Pentingnya Tindakan Pencegahan Penyakit ("The Value of Prevention in healthcare in Harmony Clinic")

Kesehatan bukanlah segalanya dalam hidup, tetapi tanpa kesehatan segalanya tiada berarti” – dr. Phaidon dan dr. Widya 
 
www,inatanaya.com

Siapa tak mengenal Grace Melia yang lebih banyak dikenal dengan mamah Ubii. Seorang sosok perempuan yang sangat kental dengan dunia Rumah Rubella. Menceritakan kembali masa sulit ketika dia menemukan bahwa putri pertama tercinta , Ubii menderita sakit yang disebabkan oleh virus Rubella. Rubella bukan penyakit biasa, dia penyakit menular. 

Kala itu, Grace belum mengetahui tentang apa itu Rubella dan dia belum sempat vaksinasi saat masuk dalam gerbang pernikahan. Satu hari, badannya demam selama 2 hari dan timbul bintik-bintik merah di sekitar tubuhnya . Ketika dia ke dokter, dokter menyatakan hanya demam dan dianjurkan untuk minum air kelapa. 

Ternyata saat itu dia sedang hamil di semester Pertama. Tanpa berprasangka apa-apa, dalam masa kehamilan itu, badannya lemah. Berhubung ini adalah kehamilan anak pertama, dia hanya mendapat masukan dari keluarga yang selalu berbesar hati dan positive thinking bahwa itu hal itu normal saja tak mempengaruhi janin.

Namun, apa yang terjadi? Ketika anak itu lahir, dia melihat kejanggalan anaknya yang sangat tidak sesuai dengan anak yang normal. Ketika tidur Abii , kepalanya miring ke kanan dan menengadah ke atas dan, juga otot-otot kakinya seperti digerakkan kaku bak seorang penari balet. Ini terjadi terus dan akhirnya Grace sadar bahwa ada suatu kelainan. Barulah setelah Abii berumur 5 bulan, dia membawanya ke banyak dokter. Hanya satu dokter yang menganalisa benar bahwa Abii menderita Congenital Rubella Syndrome, kelemahan fisik seperti kebocoran jantung, tuna rungu berat, keterlambatan mental. Grace, hidup dalam kesedihan dan shock. Hanya dengan kekuataan yang luar biasa, akhirnya Grace bangkit untuk menguatkan diri untuk membesarkan buah hatinya , Abii dengan sekuat tenaga dan sebaik mungkin. 





Bahkan dengan semangatnya membuat sosialisasi dan gerakan sosial , Komunitas Rumah Rubella, tempat berbagi pengalaman, belajar pengalaman, mengkampanyekan pentingnya tes TORCH dan MMR. Dengan gamblang Dokter Kristoforus menjelaskanan bahwa semua bayi yang ada dalam rahim ibu itu itu belum bisa bernafas atau mengasup makanan. Melalui plasenta bayi menerima makanan dan bernafas serta yang hal-hal yang membahayakan disalurkan. Plasenta itu dihubungkan dengan  pusar bayi. Apabila seorang ibu pada masa kehamilannya itu menderita penyakit menular, maka darah yang terkena penyakit menular itu akan tersalurkan kepada janin juga. Akibatnya tentu janin itu lahir dengan cacat atau membawa penyakit menular.


Kisah ini mungkin akan ada di antara para keluarga-keluarga Indonesia. Namun, tak banyak yang bisa berbuat banyak karena mereka tak mengetahui secara pasti mengapa hal ini bisa terjadi? Manusia hidup bukan hanya untuk mempertahankan kehidupannya, tetapi merawat, dan menyiapkan serta mencegah secara preventif segala penyakit menular . Bahkan penyakit menular dapat menimbulkan kematian.  Penyakit menular yang saat ini sudah dapat begitu banyak di dunia maupun di Indonesia dapat diatasi dengan preventive yaitu dengan dengan vaksinasi. 

Namun, preventive ini seringkali disepelekan oleh beberapa orang yang menanggap enteng karena tidak mengetahui manfaatnya  pencegahan itu serta bahayanya tanpa vaksinasi:

Sebenarnya semua harus menyadari pentingnya manfaat preventive pencegahan kesehatan:
  1. Lebih baik mencegah daripada mengobati: Komplikasi sakit lebih parah jika sudah terjangkit penyakit.
  2. Lebih hemat mencegah daripada mengobati: Biaya mengobati sangat besar , apalagi jika harus dirawat di rumah sakit. Sedangkan untuk mencegah cukup dengan vaksinasi 
  3. Penyakit menular itu mudah sekali menyerang mereka yang tubuhnya sangat rentan (bayi dan orangtua).

 Esensi dari mencegah dalam konteks kesehatan adalah integritas dari setiap manusia dalam merencanakan kehidupannya. Apakah manusia itu benar-benar ingin hidupnya sejahtera, aman ? Jika memang ingin sejahtera dan aman dalam kesehatannya tentu perlu usaha sederhana yang kita semua perlu lakukan diantaranya adalah memiliki pola pikir sehat. Pola pikir sehat ini akan mempengaruhi perlaku yang sehat juga dan akhirnya membuahkan gaya hidup sehat. 

Paradigma atau mindset perilaku sehat memiliki konsep-konsep pencegahan penyakit yang meliputi sebagai berikut:

  • Prevention Mindset :Pencegahan itu harus diperjuangkan bukan DIDAPATKAN Dengan pencegahan yang terpenting adalah PROSESNYA bukan HASILNYA 
  • Prevention Goas/OBJECTIVES: Tujuan kita untuk apa menCEGAH? Target pencegahan kita sampai dimana? 
  • Victory loves preparation: Bila kita memang mau menang untuk sehat, maka kita perlu rencanakan kesehatan itu sedini mungkin 
  • Never Trust Anybody: Kita tidak boleh mempercayai  perkataan orang lain yang mengatakan bahwa vaksinasi itu tak penting. Kesehatan kita adalah hak kita sendiri dan kita patut menjaga dan merawatnya.
  • Expect the Best Prepare for the Worse: Siapkan rencana cadangan jika ternyata kita tak berhasil untuk melakukan pencegahan.
  • Life is Never Ending Story: Dalam kehidupan ini kita harus selalu siap dengan keadaan apa pun karena penyakit akan datang kapan pun dan tak kita sangka. Siapkan pada waktu yang tepat, dan kerjakan lalu menunggu hasilnya.
  • Life is about choices: Hidup adalah pilihan, apakah kamu ingin hidup aman dan sehat atau sebaliknya. Jika ingin aman dan sehat, tentu ada pencegahan yang seharusnya dilakukan.
  • Check-List untuk mencegah keamanan: Adanya daftar pencegahan (JADWAL Imunisasi) yang perlu kita dapatkan dan lakukan supaya kita tak terlewat untuk melakukan preventif .
  • Know your Enemies: Jika kita ingin bertempur, tentunya kita harus punya strategi siapa musuh kita dan bagaimana caranya untuk menaklukannya. Demikian juga dengan penyakit menular
  •  Scan and Screen: Alat bantu yang mendeteksi adanya penyakit menular atau kronis.
  • Vaccination: Konsep dari vaksinasi adalah membangun pertahanan tubuh terhadap serangan apa yang akan kita hadapi dan jangan sampai meremehkan musuh-musuh kita.

VAKSINASI: 

 Setelah mengetahui apa itu vaksinasi, tentunya kita akan mengenal lebih jauh siapa saja dan kapan serta jenis –jenis vaksinasi dapat dilakukan. 

Secara umum: Vaksinasi dapat dilakukan oleh:
1. Anak dari umur 0-18 tahun sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia 2014 
2. Dewasa dari umur 19-21 tahun, 27-49 tahun, 60-64 tahun sesuai rekomendasi Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI  tahun 2013
3. Orang sebelum Menikah , penularan virus dapat terjadi di antara pasangan hidup , dan jika tak vaksinasi maka dapat berakibat fatal terhadap buah hati Anda
 4. Mereka yang bekerja rentan dengan hubungan sexual (HIV , HVP)
 5. Mereka yang rentan dengan gen dengan penyakit kanker , hepatitis
 6. Mereka yang akan melakukan Umroh/Haji 

Jadwal dan jenis-jenis vaksinasi yang dapat dilakukan adahah sebagai berikut:
1. Anak umur 0-18 tahun:
www.inatanaya.co.id

2. Dewasa 19-21 tahun, 27-49 tahun, 60-64 tahun :

3.Sebelum Menikah: HVP (Human Papiloma Virus);    MMR (mumps-Measles Rubella);   Varicella;  Hepatitis B;  Tetanus Toxoid


4. Mereka yang rentan dengan hubungan sexual :  HPV (3x suntikan (bulan 0, 1 atau 2,6)  
5. Mereka yang rentan terkena penyakit kanker dengan papsmear untuk virus HPV, IVA ,hepatitis B.

6. Mereka yang akan melakukan Umroh, dapat menghubungi langsung In Harmony Clinic.

Mengapa harus di Klinik in harmony Immunicty Clinic ?  

 Alasan utama memilih klinik Harmony Immunity Clinic adalah :

  1. Harmony Clinic adalah pioneer klinik vaksinasi di Jakarta TERLENGKAP yang memiliki visi untuk mengeradikasi penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
  2.  Harmony Clinic memiliki vaksin dengan KUALITAS tinggi karena memiliki Cold Chain yang Standar nya sangat dijunjung tinggi. 
  3.  Dokter dan Paramedis di Harmony Clinic sudah ditraining untuk belajar mendalami ilmu Vaksinologi sehingga Anda mendapat INFORMASI yang benar mengenai apa yang akan disuntikkan ke dalam tubuh Anda dan keluarga.
  4.  Anda akan mendapatkan SERTIFIKAT vaksin setelah Anda melakukan vaksinasi .
  5.  Melayani HOME SERVICE dengan biaya khusus.
  6.  Harga yang ditawarkan untuk vaksinasi ada PAKET dan SINGLE SHOT dengan biaya terjangkau
  7. Edukasi bagi yang belum memahami tentang vaksinasi, jika diperlukan dapat diberikan sosialisasi.

Apakah harus melakukan test kesehatan? Untuk vaksinasi normalnya tidak perlu melakukan check-up terlebih dahulu asalkan pasien /kita dalam kondisi sehat dan tidak sakit. Hanya beberapa vaksinasi seperti Hepatitis dan Servik, HIV yang perlu melakukan pengeceken pendahuluan.

Sadar betapa pentingnya pencegahan daripada pengobatan, mari kita semua melakukan vaksinasi sebelum semuanya terlambat menjadi bubur.   "To prevent is the most important than to cure!"



 Sumber referensi: 
  •  Klinik Imunisasi Indonesia 
  • http://mommiesdaily.com/2013/10/10/komunitas-rumah-ramah-rubella/

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman