Rawatlah , Wariskan Bumimu dengan #BeliYangBaik untuk Lingkungan yang Lestari

 
#BeliYangBaik Talk Show

Hari yang dipilih untuk Talk Show #BeliyangLebihBaik untuk Lingkungan yang Lestari, tepat pada hari “Earth Day” atau Hari Bumi, 22 April 2016. Pastinya ada alasan yang kuat mengapa Talk Show #BeliYangLebihBaik, diadakan pada hari Bumi. Tujuannya agar para blogger perempuan yang hadir tidak datang cukup hanya mendengar Talk Show , lalu lupa apa yang didengarnya. Tetapi diharapkan membangun kesadaran pentingnya merawat bumi dengan beli yang lebih baik dan memberikan sosialisasi kepada keluarga, teman-teman.

Lihatlah kondisi bumi kita yang saat ini sudah sangat rusak. Boleh dikatakan bumi kita sedang kondisi sakit berat, kritis . Kerusakan bumi ini disebabkan beberapa faktor :

Pemanasan Global:


Meningkatnya suhu atmosfer laut, daratan, bumi. Pemanasan global disebabkan karena meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat kegiatan manusia. Pemakaian CFC yang tidak terkontrol, pemakaian bahan bakar yang berlebihan, pembakaran sampah yang tidak dapat hancur karena banyaknya plastik, pemborosan energi listrik, pemborosan pemakaian air untuk konsumsi rumah tangga atau mandi .

Kadar CO2 yang meningkat :


Disebabkan karena polusi yang meningkat dari asap pabrik dan pemakaian kendaraan yang berlebihan . Ini semua akan mengakibatkan udara bumi meningkat drastis Hutan Lenyap Fungsi hutan yang disalah gunakan dengan membakar pohon, beralih fungsi hutan lindung. Semuanya mengakibatkan ekosistem berubah total, penghuni hutan yaitu hewan-hewan dan tanaman sudah tidak nyaman lagi. WFF mengingatkan agar pengusaha dan konsumen selalu merawat bumi kita dengan hemat energi, beli yang baik.

Penggunaan/Pembelian Produk:

#BeliYangBaik

Perjalanan sebuah produk sampai dibeli oleh konsumen sangat panjang. Misalnya sebuah produk consumer goods yang biasa dipakai oleh konsumen untuk kebutuhan sehari-hari, seperti sabun, tisue, minyak goreng, shampo. Pemakaian bahan produk ini menyumbang dampak kerusakan yang paling besar.

Perjalanan pertama, bahan baku yang dipakai oleh produsen dalam menghasilkan sebuah produk. Bahan baku menumpang 26% dari dampak kerusakan lingkungan. Sebagai contoh bahan baku dari sabun itu adalah kelapa sawit. Kelapa sawit yang digunakan itu apakah sesuai dengan standar  ramah lingkungan, sustainable artinya berkelangsungan dalam jangka panjang.   Diketahui bahwa  penebangan kelapa sawit itu  oleh beberapa perkebunan sawit dengan merusak lingkungan. Seperti kita ketahui sekarang ini penebangan kelapa sawit sangat masif bahkan melakukan pembakaran.
Jika perkebunan kelapa sawit itu tak menerapkan rambu-rambu ramah lingkungan, misalnya untuk menanam kelapa sawit, perkebunan melakukan pembakaran , lalu ketika sudah panen tidak merawatnya kembali, dengan gambut, hasilnya maka hutan itu akan gundul. Hutan gundul akan mengakibatkan banjir, mahluk penghuni hutan, tanaman, binatang kehilangan tempat tinggal tempat mereka menghuni, ekosistem pun hancur.

 Kelapa sawit itu juga perlu traceable artinya dapat ditelusuri produk yang gunakan kelapa sawit dari perkebunan yang mana. Apakah yang merusak hutan atau tidak.

Perjalanan kedua,setelah bahan baku dipilih yang baik untuk yang ramah lingkungan, lalu diproduksi di pabrik.Polusi pabrik berdampak merusak lingkungan sebesar 3%. Di pabrik yang mengolah itu , kita harus cermat apakah pengolahannya tidak mencemari lingkungan. Limbah dari pengolahan harus sesuai dengan amdal yang diberlakukan. 

Perjalanan ketiga, selesai  diproduksi, maka barang pun dikirim atau distribusikan ke tempat distributor, agen tunggal atau toko. Distribusi itu menggunakan mobil atau truk. Apakah cara distribusi itu menggunakan mobil atau truk dengan cara yang ramah lingkungan, misalnya gunakan mobil yang irit energi, hibride.

Perjalanan akhir, sekarang tibalah peran konsumen. Peran konsumen terhadap dampak  kerusakan lingkungan cukup besar yaitu sebesar 68% .Jika peran ini diabaikan bumi yang kita harus rawat itu untuk warisan anak-cucu kita, akan hilang ditelan kerusakannya. 

Oleh karena itu ada hal-hal yang perlu diingat agar para konsumen atau ibu-ibu yang suka sekali berbelanja membeli produk sebaiknya membeli yang lebih baik. 
Syarat-syarat membeli yang lebih baik:


www.inatanaya.com

1.Fungsi Produk: 

Sebagai ibu –ibu rumah tangga, berbelanja adalah salah satu hobi , apalagi jika berbelanja di mal. Sering terjadi pada saat membeli suatu produk tidak lagi sesuai dengan kebutuhan tetapi hanya sesuai keinginan. Walaupun ada catatan apa yang perlu dibelanja, misalnya beli sabun, shampo, begitu tiba di supermarket, melihat produk seprei yang kemasannya bagus, yang sebenarnya tidak dibutuhkan kita beli. Sampai di rumah produk yang sudah dibeli itu diletakkan tanpa digunakan, mubazir dan tak berfungsi sama sekali. 

2.Bahan Baku


 Pengetahuan dasar tentang bahan baku suatu produk itu penting. Apakah produk bahan baku produknya itu berasal dari yang ramah lingkungan atau tidak. Pilihlah brand atau merek yang sudah terbukti menciptakan lingkungan yang lebih lestari demi masa depan yang cerah. Contohnya beli brand Unilever: Molto (sekali bilas hemat air); Rinso (ibu tidak membatasi anak bermain dan Rinso membantu ibu menghilangkan noda paling bandel ); Lipton (memastikan bahan di dalamnya berasal dari sumber berkesinambungan); Shampo Lifebuoy (mendorong para ibu untuk berperilaku cerdas di rumah seperti mendaur ulang kemasan shampo menjadi kerajinan); Pepsodent (meningkatkan kesadaran dalam menjalankan hidup bersih sehat dalam menjaga mulut dan gigi); Pure in (alat pemurni minum dengan menyediakan air minum yang higenis ke jutaan konsumen). 

3.Proses produksi 


Sebagai yang telah dijelaskan diatas, sebuah produk tentunya melalui proses produksi. Jika produksinya dibuat sesuai dengan amdal , standar dari lingkungan hidup. Limbahnya tidak dibuang sembarangan sehingga berdampak merusak lingkungan 

4.Kontribusi Lingkungan 


Sebagai produsen sebuah produk, perlu memikirkan lebih jauh tentang nilai plus dari produknya, misalnya sebuah sabun bukan hanya digunakan oleh masyarakat yang sudah mempunyai edukasi tinggi. Tapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat yang belum tersentuh edukasi kebersihan dengan pemakaian sabun. Contoh lain: Domestos (Domestos bekerja sama dengan Unicef mempromosikan program sanitasi toilet yang bernama “”Hygne Movement” sejak 2011. Kecap Bango : selain membantu melestarikan warisan kuliner Nusantara, bango juga memberdayakan kehidupan 38,500 petani kedelai hitam. Beragam aktivitas dan edukasi kepada istri petani perkebunan,pelatihan kepribadian, workshop berbisnis, kesejahteraan mereka pun berkelanjutan. 

5.Kemasan Daur Ulang 


Daur ulang dari kemasan suatu produk perlu dipikirkan agar tidak bertumpuknya sampah. Sampah dari kemasan yang tidak bisa diserap oleh bumi seperti plastik, itu akan membuat bumi ini makin panas. Oleh karena itu sebagai konsumen yang bijak, gunakan kemasan yang dapat didaur ulang apakah itu dibuat benda-benda yang dapat digunakan lagi seperti kerajinan , tas . Lebih baik lagi jika kita dapat mengurangi pembelian produk. Katakan kita beli shampo, belilah dalam kemasan yang besar alih-alih membeli kemasan sachet. Dengan beli kemasan yang besar, selain harganya lebih murah, kita juga tidak membuang terlalu banyak sampah kemasan karena penggunannya yang lebih lama, kemasan itu akan terbuang lebih lama . 

Bumi kita penuh dengan manusia pengguna produk. Di tangan pengguna produk , kelestarian bumi ini ditentukan, lihat keterangan di atas bahwa dampak dari kerusakan oleh pemakaian adalah paling besar. The Power of Buyer is on her/his hand. Jika seorang pengguna diikuti pengguna lainnya (multiplier) berhasil merawat bumi dengan  memilih produk yang sustainable,ramah lingkungan, dan yang lebih baik, maka bumi kita akan terawat dengan baik. 

Caranya memang tidak mudah, harus  komitmen yang tinggi.  Sebaiknya mulailah semua dari diri sendiri, memilih sebuah produk yang baik itu sesuai dengan lingkungan . Saya pun belajar untuk membeli produk brand Unilever maupun brand yang berlambang CSPO , memilah sampah organik dan non-organik (sampah organik akan dibuang oleh tukang sampah;  sampah non-organik akan diberikan kepada pemulung), membuat daur ulang dari kemasan seperti tempat pinsil, tempat stationery.


www.inatanaya.com

Dari diri sendiri , kita sebagai ibu-ibu akan mengajar/mengedukasi dan memberikan role model kepada anak-anak tentang produk yang baik itu yang mana, melakukan hemat energi seperti hemat air untuk mandi, buang sampah pada tempatnya, gunakan lap sebagai pengganti tissue, naik bus sekolah, minum dari  botol bukan dengan beli minuman kemasan.  Selain edukasi kepada anak, edukasi dan sosialisasi terhadap teman-teman tentang membeli produk yang baik perlu dilakukan terus menerus dan penuh dengan komitmen.

Kegiatan yang mendukung Konsumen #beliyangbaik untuk Lingkungan yang lestari:

  • Tulis Inspirasimu di Facebook Unilever: Tulis tips bagaimana Anda ingin melestarikan lingkungan di kolom comment status Facebook Unilever dengan #beliyangbaik. Inspirasi yang terbaik akan mendapatkan voucher belanja di Hypermart senilai Rp.100.000

  • Datang ke Hypemart dan ikuti kompetisi #beli yang baik.
  1. .#beliyangbaik,setiap pembelian produk Lipton,Bango,Lifebuoy, Pepsodent,Domestos,Dove,Molto,Rinso dan Pure it varian dan ukurun tertentu di Hypermart mulai 21 April sampai 21 Mei Anda akan mendonasikan Rp.1.000 untuk program NEWtress, yaitu penanaman 10.000 pohon di Jakarta, Jogjakarta, Tulungagung bersama WWF.
  2.  Kunjungi booth Unilever di 
  • Hypermart Royal Surabaya di 30 April bersama Ersa Mayori
  • Hypermart Mal Panakkukang Makassar di 30 April bersama Novita Angie
  • Hypermart Balikpapan di 7 Mei bersama Meisya Siregar
  • Hypermart Palembang Square di 7 Mei bersama Mona Ratuliu
  • Hypermart Puri Indah Jakarta di 14 Mei bersama Ersa Mayori
tuliskan inspirasimu bagaimana melestarikan lingkungan. Inspirasi terbaik akan mendapatkan kesempatan menang voucher di Hypermart senilai Rp.200.000 dan langsung dapat digunakan belanja di lokasi setempat. Bahkan seorang pemenang kompetisi belanja di setiap kota berkesempatan mendapat hadiah utama voucher Hypermart senilai Rp.1.000.000    Ayo, jangan sampai ketinggalan !

Mari lestarikan bumi tempat kita berpijak, dengan melakukan kebiasaan hemat energi dan beli lebih baik. Jika bukan kita yang melestarikan bumi ini, siapa dan  apa yang hendak kita wariskan kepada anak cucu kita.

Tidak ada komentar

Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!

Total Tayangan Halaman