Terpikat dengan Kopi “Kapal Api”




Melihat warnanya yang hitam pekat, dan aromanya yang kurang bersahabat, saya belum pernah menyentuhnya sejak saya kecil hingga dewasa.

Namun, pengenalan kopi yang pertama kali membuat hati saya jatuh cinta ketika saya diundang oleh seorang teman di sebuah seminar tentang keuangan. Malam sebelum seminar, saya tidak bisa tidur karena insomnia kambuh. Pagi itu saya terpaksa mencari pengganjal mata saya yang tidak kompromi ingin menutup mata karena rasa kantuk .

Lalu, saya mencari kopi. Saya lihat sachet dari kopi itu langsung saya sobek dan segera menyeduhnya dengan campuran air dan sedikit cream karena takut rasa pahit yang tidak saya sukai. Seruputan pertama yang sangat perlahan seolah menahan rasa pahit yang sangat. Tapi ketika seruputan kedua saya merasakan rasa nikmat yang sangat dalam bahkan merasa tidak baik jika tidak menghabiskannya. 

Sejak saat itu saya mulai jatuh cinta untuk menyukai kopi. Bahkan saya pun mulai bingung dengan kopi yang bertebaran mereknya . Pengetahuan tentang kopi saya asah . Kopi mulai hulu sampai ke hilir. Alasan lain selain saya pengin bisa memilih kopi yang paling enak dan tepat, juga penasaran kenapa begitu banyak orang menyukai kopi sampai banyak kedai kopi bertebaran dimana-mana. 

Pengenalan tentang biji kopi yang terk.enal adalah berasal dari Brazil, Vietnam, Panama dan Indonesia. Kualitas biji kopi Indonesia menduduki tempat keempat dengan nilai 80, sedangkan Panama nilainya 90 dan Brazil nilainya 100. 

Kualitas biji kopi ditentukan pada saat teknik pemilihan, pemupukan, dan pemetikannya dan pengolahannya. Sayangnya, biji kopi terbaik Indonesia itu tak dapat dinikmati oleh orang Indonesia sendiri. Banyak yang diekspor ke luar negeri. 

 Nach, justru di Indonesia sendiri kebanjiran dengan kopi dari Brazil yang jenisnya dikenal dengan nama Arabica. Sebenarnya ada puluhan jenis kopi secara global maupun di Indonesia biasanya nama kopi itu berdasarkan dari mana asal kopi itu dipetik, diproduksi. Misalnya kopi luwak, arabica, robusta, liberika, kolumbia,excelsa, Jamaika, Jawa, Gayo, Toraja, Sumatera, Sidikalang. Masing-masing punya ciri khas baik dari segi rasanya maupun keasamannya. 

Ada faktor-faktor yang membuat tiap jenis kopi itu berbeda , tergantung dari tempat habit, cara budidaya , penanganan paska panen, cara membuat kopi atau yang sering disebut dengan cupping biji kopi. Benar-benar bingung khan untuk menyeruput yang mana yang sesuai dengan selera Tapi dengan adanya sedikit pengetahuan  tentang kopi, maka saya dapat   memilih kopi yang paling enak .


Saya masih ingat ketika masih kecil sudah pernah menjumpai brand Kopi Kapal Api. Tapi kok sampai sekarang brand itu masih ada  atau "exist". Biasanya brand besar yang tidak menjaga nama, atau tidak mampu bersaing dalam persaingan yang ketat akan hilang di tengah persaingan pasar.

Inilah jawaban yang saya temukan. Hal yang utama untuk memperoleh enaknya sebuah kopi adalah biji kopi itu sendiri.  Nach, ternyata Kapal Api menggunakan biji unggulan dan selalu mengawasi proses pembuatan produknya secara sangat ketat.  Proses itu dimulai dari pemilihan biji kopi mentah  sampai ke proses pembuatan, tingkat penyangraian biji kopi, uji kestabilan cita rasa, hingga pengemasan produk. Pastikan setiap kali seruput kopi Kapal Api maka  kopi terasa jelas lebih enak aroma dan rasanya.

Ada beberapa faktor penting lainnya mengapa Kopi Kapal Api jadi andalan kopi yang paling enak:

Menggunakan Biji Kopi Pilihan

Pada dasarnya setiap kopi yang enak awalnya dari  pilihan biji kopi berkualitas tinggi. Kapal Api menggunakan biji kopi Arabika dan Robusta terbaik yang sudah melalui proses seleksi ketat.  Kapal Api menjaga standar pilihan biji kopi yang enak ini tanpa peduli harga di pasaran sedang naik atau melonjak atau tidak.  Dengan memilih biji kopi yang berkualitas tinggi akan   menghasilkan kopi dengan aroma yang harum dan rasa yang jelas lebih enak. Sesuai dengan slogannya, Kapal Api sudah membuktikan dengan konsisten untuk pemilihan produk berkualitas terbaik untuk seluruh Temen Ngopi di Indonesia.

Mix and Roasting
Alat untuk Mix and Roasting.  

Tahapan berikutnya adalah Mix & Roasing.  Biji kopi siap diolah. Tahapan ini sebagai penentu untuk mendapatkan karakter, aroma dan cita rasa kopi.     Prosesnya dengan memasukan biji kopi dimasukan ke mesin khusus roasting , lalu disangarai pada suhu 200 derajat Celcius selama 15 menit.   Tujuan dari mix dan roasting adalah untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam biji kopi. Semakin rendah kadar air dalam biji kopi maka semakin kuat aroma dan cita rasa kopi yang dihasilkan.

Grinding and Quality Control
Alat untuk grinding. 
Bii Kopi.  

Tahap terakhir untuk mendapatkan kopi yang jelas lebih enak aroma dan rasanya, adalah dengan “grinding”.   Caranya   biji kopi didinginkan di dalam mesin khusus bersuhu sekitar 50 derajat Celcius. Setelah suhu pada biji kopi mulai menurun, baru biji kopi dimasukkan ke mesin penggiling dan diproses hingga halus. Inilah yang disebut proses grinding.
Hasil nya biji kopi akan menjadi gilingan halus dan kasar . Gilingan yang kasar akan diproses lagi dengan mesin grinder supaya lebih halus.   Sedangkan biji kopi yang halus langsugn diambil dan dimasukan ke tahap pengemasan.

 Inovasi Tiada Henti

Kapal api tidak berhenti untuk berinovasi.   Riset dan inovasi jadi bagian Kopi Kapal Api.  Sudah pernah melihat inovasi Kapal Api yang terbaru yaitu Kopi Kapal Api Special Mix dan varian terbarunya, Kapal Api Easy Drip? Dikemas langsung di dalam wadah drip bag, kopi satu ini cocok bagi kamu yang menginginkan sensasi kopi nikmat layaknya seduhan pour over di kafe favorit. Dengan Kapal Api Easy Drip, kamu pun bisa menikmati kopi tanpa ampas dengan aroma dan cita rasa yang jelas lebih enak.

Ayo, yang belum pernah cicipi varian terbaru dari Kopi Kapal Api, berikut ini adalah keunggulannya masing-masing:

Bagi saya, selera  yang saya sukai adalah kopi yang  tidak begitu asam maupun tidak begitu pahit, pilihan saya adalah Kapal Api Easy Drip Brazilian Blend. Berasal dari biji kopi Brazil yang terkenal dengan pasokan kopinya. Kebanyakan kopi Brazil merupakan jenis Arabika, dengan tingkat keasaman yang rendah sehingga rasa manisnya lebih terasa. Inilah yang paling saya sukai, paling tidak merasakan senduhan dari bag drip Kapal Apri Easy Drip Brazilian Blend , dengan nuansa dari sebuah kafe.


Kapal Api Easy Drip Flore Manggarai Blend, biji kopinya berasal dari Flores. Ditanam dengan ketinggian 1000-1550 meter di atas permukaan laut dengan suhu tanah rata-rata 15.25 derajat Celcius. Aroma dari biji kopinya sangat terasa fruitty, dan sedikit bau tembakau pada after taste-nya. Keharuman baunya itu akan membuat kita ketagihan.

Kapal Api Easy Drip Luwak Blend, jenis biji kopinya adalah kopi luwak. Kopi luwak itu merupakan kopi yang termahal karena prosesnya cukup rumit. Biji kopi merah itu dijadikan makanan musang. Lalu dalam lambung musang akan ada proses fermentasi dan akhirnya dikeluarkan kotoran dalam bentuk biji luwak. Kapal Api Luwak Blend itu berhasil memadukan antara kopi luwak dari Tanah Toraja dengan kopi pilihan Kapal Api. Aromanya pasti mengejutkan, dengan cita rasa khas kopi luwak yang jauh lebih enak. 

Sarapan pagi bersama Kapal Api .  Foto: Dokumen pribadi

Nach, ini pengalaman saya dengan Kapal Api, bagaimana dengan dirimu, sudahkah ikut terpikat dengan ngopi Kapal Api.

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman