Pacitan , Paradise of Java

Apakah ada surga di dunia ini? Sudah pernah melihatnya? Banyak pertanyaan di benak saya . Masih belum percaya kalau ada dech surga di dunia. Saya mempercayai bahwa jika seorang Penulis menggunakan kata "surga" untuk menggambarkan sesuatu yang sungguh menakjubkan  maka konteks "surga"  di sini hanya sebagai gaya bahasa yang sering digunakan disebut secara “hiperbola” atau metafora. 

Untuk menuliskan suatu tempat sebagai surga memang harus mendatangi tempat itu untuk merasakan sensasi keindahannya atau kekagumannya tempat yang ingin dikunjungi.

Pacitan, terus terang, saya belum pernah mengunjungi sekali pun. Lalu mengapa saya harus menyebutnya sebagai Paradise of Java. Belum pernah datang, belum menyentuh kota Pacitan, tapi kok beraninya mengatakan Paradise of Java. 


Saya mendapatkan cerita bahwa Pacitan adalah Paradise of Java dari  seorang yang dapat saya percayai 100%, almarhum ibu saya sendiri. Ibu saya tak pernah berbohong dan dia sangat ahli atau expert dalam menilai suatu tempat. Penilaian beliau sangat cermat dalam penilaian tempat wisata yang menarik bukan hanya dilihat dari segi panorama saja, tetapi juga aksesnya, segi keunikannya, segi kebersihannya, segi budaya dan segi keamanan. Lengkap sekali bukan. Beliau belum mendokumentasikan secara tertulis, tetapi secara verbal telah menceritakan secara rinci ketika saya masih kuliah. 

Bukti otentik yang lain yang membuat hati makin tergugah untuk datang adalah explorasi dari instagram “Pacitan_Paradise “. Melihat banyak spot-spot yang sangat fantastis, pantas sekali jika penyebutan Pacitan sebagai Pacitan Paradise. 

Ketertarikan saya untuk mengunjungi Pacitan sudah sangat sering . Merencanakan, membuat itinerary bahkan sempat berbicara dengan beberapa travel biro untuk pengantaran ke tempat yang menarik itu. Ternyata belum juga terlaksana karena selalu ada halangan yang memaksa saya tak bisa melakukannya. 

Nach, kali ini kesempatan emas bagi saya untuk mengexplore lagi Pacitan dari beberapa sumber . Explorasi kali ini membuat saya makin jatuh cinta untuk datang ke Pacitan. Dengan explorasi saya tentang Pacitan, kekaguman ini makin membuat hati jadi makin kuat untuk merealisasikan rencana ini dalam waktu dekat.

 Pengembangan Pacitan sebagai destinasi wisatawan sangat diperhatikan oleh Bupati Pacitan, Drs. H. Indartato, MM dengan memperbaiki infrastruktur di kawasatan timur , terutama akses jalan menuju objek wisata. Apalagi dengan dibukanya jalur lalu lintas di sebelah selatan ke akses tempat objek wisata. Ini dibuktikan dengan meningkatnya pengunjung wisata di tahun 2015 sebesar 1,5 juta pengunjung dan pada tahun 2016 ke Pantai Pidakan, Dusun Godek Kulon Desa Jetak Pacitan di tahun 2016 dengan pemasukan hampir 100 juta . 

Berdasarkan data Pacitanku.com, di bagian timur Pacitan sendiri merupakan wilayah dengan mayoritas pantai. Lebih dari 70 persen atau sebanyak 44 pantai dari total 68 pantai di Pacitan terdapat di wilayah Pacitan bagian timur yang melintasi kecamatan Kebonagung, Kecamatan Tulakan, Kecamatan Ngadirojo dan Kecamatan Sudimoro 

Yuk, sekarang kita kunjungi ikon destinasi wisata di Pacitan yang sangat terkenal: 

Pantai Klayar :

ini tempat wisata.com
Dari sederetan pantai di sepanjang pantai selatan, Pantai Klayar salah satu pantai eksotis yang menawarkan khas pantai dengan ombak besar, pantai pasir putih, bentang pantai yang indah. Ditambah dengan bentang alam yang berbentuk batu karang yang mirip dengan sphinx. 

Pantai Banyu Tibo:

YukPiknik.com

Nama Banyu Tibo itu berasal dari bahasa Jawa. Artinya “Air Jatuh/terjun”. Begitu melihat fotonya saya merasa terpesona dengan fenomena alam yang belum pernah saya lihat, ada pantai tetapi ada air terjunnya. Di sini pastinya wisatawan dapat menikmati air terjun tanpa takut dengan ombak karena terlihat sekali bahwa ada cerukan yang tidak terlalu luas tetapi ada anak tangga yang dapat mendekati ke air terjun sehingga kita bisa menikmati air terjun dan bermain pasir pantai. Wah mesti datang ketika air sudah surut , berenang di pantai dan tentunya tidak berbahaya seperti pantai selatan yang lainnya. 

Pantai Buyutan:

InfoPacitan.com
Nach, ini tempat yang tepat sekali disebut dengan surganya melihat matahari tenggalam. Akses menuju pantai sangat sulit karena tidak mudah terjangkau dengan kendaraan roda empat. Lokasinya di Dea Widoro,Kecamatan Donorojo. Arah termudah melalui Goa Gong. 

Penuh perjuangan untuk mencapai bibir pantai, sebelumnya melewati hamparan sawah yang luas dan rata. Di ujung selatan dari persawahan, lokasi pantai Buyutan dapat terlihat. Keistimewaan Pantai Buyutan adalah adanya batu-batu karang yang beraneka bentuk, ada yang berbentuk perahu, mahkota dewa dan perempuan ditengah-tengah laut. Ketika matahari akan tenggelam, suasana dan keindahan alamnya sungguh mempesona, semburat dari matahari yang akan bersembunyi dan turun itu sangat mempesona, turun perlahan dengan warna kekuningannya. 

 Pantai Srau:

InfoWisata.com
Ada pantai yang sangat istimewa dikenal dengan nama Pantai Srau. Lokasinya di Dusun Srau, Desa Candi, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur Di sepanjang pantai Srau kita dapat menikmati putihnya pasir , besarnya ombak dan deburan ombak yang besar yang disukai oleh para “surfer”. 

Bagi mereka yang punya hobi surfing, tempat ini tepat sekali untuk surfing. Banyak surfer lokal maupun luar negeri datang untuk menikmati deburan ombak saat surfing. Pemandangan untik yang memperindah pantai Srau dengan adanya bukit-bukit di bagian barat pantai. Apabila air sedang surut, kita dapat berjalan menuju ke bukit karang itu untuk mencari spot foto terbaik. 

 Pantai Watu Karang:
 
tempatwisataPulauJawa.com
 Diantara 2 pantai lainnya Pantai Klayar dan Pantai Bebuyutan, Pantai Watu Karang adalah surga terbaik bagi para surfer bermain bersama ombak yang sangat besar. Ombak Selatan yang tinggi menerjang bebatuan karang , hamparan pasir putih dan banyak relief karang dan salah satu karang yang berbentuk perempuan . Letaknya tak jauh dari Pantai Srau, persisnya di Desa Watu Karang, Kecampatan Pringkuku, Kab Pacitan. 

Pacitan tidak hanya indah pemandangan pantainya, tetapi juga dikenal dengan kota 100 goa. Goa yang memiliki stalagnit dan stalagmit yang menakjubkan. Dari sekian ribu itu ada dua goa yang sangat terkenal sampai di seluruh dunia yaitu Goa Gong dan Goa Tabuhan. 



  

Goa Gong:

WisataJatim.com

Tanah tandus yang menyelimuti Pacitan , namun wisata goa terbaik se Asia Tenggara justru berada di Pacitan dikenal dengan nama Goa Gong. Lokasinya yang strategis di Dusen Pule di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, berjarak sekitar 37 km arah barat dari pusat kota Pacitan.

Dikelilingi oleh pegunungan, sebelah utara adalah gunung Manyar, sebelah selatan gunung Karang Pulut, sebelah timur Gunung Gede, dan sebelah barat adalah gunung Grugah. Keempat gunung ini adalah gunung non-aktif.

Menapak di depan pintu gerbang Batu Gong yang gelap, tetapi begitu memasukinya tampaklah stalaktit dan stalagmit yang menjulang tinggi dan tidak beraturan tapi indah sekali. Pembentukan stalaktit dan stalagmit ini dari aktivitas vulkanik dan gerakan termik yang diperkirakan berlangsung ratusan hingga ribuan tahun silam.

Panjangnya goa sampai 256 meter , perjalanan menyusuri goa ini selama hampir 2 jam tidak terasa karena melihat keajiban dan keindahannya. Pilar-pilar stalagmit tumbuh menjulang tinggi dan terlihat saling bertumpuk satu sama lain, menyuguhkan panorama ukiran batuan yang hidup bersama dengan tetesan air yang tak pernah kering.

 Anda tidak perlu khawatir akan gelap saat menyusuri kedalaman Goa Gong Pacitan ini karena bagian-bagian goa telah dilengkapi dengan lampu warna-warni yang turut menambah keindahan dalam goa.

Mengapa disebut Gong? Gong adalah alat tabuh gamelan musik Jawa. Suara musik dalam goa ini adalah hasil dari pantulan tetesan air alam goa yang menimpa batuan stalaktit atau stalagmit goa tersebut. Bunyi yang dihasilkannya terdengar harmonis dan indah, bahkan jika Anda berada di pintu masuk goa tersebut.

Goa Tabuhan 

Backpackology
Fenomena alam atau goa yang lainnya adalah Goa Tabuhan. Letaknya strategis di dusun tabuhan Desa Wereng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Goa Tabuhan memiliki ciri khas yaitu stalagtit dan stalagmit merupakan hasil reaksi kimia antara air hujan dan mineral kapur yang menetes selama ribuan bahkan jutaan tahun silam.  Keindahan stalaktit atau stalagmit ketika kita melihat proses terjadinya. Goa yang berada di tepi pegunungan kapur ini ditemukan pada tahun 1923, dengan lebar bibir goa mencapai 40 m, serta memanjang ke dalam sampai 100 m dan memiliki dua ruangan.

Sudah ngga sabar lagi untuk bisa berkunjung ke Pacitan yang penuh dengan surga pantai dan goa. Ayo jangan sampai ketinggalan untuk berwisata menikmati indahnya alam dan keunikan goa-goa yang ada di Pacitan.


Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman