Waspadai Neoropati Mengintai Gaya hidupmu


Makan enak, pastinya disukai semua orang. Namun, ngga semua makanan enak itu bisa bermanfaat bagi tubuh loh! Makanan di satu sisi memang diperlukan, tapi sisi yang lain sangat membahayakan. Loh kok bisa berbahaya, kenapa? 

Seorang teman, Dina (bukan nama sebenarnya) yang sudah lama menderita penyakit diabetis type 2, tidak mampu mengendalikan pola makanannya. Begitu banyak undangan pernikahan dari anak teman-temannya. Undangan itu tentunya sangat istimewa sekali, selain bertemu dengan teman-teman akrabnya, juga dapat menikmati hidangan yang sangat special dihidangkan bukan seperti hidangan sederhana layaknya makanan di rumah.

Ketika Dina sudah menyalami pengantin dan orangtua pengantin yang notabene temannya, Dina pun pergi menuju ke tempat hidangan yang disediakan untuk tamu-tamu. Aroma hidangan tercium sangat harum sekali, merangsang untuk segera disantap, sate kambing guling.

 Dilihatnya makanan kesukaannya dan mendekatlah dirinya untuk segera mengambil porsi paling besar karena dia tak mau kehabisan lagi jika nanti harus antri lagi. Nasi pun tak boleh ketinggalan. Lupa kebiasaan sehari-harinya yang dilakoninya dengan diet, nasi merah, kali ini tidak apa-apalah diambilnya nasi putih hampir dua porsi, pikirnya.

Bukan hanya makanan sangat enak yang disantapnya, ada makanan penutup yang juga membuat dirinya lupa diri. Puding mangga nan manis dan penuh dengan vla yang menggiurkan, selesai itu masih kurang, dia pun mencoba ice cream durian yang sangat harum dan enak kelegitan duriannya. 

Ditambah untuk menambah semaraknya suasana, MC mengajak kepada hadirin yang telah mendapat minuman beralkohol untuk ikut “toast” bersama , merayakan kebahagiaan dan keberuntungan pengantin. Dina pun tak ketinggalan ikut toast. Penuh dengan kepuasan dengan makan malam yang serba mewah , dia pun pulang ke rumah.

Hanya jelang dua jam setelah tiba di rumah, tiba-tiba dirasakan kakinya kesemutan, lalu tak bisa berjalan , tubuhnya sangat ringan, dan pusing kepalanya, dia tak mampu berdiri. Langsung tergeletak di sofa . Panik ketika keluarganya mengetahui Dina yang sebelumnya masih sehat kenapa tiba-tiba ambruk. Dia dilarikan ke rumah sakit . 

Beruntung masih ada dokter jaga yang segera menanganinya. Serangkaian pemeriksaan pun dilakukan. 



Saat kesadarannya agak pulih, dokter sempat bertanya kepadanya, apa yang dirasakannya? 
Dia menjawab: “Kakinya dan tangannya sangat nyeri, kesemutan, pusing kepalanya dan dia tak mampu berdiri!”

Dokter masih ingin mendalami dan mendiagnosa: “Apakah kakinya sering sakit sebelumnya?” 
Jawabanya: “Iya, karena saya punya penderita diabetis type 2. Jadi saya itu jika kumat terasa sekali kaki saya sakit sekali tidak dapat diangkat kembali. Bahkan sering kesemutan dan setelah itu seperti mati rasa dan kaku”. 

Dokter segera minta pemerikasaan uji fisik, seperti kekuatan otot, refleks tendon, EMG. Hasil pemeriksaan menunjukkan Dina sebagai Diabetic Neuropati

 Saking bingungnya, Dina bertanya kepada dokter yang memeriksa, kenapa saya yang punya sakit diabet sekarang bisa jadi Neuropati, Dok? 

Dokter menjelaskan bahwa system syaraf ada dua, system syaraf pusat dan system syaraf perifer. Neuropati sama dengan dengan system Syaraf perifer. Untuk kasus Dina, karena kadar gula darah tinggi, maka langsung menggangu tepi syaraf dan terjadi kerusakan pada tepi syaraf. Akibatnya terjadilah Diabetic Neuropati. 

Mengenal lebih dekat apa itu Neuropati?

Gejala:
  • Kebas
  • Kesemutan
  • Pegal
  • Lelah Otot
Penyebab:
  • Gaya Hidup:  tidak berolahraga, minum alkohol, makanan tidak sehat
  • Gerakan yang berulang-ulang dilakukan : mengetik, mencuci mobil
  • Bertambah Usia
  • Penyakit Degeneratif:   Diabet, tekanan darah tinggi
  • Kekurangan Vitamin B
Pencegahannya:
  • Perbaiki Postur Tubuh pada waktu melakukan gerakan
  • Istirahat
  • Olahraga
  • Asupan Vitamin Neurotropik 
Bahaya :
  • Menimbulkan kelumpuhan

 Bentuk Neuropati lainnya : 

  • Neuropati Perifer:

 Gangguan ringan, kelemahan yang melumpuhkan, gejalanya kesemputan, pegal, mati rasa seperti terbakar pada kid an jari kaki, jari tangan dan tangan.

  • Neuropati Otonom: 
 Gangguan yang mempengaruhi system saraf non sensorik, yang mempengaruhi sebagianb esar organ internal seperti kandung kemih, sirkulasi darah, pencernaan. 

  • Mononeuropati: 

Gangguan yang mempengaruhi saraf tunggal , cedera langsung ke safaf , gangguan suplai darah dan peradangan. Gejalanya jari tangan yang tiba-tiba melemah. 

  • Neuropati Kranial: 
 Gangguan yang disebabkan oleh kerusakan 12 saraf  kanal (saraf tulang belakang). Gejalanya pendengaran berfungsi secara tidak baik.

Bagaimana cara menghindari agar tidak terjadi kerusakan syaraf tepi? 

  • Neurobion Putih:                                                                                                                Kompososisi: Vitamin B1 100 mg, Vitamin B6 200 mg, Vitamin B12 200 mcg Bermanfaat untuk memperbaiki sel syaraf tepi penyebab kebab dan kesemutan.

  •  Neurobion Tube:                                                                                                              Komposisi: Vitamin B1 100 mg, Vitamin B6 100 mg, Vitamin B12 5000 mcg .Bermanfaat untuk gejala yang mengganggu aktivitas setiap hari. 

Apakah tidak berbahaya mengonsumsi Neurobion setiap hari? 

Ngga perlu takut kok konsumsi banyak vitamin B karena Vitamin B sangat dibutuhkan oleh manusia. Sifat dari vitamin B mudah larut dalam air Jadi mengonsumi vitamin B setiap hari atau rutin tidak punya efek samping bagi manusia.

 Keunggulan Neurobion: 
  •  Dosis tepat untuk konsumsi rutin setiap hari 
  •  Aman dikonsumi tanpa efek samping 
  •  Terpercaya dan direkomendasikan dokter dan orangtua
  •  Diproduksi oleh Merck, perusahaan farmasi Jerman yang terpercaya .
  •  Praktis dibawa dan diminum 

Hindari sakitnya Neuropati dengan konsumsi Neurobion sebagai pencegah Neuropati yang ampuh.

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman