
Ibu memaafkan atas kesalahan anaknya / shutterstock

Melawan orangtua , melawan kehendak dan prinsip, ingin menunjukkan identitas pribadi ketika putra-putri sedang berjalan menuju kedewasaan. Suatu kebanggaan bagi putra-putri jika mereka bisa menunjukkan perlawanan itu. Belum lagi ketika kesalahan memutuskan untuk pemilihan bidang sekolah, pemilihan karir, pemilihan pasangan hidup. Beliau satu-satunya seorang yang mampu untuk memberikan maaf atas kesalahan anak-anaknya dalam mengambil keputusan. Maaf tanpa melihat kembali siapa yang bersalah dan mengapa bersalah. Beliau yang pertama kali mengusap airmatamu dan mendukung anak-anaknya untuk bangkit. Bangkit dari suatu kesalahan karena manusia itu penuh dengan kesalahan.

5. Beliau Mendukung Mimpi Anak:
Dukung Mimpi Seorang anak / Dokumen pribadi

 Seorang anak pasti punya mimpi indah. Beliau selalu berada di garda terdepan dalam pendidikan anak-anaknya. Segala upaya dikerahkan untuk memfasilitasi pendidikan, dari memasukkan sekolah terbaik sampai kepada membimbing jadi mentor , bahkan memberikan arahan kepada anak-anaknya untuk mengasah passion, minat dan kemampuan yang sangat kuat dalam diri anaknya. Tak pernah mau mendengar komentar orang lain tentang kemampuan anaknya yang lemah karena Beliau percaya bahwa hanya dirinyalah yang mengerti dan memahami kekuatan diri anaknya. Beliau juga mampu mewujudkan mimpi anaknya yang terbelakang atau penderita cerebral palsy. Bunda selalu mendukung berkemang dan khusus menyediakan layanan terbaik bagi putrinya. Kepercayaan diri timbul dan dia bisa mandiri pada usianya dengan keterbatasan karena ada penguatan di tahun awal hidupnya.

6. Beliau Selalu Memberi dan Tak Harap Kembali:
Pemberian Bunda kepada buah hatinya   /   dokumen pribadi

 Semua jernih payahnya membesarkan putra-putrinya tak pernah dihitung secara ekonomis. Tak pernah terpikirkan kembali untuk meminta balas jasa atau mengharapkan apa yang pernah diberinya. Semua diberikan dengan ikhlas dan tanpa pernah berharap bahwa anaknya akan membalas budi kebaikannya. Satu kebaikan yang selalu diberikan tanpa batas dan tanpa akhir.

7. Beliau selalu meluangkan waktu:

 Waktu sangat berharga bagi bunda yang bekerja , tapi waktu tidak bisa dibeli dengan uang untuk si kecil. Cara terbaik untuk menjaga agar bonding Bunda dengan si kecil adalah dengan meluang waktu bersama dengan anak.  Waktu bersama anak sangat penting untuk membangun bonding.  Jangan sampai gadget membuat Bunda dan si kecil terpisah karena masing-masing sibuk dengan gadgetnya.  Pemilihan waktu yang tepat dan kondisi terus dijalin sehingga komunikasi dapat lancar, erat dan berkualitas.  Misalnya setidaknya  9 menit dalam sehari.

 8. Beliau Menjaga Ketika Sakit:

Bunda selalu merawat si kecil yang sakit / shutterstock.

Anak tidak selalu sehat, adakalanya dia jatuh sakit. Sayangnya, ketika sakit, Bunda tidak ada disamping anak karena tugas yang mengharus ke luar kota atau kerja . Tapi percayalah, walaupun fisik bunda ada di kantor atau tugas di luar kota, dia selalu berada di hati anak-anak.

Kegelisahan dan kegalauannya saat anak sakit. Bunda selalu merasakan betapa anaknya yang sakit itu, betapa dia ingin menggantikan dirinya untuk anaknya yang sakit. Apalagi jika anak sedang sakit panas. Sakit panas yang jadi symptom beberapa penyakit. Kekhawatiran pun timbul. Bunda akan segera menanganinya dengan obat-obatan yang disediakan di dalam rumah . Obatan yang selalu tersedia buat anaknya adalah “Tempra”.

Begitu anaknya  demam panas , umumnya Bunda selalu panik duluan. Apalagi jika anaknya tidak suka makan, muntah dan demamnya tidak turun-turun. Demam adalah imunitas tubuh sedang bekerja melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Demam disebabkan oleh banyak hal, salah satunya cuaca yang sangat buruk, kehujanan dan kelemahan tubuh.

Apabila demam , berikan penurun deman yang aman, Tempra Syrup yang mengandung parasetamol. Tempra Syrup , sangat aman di lambung tidak membuat iritasi di lambung, tak perlu dikocok, larut 100%, Dosis tepat (tidak menimbulkan over dosis atau kurang dosis).



Ada tiga jenis Tempra Syrup yang dapat diberikan kepada anak. Jenis pertama Tempra Drops untuk anak usia 0-1 tahun, tiap 0.8 ml Tempra Drops mengandugn 80 mg paracamol. Dosisnya jika dibawah 3 bulan, sesuai anjuran dokter, untuk 3-9 bulan: 0.8 ml dan 10-24 bulan: 1.2 ml.

 Jenis kedua Tempra Syrup (Rasa Anggur) untuk anak usia 1-6 tahun, gunakan Tempra Syrup. Setiap 5 ml Tempra Syrup mengandugn 160 mg paracetamol. Dosisnya untuk dibawah 2 tahun, sesuai anjuran dokter, untuk 2-3 tahun: 5 ml, untuk 4-5tahun: 7,5 ml dan untuk 6-8 tahun: 10 ml atau gunakan Tempra Forte.

Jenis ketiga Tempra Forte (Rasa Jeruk) untuk anak 6 tahun keatas, . Dosisnya adalah untuk anak usia di atas 6 tahun setiap 5 ml (satu sendok takar) mengandung 250 mg paracetamol . Dosisnya untuk anak 6-12 tahun: 5ml – 10 ml, dan untuk diatas 12 tahun: 10 ml -12.5 ml.

Tempra diproduksi oleh PT. Thaiso Pharmaceutical Indonesia Tbk ini dengan kemasan yang sangat aman bagi anak yaitu menggunakan tutup botol CRC (Child Resistant Cap) sehingga tidak mudah dibuka oleh anak-anak.



Persediaan tempra telah saya lakukan saat saya meninggalkan anak bekerja untuk pertolongan pertama saat dia demam. Tidak ada lagi kekhawatiran keamanannya karena sudah dibuat sesuai dengan usia dan keunggulannya yang telah disebut di atas.

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman