Melbourne, The Beauty and Multiculture City (Part I )

www.inatanaya.com

Kalau ditanya tempat yang paling mengasyikan untuk dijadikan destinasi wisata, sebagian besar akan menjawab Australia. Negara benua ini memang menjanjikan banyak hal yang menakjubkan, yang membuat liburan menjadi pengalaman tak terlupakan. Menghabiskan liburan akhir tahun di Australia dapat menjadi pilihan yang menarik bagi Anda dan keluarga , terutama saya sendiri sekeluarga. Anak saya sedang study di Melbourne. 

 Beragam jenis wisata dapat ditemukan di negeri Kangguru ini. Mulai wisata history, pantai hingga taman, belanja yang memanjakan pengunjungnya untuk menikmatinya. Negeri ini, terutama Melbourne, mempunyai cara yang sangat apik dan menarik dalam menyajikan keindahaan dan keseruan yang dapat dinikmati kita semua. 

 Data pengunjung internasional yang datang ke Australia sebesar 7 juta pada tahun 2014. Dari semuanya, jumlah pengunjung Indonesia adalah 150.200 orang . Meningkat 6,2 persen dari angka yang tercapat pada tahun 2013. Angka tersebut juga menempatkan Indonesia sebagai 12 negara yang sering mengunjungi Australia. Melbourne Melbourne jadi kota impian banyak orang ketika mengunjungi Australia. Mebourne beribukotakan Victoria merupakan kota terbesar kedua di Australia. 

Kota terpenting kedua di Australia dari segi bisnis. Fasilitas hiburan yang disedikakan sebagai salah satu obyek wisata Melbourne membut kota ini berturut-turut dinobatkan sebagai kota yang paling nyaman untuk ditinggali (The World Most Liveable Cities) di dunia. 

Bulan yang tepat untuk datang ke Melbourne adalah November-Desember. Bulan ini merupakan musim panas. Udara yang sangat cocok bagi kami yang baru datang dari Indonesia, sekitar 17-23 derajat celcius, tidak begitu dingin, tetapi juga tidak panas sekali. Bandara Udara Tulamarine, sudah menyambut kedatangan kami dengan suasana Natal . Pernak-pernik hiasan Natal diselipkan di antara pohon-pohon natal kecil , sebuah toko duty tax free yang cukup besar dan sangat terbuka . Di situ mudah terlihat , penjualan berbagai macam minuman alkohol , anggur merupakan ciri dari Melbourne sebagai penghasil anggur terbaiknya. 

Begitu keluar dari Bandara, kami langsung melihat beberapa antrean untuk transportasi baik itu bus maupun taxi. Sangat rapi dilingkupi dengan besi yang melingkar sehingga antrean pun dapat tertib dilakukakan. Mudah untuk melanjutkan perjalanan dari Airport Tulamarine dengan membeli tiket Skybus, bus yang memiliki rute Aiport-City. Harga tiket AUD 18 untuk pulang pergi /per orang. Setelah membeli tiket, langsung antri hanya 10 menit, kami masuk ke Skybus . Transportasi Skybus sangat menyenangkan, nyaman dan bersih. Penumpang hanya berjumlah 20 orang , begitu penuh, langsung jalan. Waktu tempuh dari Airport menuju City kira-kira 40 menit saja. 

Setibanya di Southern Cross Station, kami langsung mencari anak saya yang menjemput di situ. Lalu, kami berjalan beberapa meter lalu menyebrangi zebra cross, tiba di Spencer Street menemui seseorang yang menyerahkan kunci apartemen yang kami sewa. Setelah itu membawa semua barang ke dalam apartemen. Memasuki pinggiran Melbourne kami melihat tidak begitu ramai. Lalu lintas dengan tol yang menyambung ke berbagai arah. Jika kita sudah sampai di pusat kota, keramaian kota mulai terlihat. Namun, lalu lintas sangat disiplin , rapi, dan tertib. 

Tempat wisata yang akan kami kunjungi adalahi Shrine of Remembrance, Fitzroy Garden and Captain Cook’s Cottage, serta Great Ocean Road, Grampians National Park, museum dan berbagai macam tempat menarik lainnya. Untuk wisata Shrine of Rememberance, Fitzroy Garden, and Captain Cook’s Cottage, kami tidak menggunakan tour karena ini tempat-tempat ini masih dapat dijangkau dengan transportasi umum. Perjalanan kami mudah karena anak kami sudah tinggal di Melbourne selama hampir 4 tahun.

 Namun, bagi mereka yang baru saja datang ke Melbourne, jangan khawatir. Untuk mendapatkan informasi tentang transportasi dan semua yang berhubungan dengan wisata Melbourne, paling mudah adalah kunjungi “Visitor Informastion Centre”. Letak dari Visitor Information Centre persis di seberang Flinder Street Station. Di sana ada banyak customer service yang dapat melayani pertanyaan Anda, terdapat berbagai macam brosur dari berbagai tour yang disediakan oleh city tour’s company. Tinggal pilih, dan bayar juga bisa melalui Customer Service.

 Jika tidak mau lewat mereka, bisa langsung menghubungi perusahaan atau city tour’s company yang mengadakannya dan kita booking, langsung pembayaran dengan kartu debit atau kredit kita. Lalu kita akan dijemput di tempat-tempat yang telah ditentukan (meeting poin). 

Untuk City tour tidak perlu menginap, Shrine of Remembrance, Fitzroy Garden, dan Captain Cook’s Cottage, hanya perlu waktu sekitar 2 -3 jam dari City. Jika pergi sendiri dengan bantuan map, biayanya sangat ringan, beli saja tiket tram atau train, biaya kartu tram/tran sekitar AUD 30 dan isi dengan sekitar AUD 10.

 Tempat pertama yang kami kunjungi adalah The Shrine of Rememberance, sebuah tempat histori bagi negara bagian Victoria. THE SHRINE OF REMEMBERANCE Letaknya di Birdwood Avenue, Melbourne . Untuk mencapai tempat ini, mudah dan strategis dari Flinder Street, kita menyeberang jalan dan naik tram hanya beberapa km. Waktu tempuh sekitar 10 menit, kita akan tiba di depan 
Shrine of Remembrance.

 The Shrine of Remembrance adalah Tugu Peringatan di Negara Bagian Victoria ditujukan bagi para pahlawan baik itu perempuan atau lelaki yang telah mengabdikan kepada bangsa Australia dalam konflik-konflik angkatan bersenjata dan operasi perdamaian selama sejarah bangsa itu. Alasan tempat dimana Shrine dibangun adalah karena ketinggian lokasi yang memungkinkan terlihat seperti siluet pada saat kita berdiri maka akan terlihatlah Pencakar Langit kota Melbourne. Pada saat pembangunan, the Shrine dapat dilihat dari kota satelit, teluk dan kota, tempat ini sangat tepat untuk tempat yang disebut berkarakater tempat suci dan sepi. 

Dibangun tahun 1928 sampai 193, the Shrine didesign oleh arsitek Philip B.Hudson dan James H.Wardrop. Design mereka sangat terinspirasi oleh salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno- makam King Mausolus di Halicarnassus- dipilih dari 83 kontes kompetisi. Awalnya The Shrine dibangun untuk membaktikan warga dari Negara Victoria yang telah membaktikan dirinya pada Perang Dunai Pertama. Sekarang 

The Shrine menjadi tugu peringatan bagi semua warga negara Victoria yang telah mengabdikan dirinya dalam perdamaian. The Eternal Flame, atau Api abadi , Cenotaph (Tugu peringatan bagi orang yang dikubur di tempat lain), Forecourt (Halaman depan dari Tugu Peringatan Perang Dunia kedua ) dan Taman Remembrance yang memberikan penghargaan kepada mereka yang telah berjasa. Shrine Remembrance adalah salah satu dari tempat yang tersuci dan terpenting di Melbourne.

 Tempat ini untuk penghormatan dan penghargaan kepada mereka yang telah membayar mahal atas pengorbanan yang sangat penting kepada bangsa , dan mereka yang telah membaktikan dirinya. Bagian Dalam dari Tugu Peringatan Shrine terbagi atas 17 tempat:


 1. Entry Courtyard Di Pintu masuk itu tercantum kata-kata “Lest We Foret”, terletak di satu dinding, yang berlawanan dengan dinding lain yang terdapat kata-kata dari Sir William Deane, pada peringatan ANZAC 1999, sebagai Gubernur Australia. Ada suatu bentuk merah dekat dengan pintu masuk yang merupakan benda hidup yang tumbuh di masa medan perang di Eropa pada Perang Dunia Pertama (1914-18) 

2. Visitor Centre Arsitek yang membangun Visitor Centre ( Pusat Pengunjung) adalah Ashton Raggatt McDougall, sebuah tempat yang sangat bernuansa modern dintegrasikan dengan struktur aslinya. Tempat dimana para orang cacat, tempat untuk exhibisi , presentasi audiovisual, kuliah, resepsi, penjual suvenir. 

3. Auditorium Di tempat Visitor Centre terdapat Auditorium yang memiliki 100 tempat duduk yang memberikan video singkat tentang pengenalan Shrine dalam 15 menit. Presentasi ini mengexplorasi kreasi pembangunan Shrine dan pentingnya dalam warga Victoria yang modern.

 4. Temporary exhibition Di sebelah kiri dan kanan dari Visitor Centre terdapat dua tempat exhibisi sementara yang memperlihatan Shrine pada suatu saat terntetu. Suatu cerita dari para warga Victoria yang maju perang pada operasi perdamaian.

 5. Gallery of Medals Di Galeri ini terdapat 4000 medali dimana setiap medali mewakili 100 warga Victoria yang telah membaktikan diri pada perang dan operasi perdamaina dan 6 diantaranya telah kehilangan nyawanya. Keberanian dan alasan untuk pemberian medali dicantumkan. 

6. The Hall of Columns Bendera Inggris dibawa oleh warga Australia dari istana Sultan Johore, karena mereka mundur dari Malaysia pada tahun 194. Bendera itu dipertahankan di Kam Pengungsi di Penjara Singapore sementara beberapa warga Australia terjebak tertangkap pada perang dunia kedua. 

7. The Crypt Crypt atau ruang bawah tanah untuk memperingati beberapaa unit dari Perang Dunia Pertama (1914018). Pada dinding terdapat nama-nama dari kapal yang hilang selama perang dan dipertahankan dengan warna kuning emas (bronze). Ada patung ayah dan anak yang diciptakan oleh Ray Ewers pada 1967. Hal ini mewakili dua generasi yang berperang pada Perang Dunia Pertama dan Kedua. Patung ini sangat penting untuk referensi tentang Perang Dunia Kedua yang merupakan dasar utama Shrine yang dihubungkan dengan interior dan exterior dari Forecourt Perang Dunia Kedua.

 8. The Sanctuary “Bring your wounded hearts here tell your anguish”. The Sanctuary atau tempat suci kuburan adalah jantung dari Shrine dimana simbol dari batu nisan semua warga Victoria , baik itu mereka lelaki, perempuan atau siapa pun yang dikuburkan di luar negeri dan tidak ditemukan kuburnya.

 9. The Ambulatory Pada Ambulatory yang mengelilingi Sanctuary terdapat 42 kotak kecil berwarna keemasan berisikan Buku-buk Rememberance dengan 89,100 nama dari seluruh warga Victoria yang membaktikan dirinya di luar negeri selama Perang Dunia Pertama. Mereka dicantumkan secara alphabet dan tanpa tanda jabatan 

10. The Balcony Di balconi ini semua pengunjung dapat memandang Shrine Reserve, Teluk, dan Landmark Melbourne . Di Bagian Utara , anda dapat melihat Shrine dibandungan sepanjang jalan Swanston Streen dan pandangan yang jelas dari kota. 

 11. Garden Courtyard Sepanjang dari Entry Courtyard , berjalan lurus ke Shrine untuk menunjukan design dan simetris dari layout. Termasuk pepohonan Olive yang melambangkan perdamaian dan secara simetris sesuai dengan design kedua arsiteknya mengadopsi ilusi optikal yang benar. Semuanya langkah, dinding dibuat bersiku untuk menghindari dari distori optikal. 

12. The symbol of glory Simbol dari atas dari sesuatu piramida- akar dari Shrine of Remeberance disebut dengan“The Symbol of Glory” menyatakan kebebasan. Berdasarkan dari tropi Yunani, Monumen Lyscrates yang masih ada di Athena.

 13. The Tympana Bagian Utara dari tympanum mewakil “The Call to Arms” menggambarkan Dewi yang bersayap , simbol dari Ibu Negara, memanggil putranya untuk mempertahankannya. 

14. The Doric Columns Doric columns adalah design kolom Yunani yang sederhana.

 15. The West Wall Yang sangat menarik adalah kata-kata yang tercantum di west wall di Shrine: “”LET ALL MEN KNOW THAT THIS IS HOLY GROUND, THIS SHRINE, ESTABLISHED IN THE HEARTS OF MEN AS ON THE SOLID EARTH, COMMERATES A POEPLE’S FORTITUDE AND SACRIFICE. YE THEREFORE THAT COME AFTER GIVE REMEMBRANCE”.

 16. The East Wall Kata-kata berikut ini ada dalam dinding Shrine: “THIS MONUMENT WAS ERECTED BY A GRATEFUL PEOPLE TO THE HONOURED MEMORY OF THE MEN AND WOMEN OF VICTORIA WHO SERVED THE EMPIRE IN THE GREAT WAR OF 1914-1918”

 17. The Buttress Status Keempat sudut dari Shrines mewakili sebagai berikut: PERDAMAIAN DAN JASA YANG BAIK ( dinding utara) KEADILAN (dinding utara) Patriotisme (dinding barat) Pengorbanan (dinding barat) Ditengah dari setiap patung pada bagian dasarnya terdapat seorang anak. Anak mewakili dari Sekolah anak di Victoria yang memberikan bantuannya kepada building Shrine of Remembrance. Anak juga mewakil dari generasi masa mendatang dari warga Victoria.

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman